Observasi Pendahuluan Deskripsi Data Hasil Peneleitian

kegiatan pembelajaran dan apersepsi. Pada pertemuan ini seluruh siswa hadir di kelas . Guru mata pelajaran hadir sebagai observer untuk mengamati dan memberikan penilaian ketika proses pembelajaran berlangsung kemudian dicatat pada lembar observasi. Kegiatan pembelajaran selanjutnya peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran, memberikan penjelasan mengenai penerapan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation dan langkah-langkah yang terdapat pada pembelajaran tersebut serta menjelaskan bahwa setiap pembelajaran kooperatif tipe group investigation dilakukan secara berkelompok, yang setiap kelompok terdiri atas 6 orang siswa. Peneliti memberi penjelasan bahwa setiap kelompok akan diberikan LKS yang di dalamnya terdapat perintah dan soal latihan, setelah siswa mengerjakan seluruh perintah dan soal latihan dalam LKS 1 kemudian siswa perwakilan setiap kelompok maju ke depan kelas untuk melaporkan hasil kerja kelompoknya dan kelompok yang lain ikut menanggapi. Pembagian kelompok sudah dilakukan pada pertemuan sebelumnya yaitu pada saat peneliti melakukan pra penelitian, peneliti bersama guru kelas membagi siswa menjadi 6 kelompok dari 36 siswa yaitu 20 prempuan dan 16 laki-laki. Sesuai perintah siswa duduk bersama kelompok yang telah ditentukan, peneliti memberikan gambaran umum atau sedikit penjelasan mengenai materi sifat bangun datar segitiga. Kemudian peneliti bersama observer membagikan LKS 1 kepada masing-masing kelompok. Peneliti meminta kepada setiap siswa untuk aktif dalam mengerjakan tugas dalam LKS 1 tanpa harus mengandalkan salah satu siswa atau siswa yang pintar saja. Ketua dari setiap kelompok mulai membagi tugas yang sesuai langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe GI. Misal ada siswa yang bertugas membaca soal dengan benar dan mengumpulkan data, ada yang bertugas mencari penyelesaian soal, ada yang bertugas mencatat jawaban akhir penyelsaian soal, dan ada yang melaporkan hasil kerja kelompok ke depan kelas. Masing-masing kelompok terlihat ribut karena berebutan tugas dengan teman sekelompoknya. Peneliti mencoba menjelaskan bahwa setiap siswa dalam kelompok akan mendapatkan tugas secara bergiliran sesuai dengan yang ditentukan oleh ketua kelompok. Dalam setiap pertemuan tugas akan dirolling. Setelah semua siswa mendengar penjelasan peneliti, keributan kelas sedikit demi sedikit berkurang dan semua siswa dalam kelompok sepakat atas tugas yang didapatnya. Selama siswa mengerjakan LKS, peneliti bersama observer berkeliling memantau aktivitas siswa dari satu kelompok ke kelompok lain untuk memberikan pengarahan jika ada kelompok yang kurang mengerti dan pada saat itu pula peneliti bersama observer melakukan observasi pembelajaran terhadap aktivitas belajar matematika siswa dengan lembar yang sudah dipegang. Masing-masing kelompok membaca LKS yang diberikan oleh peneliti. Pada awal pertemuan hanya sedikit kelompok yang benar-benar membaca LKS yang diberikan peneliti. Yang lain masih terlihat benrcanda dan mengobrol dengan teman kelompoknya, sehingga kelas terkadang berisik. Begitu pula pada saat mengerjakan LKS sebagian besar siswa terlihat kurang memperhatikan apa yang diperintahkan peneliti dan masih terlihat belum kompak dalam bekerja sama. Banyak siswa yang mengandalkan siswa pintar dalam menrjakan LKS padahal dalam kelompok siswa dituntut untuk bekerja sama walaupun dengan tugas yang berbeda-beda. Setelah semua kelompok menyelesaikan LKS dalam waktu kurang lebih 20 menit dan mencatat hasil diskusi dari kelomooknya, kini saatnya perwakilan dari setiap kelompok maju ke depan kelas untuk melaporkan hasil kerja kelompoknya secara bergiliran. Terlihat siswa perwakilan dari semua kelompok kurang bersemangat dan malu pada saat mempresentasikan hasil laporan kelompoknya di depan kelas. Pada pertemuan ini hanya sedikit siswa yang memberikan tanggapan atas laporan kelompok lain. Berikut ini contoh siswa S13 dari kelompok 4 yang menanggapi kelompok 1 pada saat siswa mempresentasikan hasil laporan kelompoknya di depan kelas: “Bu, kelompok 1 ada yang salah. Kenapa segitiga sama sisi setiap sudutnya 180 ?, bukannya setiap sudut segitiga sama sisi 60 . Dan penelitipun menjawab, “iya benar sekali”. Setiap sudut pada segitiga sama sisi adalah 60 , kalau 180 adalah jumlah besar sudut pada setiap segitiga .” Tanggapan kelompok 4 cukup bagus dalam menanggapi hasil laporan kelompok 1. Lalu siswa dari kelompok 1 mencatat tanggapan yang diberikan oleh siswa S13 dari kelompok 4. Diakhir pembelajaran peneliti bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari. 2 Pertemuan kedua Sabtu, 19 April 2014 Peneliti mengawali pembelajaran dengan menanyakan kabar siswa dan menanyakan siswa yang yidak masuk pada hari tersebut. Tercatat dua orang siswa tidak hadir. Pada pertemuan kedua ini sesuai perintah guru para siswa langsung duduk berkumpul dengan kelompoknya sama seprti pertemuan sebelumnya. Sebelum diskusi berlangsung, peneliti memberikan gambaran atau sedikit penjelasan mengenai sifat-sifat bangun datar segi empat. Terlihat sebagian siswa memperhatikan penjelasan materi yang disampaikan oleh peneliti.. Sama halnya dengan pertemuan sebelumnya suasana kelas masih nampak terlihar ribut. Masing-masing ketua pada setiap kelompok mulai membagi tugas. Pada pertemuan kedua ini, siswa saling berpindah tugas atau mendapatkan tugas yang berbeda dengan sebelumnya, missal siswa yang pertemuan pertama mendapat tugas nomor 1, kini dipertemuan kedua mendapat tugas nomor 2. Begitu juga seterusnya, sehingga ada perollingan tugas pada setiap pertemuan. Hal ini bertujuan agar semua siswa pada setiap kelompok dapar merasakan tugas-tugas yang berbeda. Terliht masih ada saja siswa dari beberapa kelompok yang mengobrol dan tidak melakukan apa yang diperintahkan peneliti. Ada 3 kelompok yaitu kelompok 2, 3, dan 4 yang terlihat bekerja sama dalam melakukan tugas. Dalam pertemuan kedua ini, masih terlihat belum banyak siswa yang aktif bertanya kepada peneliti, hanya beberapa saja diantarnya siswa S09 yang menanyakan, “Bu, besar sudut siku-siku 90 ya? ”. Peneliti menjawab, “iya benar”. Dipertemuan kedua ini masih banyak siswa sepertinya mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal yang terdapat dalam LKS, dan masih ada siswa

Dokumen yang terkait

Penerapan pembelajaran kooperatif model group investigation untuk meningkatkan hasil belajar sosiologi SMA SIT Fajar Hidayah Kotawisata-Cibubur: penelitian tindakan di SMA Fajar Hidayah pada kelas X

0 6 75

Peningkatkan Kemampuan Penalaran Induktif Matematik Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif tipe Group Investigation

0 15 189

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (Gi) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika Siswa Kelas V Sdit Bina Insani ( Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Sdit Bina Insani Kelas V Semester Ii Serang-Banten )

0 3 184

IMPLEMENTASI METODE KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

0 6 183

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION Peningkatan Prestasi Belajar Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas X Teknik Komputer Dan

0 0 17

Dusalan Volume 6 Nomor 2 Juli 2015

0 0 9

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

0 0 10

PENINGKATAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI)

0 0 6

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN INVESTIGASI MATEMATIKA SISWA Alfira Mulya Astuti

0 0 12