Adapun desain penelitian tindakan tindakan kelas yang akan dilaksanakan digambarkan sebagai berikut.
4
Bagan 3.1 Siklus Dalam PTK
Setelah melakukan analisis dan refleksi pada siklus I, penelitian akan dilanjutkan dengan siklus II. Apanila dengan hasil dari siklus II sudah
menunjukan bahwa indikator keberhasilan telah dicapai, maka penelitian dihentikan. Tetapi apabila indikator keberhasilan belum dicapai, maka
penelitian dilanjutkan ke siklus III, dengan hasil refleksi siklus II sebagai acuannya.
C. SubjekPartisipan yang terlibat dalam Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SDN 10 Petang Kebayoran Lama Selatan dan guru kelas V sebagai kolaborator dan observer.
Pada saat pelaksanaan tindakan guru matematika kelas membantu peneliti mengamati aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh siswa selama proses
4
Suharsimi Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2009, h.16.
Perencanaan Pelaksanaan
Refleksi
Pelaksanaan Refleksi
Pengamatan
SIKLUS I
Pengamatan
SIKLUS II
Perencanaan
Siklus selanjutnya
pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatakan informasi mengenai aktivitas belajar siswa dalam rangka
perbaikan pada pelaksanaan tindakan berikutnya.
D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian
Peran penelti dalam penelitian ini adalah sebagai pelaku penelitian. Peneliti bekerja sama dengan guru matematika kelas sebagai kolaborator dan
observer. Sebagai kolaborator yaitu bekerja dalam hal membuat rancangan pembelajaran, melakukan refleksi dan menentukan tindakan-tindakan pada
siklus selanjutnya. Sebagai observer yaitu member penilaian terhadap peneliti dalam mengajar dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe
group investigation dan mengamati aktivitas belajar matematika siswa selama proses pembelajaran.
E. Tahapan Intervensi Tindakan
Penelitian ini diawali dengan mengamati kondisi real pembelajaran yang terjadi di kelas, mencari akar masalahnya, kemudian peneliti mengidentifikasi
dan merumuskan masalah yang terjadi. Setelah itu, peneliti merencanakan tindakan apa yang akan dikenakan terhadap subjek penelitian tindakan. Hasil
perencanaan ini akan dilaksanakan dalam tahap pelaksanaan tindakan pada siklus I. Setelah semua rangkaian tahapan siklus I dilalui, hasilnya dianalisis
dan dibandingkan dengan indikator keberhasilan. Jika hasil siklus I sudah memenuhi indikator keberhasilan, maka untuk lebih meyakinkan lagi peneliti
akan memperbaiki pelaksanaan tindakan siklus I dalam siklus II. Sebaliknya, jika hasil siklus I belum memenuhi indikator keberhasilan, maka penelitian
tindakan dilanjutkan dengan siklus II dengan menggunakan hasil refleksi pada siklus I. Jika hasil siklus II sudah memenuhi indikator keberhasilan, maka
penelitian tindakan dihentikan. Sebaliknya, jika hasil siklus II belum memenuhi indikator keberhasilan, maka penelitian tindakan dilanjutkan
dengan siklus III dan seterusnya hingga memenuhi indikator keberhasilan.