Aktivitas Belajar Matematika Siswa

5 Standar Deviasi 12,52 10,07 6 Jumlah siswa yang belum tuntas belajar 16 9 7 Jumlah siswa tuntas belajar 20 27 8 Persentase ketuntasan 55,56 75 9 Nilai Kriterian Ketuntasan Minimum KKM 65 65 Terlihat pada siklus I, rata-rata nilai siswa 64,77 dengan persentase siswa yang tuntas hanya 55,56, hal ini menunjukan penguasaan materi pada siklus I masih rendah. Sedangkan standar deviasi yang relatif besar yaitu 12,52 ini menunjukan hasil belajar belum merata, hal ini diperkuat dengan jangkauan yang relatif besar yaitu 50 dengan nilai tertinggi 83,33 dan nilai terendah 33,33. Hasil refleksi pada siklus I menjadi dasar untuk melakukan perbaikan pada siklus II dan hasil belajar yang diperoleh pada siklus II mengalami peningkatan, terlihat dari standar deviasi yang lebih kecil dibandingkan siklus I yaitu menjadi 10,07 ini berarti hasil belajar sudah cukup merata. Rata-rata nilai siswa pada siklus II meningkat menjadi 71 dan persentase ketuntasan sebesar 75. Dari hasil tersebut menunjukan indikator keberhasilan kinerja sudah tercapai yaitu persentase siswa yang tuntas belajar sudah mencapai ≥ 70. Data hasil belajar matematika siswa siklus I dan siklus II penulis sajikan juga dalam bentuk diagram batang grafik sebagai berikut: Grafik 4.3 Hasil Belajar Matematika Siswa Siklus I dan Siklus II Hasil yang diperoleh bahwa terdapat peningkatan hasil belajar matematika siswa pada siklus II. Hal ini berdasarkan nilai rata-rata tes akhir siklus II mencapai 71 dan tingkat ketuntasan belajar siswa pada siklus II sebesar 75. Sedangkan standar deviasi data tes akhir siklus II relatif kecil yaitu 10,07.

D. Pembahasan Penemuan Penelitian

1. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation dapat

meningkatkan aktivitas belajar matematika siswa Penerapan model pembelajaran group investigation dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa karena pembelajaran ini mengarahkan siswa untuk mandiri, aktif dalam memahami suatu materi. Jadi dalam setiap pembelaran yang lebih berperan aktif adalah siswa. Peningkatan aktivitas belajar matematika pada observasi pendahuluan diperoleh rata-rata skor aktivitas siswa yaitu 47,5. Dan setelah tindakan siklus I diperoleh skor rata-rata aktivitas siswa sebesar 62 sedangkan setelah tindakan siklus II diperoleh skor rata-rata aktivitas belajar siswa sebesar 76 ini artinya terjadi peningkatan aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika, hal ini terjadi karena pada siklus II siswa sudah mulai berani dalam mengemukakan pendapatnya. Pembelajaran dengan menggunakan pembelajaaran group investigation memberikan pengaruh yang besar terhadap aktivitas belajar matematika siswa.

2. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation dapat

meningkatkan hasil belajar matematika siswa Seiring dengan meningkatnya aktivitas belajar siswa dengan penerapan model pembelajaran group investigation maka hasil belajar siswa juga mengalami peningkatan. Peningkatan hasil belajar matematika siswa yang diperoleh dari nilai tes akhir siklus I menunjukan rata-rata yang cukup baik yaitu mencapai 64,77 dengan tingkat ketuntasan sebesar 55,56 . Rata-rata nilai pada siklus II mengalami peningkatan menjadi 71 dengan tingkat ketuntasan sebesar 75.

3. Pemberian reward berupa souvenier dalam pembelajaran kooperatif tipe

group investigation dapat memotivasi siswa untuk belajar lebih aktif. Pemberian reward adalah suatu yang berfungsi insentif, yaitu suatu yang penting bagi anak yang dapat memperbesar kemungkinan bertambah giatnya usaha untuk mempertinggi atau memperbaiki prestasi, maka pemberian reward sangat penting untuk meningkatkan motivasi kegiatan yang produktif Kartamihardja dan Ardiwinata, 1997:142. Pada siklus II diadakan reward berupa souvenier sebagai upaya untuk perbaikan keaktifan siswa dalam pembelajaran. Reward ini diberikan kepada siswa yang paling aktif dan kelompok yang paling aktif dalam kegiatan pembelajaran. Dengan reward ini masing-masing kelompok berusaha menunjukan keaktifannya dalam pembelajaran.

4. Penerapan metodologi Penelitian Tindakan Kelas PTK dalam penelitian

dapat memperkecil nilai standar deviasi tes formatif akhir siklus. Pernyataan ini berdasrakan data statistik deskriptif nilai tes akhir siklus I dan II. Nilai standar deviasi tes akhir siklus II lebih kecil dibandingkan siklus I, artinya pada siklus II sebaran data nilai tes menyebar dan merata diantara siswa berkemampuan akademik tinggi, sedang, dan rendah. Hal ini tidak terlepas dari karakteristik kegiatan PTK yang berusaha dan berupaya memperbaiki tujuan akhir penelitian yang tercantum dalam indikator keberhasilan kinerja.

Dokumen yang terkait

Penerapan pembelajaran kooperatif model group investigation untuk meningkatkan hasil belajar sosiologi SMA SIT Fajar Hidayah Kotawisata-Cibubur: penelitian tindakan di SMA Fajar Hidayah pada kelas X

0 6 75

Peningkatkan Kemampuan Penalaran Induktif Matematik Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif tipe Group Investigation

0 15 189

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (Gi) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika Siswa Kelas V Sdit Bina Insani ( Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Sdit Bina Insani Kelas V Semester Ii Serang-Banten )

0 3 184

IMPLEMENTASI METODE KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

0 6 183

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION Peningkatan Prestasi Belajar Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas X Teknik Komputer Dan

0 0 17

Dusalan Volume 6 Nomor 2 Juli 2015

0 0 9

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

0 0 10

PENINGKATAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI)

0 0 6

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN INVESTIGASI MATEMATIKA SISWA Alfira Mulya Astuti

0 0 12