Derajat Kepekaan Analisis Dampak 1. Analisis Dampak Output

Sektor-sektor lainnya memiliki indeks daya penyebaran yang relatif lemah yaitu dengan nilai dibawah rata-rata. Hal ini ditunjukkan dengan nilai indeks dibawah 1. Keempat sektor tersebut adalah bangunan kelautan, industri kelautan, pariwisata bahari dan transportasi laut.

4. Derajat Kepekaan

Derajat kepekaan dapat disebut juga sebagai hubungan keterkaitan ke belakang backward lingkage. Pada dasarnya derajat kepekaan merupakan hubungan yang terjadi dengan bahan mentah ataupun bahan bakunya. Sektor yang mempunyai derajat kepekaan yang tinggi memberikan indikasi bahwa, sektor tersebut mempunyai keterkaitan ke belakang atau memiliki ketergantungan atau kepekaan yang tinggi terhadap sektor yang lainnya. Adapun indeks derajat kepekaan yang kuat memberikan indikasi bahwa sektor-sektor yang mempunyai indeks derajat kepekaan lebih besar dari 1, berarti derajat kepekaan sektor tersebut di atas rata-rata derajat kepekaan secara keseluruhan. Tabel 54. Peringkat Indeks Derajat Kepekaan Berdasarkan 14 Sektor Tabel I-O Urutan Sektor Indeks Derajat Kepekaan 1 Industri Peleburan Timah 3,210 2 Industri Pengolahan dan Pengawetan Ikan 2,696 3 Industri Kerupuk 2,428 4 Bangunan Kelautan 1,474 5 Restoran 1,309 6 Jasa Penunjang Angkutan Laut 0,643 7 Penambangan Timah 0,345 8 Perikanan 0,339 9 Jasa Pendidikan Kelautan 0,333 10 Perdagangan 0,302 11 Transportasi Laut 0,296 12 Jasa Hiburan dan Rekreasi 0,260 13 Pertambangan dan Penggalian Lainnya 0,205 14 Hotel 0,158 Rata-rata 1,000 Sumber: Hasil analisis Berdasarkan Tabel 54 dapat dilihat nilai indeks derajat kepekaan dari sektor-sektor bidang kelautan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Sektor yang memiliki nilai indeks tertinggi adalah sektor industri peleburan timah dengan nilai indeks derajat kepekaan sebesar 3,210. Ini menunjukkan bahwa setiap kenaikan 1 unit output sektor industri peleburan timah, maka akan menyebabkan naiknya kebutuhan input dari sektor-sektor lainnya secara keseluruhan sebesar 3,21 unit. Nilai indeks terbesar kedua adalah sektor industri pengolahan dan pengawetan ikan yaitu sebesar 2,696. Artinya setiap kenaikan 1 unit output sektor industri pengolahan dan pengawetan ikan, maka akan menyebabkan naiknya kebutuhan input dari sektor-sektor lainnya secara keseluruhan sebesar 2,696 unit. Urutan ketiga adalah sektor industri kerupuk dengan nilai indeks derajat kepekaan sebesar 2,428, yang artinya setiap kenaikan 1 unit output sektor industri kerupuk, maka akan menyebabkan naiknya kebutuhan input dari sektor-sektor lainnya secara keseluruhan sebesar 2,428 unit. Peringkat keempat ditempati oleh sektor bangunan kelautan dengan nilai 1,474. Artinya setiap kenaikan 1 unit output sektor bangunan kelautan, maka akan menyebabkan naiknya kebutuhan input dari sektor-sektor lainnya secara keseluruhan sebesar 1,474 unit. Dan pada urutan ke lima adalah restoran dengan indeks derajat kepekaan sebesar 1,309. Jadi setiap kenaikan 1 unit output restoran, maka akan menyebabkan naiknya kebutuhan input dari sektor-sektor lainnya secara keseluruhan sebesar 1,309 unit. Sektor-sektor lainnya yang relatif rendah adalah jasa penunjang angkutan laut 0,643, penambangan timah 0,345, perikanan 0,339, jasa pendidikan kelautan 0,333, perdagangan 0,302, transportasi laut 0,296, jasa hiburan dan rekreasi 0,260, pertambangan dan penggalian lainnya 0,205 dan hotel 0,158. Dengan nilai indeks derajat kepekaan dibawah 1, maka sektor-sektor tersebut dapat dikatakan memiliki derajat kepekaan yang rendah. Tabel 55 menunjukkan peringkat indeks derajat kepekaan bidang kelautan berdasarkan pembagian yang lebih sederhana ke dalam tujuh sektor. Sektor yang memiliki nilai indeks derajat kepekaan tertinggi adalah sektor perikanan dengan nilai indeks derajat kepekaan sebesar 2,73. Ini menunjukkan bahwa setiap kenaikan 1 unit output sektor perikanan, maka akan menyebabkan naiknya kebutuhan input dari sektor-sektor lainnya secara keseluruhan sebesar 2,73 unit. Nilai indeks yang kuat selanjutnya adalah sektor industri kelautan dengan nilai 1,6. Ini berarti bahwa setiap kenaikan 1 unit output sektor industri kelautan, maka akan menyebabkan naiknya kebutuhan input dari sektor-sektor lainnya secara keseluruhan sebesar 1,6 unit. Tabel 55. Peringkat Indeks Derajat Kepekaan Berdasarkan 7 Sektor Tabel I-O Urutan Sektor Indeks Derajat Kepekaan 1 Perikanan 2,731 2 Industri Kelautan 1,605 3 Pariwisata Bahari 0,864 4 Bangunan Kelautan 0,737 5 Jasa Kelautan 0,639 6 Pertambangan Laut 0,275 7 Transportasi Laut 0,148 Rata-rata 1,000 Sumber: Hasil analisis Pada sektor-sektor lainnya, indeks derajat kepekaan berada dibawah nilai rata-rata atau dibawah 1. Nilai indeks pada sektor-sektor tersebut adalah pariwisata bahari 0,864, bangunan kelautan 0,737, jasa kelautan 0,639, pertambangan laut 0,275, dan transportasi laut 0,148. Dengan nilai indeks derajat kepekaan tersebut, maka sektor-sektor diatas dapat dikatakan memiliki derajat kepekaan yang rendah. Berdasarkan analisis Input-Output tersebut, dapat dilihat bahwa pada struktur outputnya Provinsi Babel masih didominasi oleh pertambangan laut. Akan tetapi jika dilihat dari efek multipier atau dampak pengganda bagi perekonomian daerah, maka sektor perikanan memiliki nilai tertinggi dalan struktur perekonomiannya. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa sektor perikanan berperan penting bagi perekonomian masyarakat di wilayah pesisir dan laut Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

6.4 Analisis Kebijakan Melalui MPE

Analisis kebijakan MPE Metode Perbandingan Eksponensial adalah salah satu metode penentuan kebijakan yang dilakukan secara relatif sederhana. Akan tetapi dalam penentuan kebijakan ini dilakukan berdasarkan beberapa analisis dari beragam metode analisis terlebih dahulu. Beberapa hasil analisis yang dilakukan sebelumnya dijadikan sebagai komponen dalam pengambilan keputusan untuk sebuah kebijakan pengelolaan sumberdaya alam, termasuk sumberdaya bidang kelautan. Metode perbandingan eksponensial terdiri dari beberapa tahapan yang harus dilakukan yaitu: 1. Menyusun alternatif-alternatif keputusan. 2. Menentukan kriteria atau perbandingan kriteria keputusan 3. Menentukan tingkat kepentingan dari setiap kriteria keputusan 4. Melakukan penilaian terhadap semua alternatif pada kriteria 5. Menghitung skor atau nilai total setiap alternatif 6. Menentukan urutan prioritas keputusan a Menyusun Alternatif-Alternatif Keputusan Pada penelitian ini, alternatif keputusan yang dipilih adalah menentukan sektor mana yang akan dikembangkan secara optimal di Babel. Sektor yang dijadikan pilihan adalah tujuh sektor utama bidang kelautan yang menjadi leading sector perekonomian di kepulauan Bangka Belitung. Ketujuh sektor tersebut adalah perikanan, pertambangan laut, pariwisata bahari, industri kelautan, transportasi laut, bangunan kelautan dan jasa kelautan. Sesuai dengan jumlah sektor tersebut, maka diperoleh tujuh alternatif keputusan yang akan disusun dalam perancangan analisis MPE ini. Alternatif- alternatif keputusan tersebut adalah: ¾ Mengutamakan pembangunan perekonomian bidang kelautan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang berbasis sektor perikanan. ¾ Mengutamakan pembangunan perekonomian bidang kelautan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang berbasis sektor pertambangan laut.