Analisis Struktur Nilai Tambah Bruto

selanjutnya adalah industri maritim mencapai Rp 8.600.949,42 juta dengan kontribusi 31,92. Selanjutnya disusul sektor jasa kelautan Rp 2.555.582,12 juta atau 9,49, sektor bangunan kelautan Rp 2.019.666,37 juta atau 7,5 , sektor perikanan yaitu Rp 1.891.445,52 juta atau 7,02, sektor pariwisata bahari sebesar Rp 345.250,42 juta atau 1,28 dan transportasi laut sebesar Rp 89.949,81 juta atau 0,33 . Dengan demikian, jika dilihat dari segi outputnya, perekonomian di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung di dominasi oleh sektor pertambangan laut yang menjadi leading sector perekonomiannya pada ekonomi bidang kelautan Provinsi Babel. Tabel 43. Peringkat Output Bidang Kelautan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tahun 2005 dengan 7 Sektor dalam juta rupiah Urutan Sektor Output 1 Pertambangan Laut 11.438.496,24 42,46 2 Industri Kelautan 8.600.949,42 31,92 3 Jasa Kelautan 2.555.582,12 9,49 4 Bangunan Kelautan 2.019.666,37 7,50 5 Perikanan 1.891.445,52 7,02 6 Pariwisata Bahari 345.250,42 1,28 7 Transportasi Laut 89.949,81 0,33 Jumlah 26.941.339,9 0 100,00 Sumber: Hasil analisis

3. Analisis Struktur Nilai Tambah Bruto

Tabel 44 menunjukkan peringkat sektor yang memberikan nilai tambah terbesar di Indonesia. Sektor penambangan timah memberikan nilai tambah terbesar yaitu Rp 4.387.934,02 juta dengan kontribusi 33,928. Berikutnya adalah sektor perdagangan dengan nilai Rp 2.353.740,71 juta atau 18,119. Disusul industri peleburan timah Rp 2.329.266,8 juta atau 18,01, perikanan Rp 1.097.714,22 juta atau 8,488 serta sektor bangunan kelautan sebesar Rp 1.037.244,02 juta dengan kontribusi 8,02. Peringkat sektor selanjutnya berturut-turut adalah sektor pertambangan dan penggalian lainnya Rp 1.009.029,32 juta atau 7,802, restoran sebesar Rp 238.290,91 juta atau 1,843, industri kerupuk sebesar Rp 159.034,73 juta atau 1,23, industri pengolahan dan pengawetan ikan sebesar Rp 106.279,81 juta atau 0,822, jasa pendidikan kelautan sebesar Rp 93.133,7 juta atau 0,71, transportasi laut sebesar Rp 90145.9 juta atau 0,697, jasa penunjang angkutan laut sebesar Rp 16.886,89 juta atau 0,131, hotel sebesar Rp 12.447,65 juta atau 0,096 dan terakhir adalah jasa hiburan dan rekreasi sebesar Rp 2.021,12 juta atau 0,016. Tabel 44. Peringkat Nilai Tambah Tahun 2005 dengan 14 Sektor dalam juta rupiah Urutan Sektor Nilai 1 Penambangan Timah 4.387.934,02 33.93 2 Perdagangan 2.353.740,71 18,19 3 Industri Peleburan Timah 2.329.266,80 18,01 4 Perikanan 1.097.714,22 8,49 5 Bangunan Kelautan 1.037.244,02 8,02 6 Pertambangan dan Penggalian Lainnya 1.009.029,32 7,80 7 Restoran 238.290,91 1,84 8 Industri Kerupuk 159.034,73 1,23 9 Industri Pengolahan dan Pengawetan Ikan 106.279,81 0,82 10 Jasa Pendidikan Kelautan 93.133,70 0,72 11 Transportasi Laut 90.145,90 0,69 12 Jasa Penunjang Angkutan Laut 16.886,89 0,13 13 Hotel 12.447,65 0,09 14 Jasa Hiburan dan Rekreasi 2.021,12 0,01 Jumlah 12.933.169,80 100,00 Sumber: Hasil analisis Jika dilihat struktur nilai tambah berdasarkan tujuh sektor, maka Tabel 45. menunjukkan peringkat sektor yang memberikan nilai tambah terbesar di Babel. Sektor pertambangan laut memberikan nilai tambah terbesar yaitu Rp 5.396.963,34 juta dengan kontribusi 41,73. Berikutnya adalah sektor jasa kelautan dengan nilai Rp 2.463.761,3 juta atau 19,05. Disusul industri maritim Rp 2.329.266,8 juta atau 18,01, perikanan Rp 1.363.028,76 juta atau 10,54, sektor bangunan kelautan sebesar Rp 1.037.244,02 juta dengan kontribusi 8,02, dan pariwisata bahari sebesar 1,95, serta transportasi laut dengan kontribusi 0,7. Tabel 45. Peringkat Nilai Tambah Tahun 2005 dengan 7 Sektor dalam juta rupiah Urutan Sektor Nilai 1 Pertambangan Laut 5.396.963,34 41,73 2 Jasa Kelautan 2.463.761,30 19,05 3 Industri Kelautan 2.329.266,80 18,01 4 Perikanan 1.363.028,76 10,54 5 Bangunan Kelautan 1.037.244,02 8,02 6 Pariwisata Bahari 252.759,68 1,95 7 Transportasi Laut 90.145,90 0,70 Jumlah 12.933.170,00 100,00 Sumber: Hasil analisis Dilihat dari Tabel 43 dan Tabel 45, diantara tujuh sektor terbesar berdasarkan output dan nilai tambah, terdapat 5 besar sektor yang selalu menempati peringkat lima besar. Sektor-sektor ini yaitu pertambangan laut, jasa kelautan, industri maritim, perikanan dan bangunan kelautan. Sektor-sektor tersebut merupakan sektor utama atau sektor kunci key sector dalam perekonomian Babel. Sektor lainnya yang tidak masuk dalam 5 besar output dan nilai tambah terbesar adalah pariwisata bahari dan transportasi laut. Nilai tambah bruto menurut komponennya disajikan pada Tabel 46. Komponen upah dan gaji yang diciptakan dari kegiatan perekonomian bidang kelautan di Provinsi Bangka Belitung secara keseluruhan adalah sebesar Rp 2.798.009 juta dengan kontribusi terhadap nilai tambah 30,08. Selanjutnya komponen terbesar dari nilai tambah bruto adalah dari surplus usaha yaitu Rp 5.689.581 juta atau lebih dari setengahnya 61,16. Sedangkan nilai dan proporsi dari penyusutan dan pajak tak langsung masing-masing hanya sebesar Rp 439.078 juta atau 4,72 dan Rp 376.739 juta atau 4,05. Tabel 46. Komposisi Nilai Tambah Bruto Menurut Komponennya Tahun 2005 Urutan Sektor Nilai Juta Rupiah 1 Upah dan Gaji 2.798.009 30,08 2 Surplus Usaha 5.689.581 61,16 3 Penyusutan 439.078 4,72 4 Pajak Tak Langsung 376.739 4,05 Jumlah 9.303.407 100,00 Sumber: Hasil analisis Struktur nilai tambah diatas yang menunjukkan surplus usaha lebih besar dari upah dan gaji menggambarkan bahwa perekonomian di Babel belum dapat dinikmati masyarakat secara merata. Hal ini disebabkan sebagian besar masyarakat Babel adalah buruh atau pekerja yang mengandalkan gaji dan upah. Gaji dan upah ini merupakan satu-satunya komponen nilai tambah yang dapat langsung diterima oleh para pekerja untuk membiayai kebutuhan hidupnya. Besar surplus usaha dengan nilai dua kali dari upah dan gaji ini menunjukkan bahwa para pengusaha menikmati nilai tambah dua kali lebih besar dari para pekerja.

4. Analisis Struktur Permintaan Akhir