Prinsip aktivitas yang diuraikan di atas didasarkan pada pandangan psikologis bahwa segala pengetahuan harus diperoleh melalui
pengamatan dan pengalaman sisiwa sendiri. Guru mempunyai tugas merangsang keaktifan dan menyajikan bahan pelajaran, sedangkan
yang mengelola dan mencerna adalah siswa itu sendiri sesuai dengan kemauan, kemampuan, bakat dan latar belakang masing-masing. Oleh
karena itu dapat dikatakan bahwa belajar adalah suatu proses dari keaktifan siswa.
Dari aktivitas yang telah diuraikan di atas, penulis menyimpulkan indikator aktivitas belajar yang akan digunakan dalam penelitian ini
dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation, yaitu:
Indikator Aktivitas
Aspek yang diamati
Visual Memperhatikan penjelasan guru atau teman
Oral -Menanyakan materi yang belum dipahami
-Meresponmenjawab pertanyaan Writing
-Menyalinmencatat materi -Mengerjakan tugas
Mental Memecahkanmenjawab permasalahan
Emotional Minat dan antusias siswa
2. Hasil Belajar Matematika
Hasil belajar merupakan tolok ukur yang digunakan untuk menentukan tingkat keberhasilan siswa dalam mengetahui dan memahami suatu mata
pelajaran, biasanya dinyatakan dengan nila yang berupa huruf atau angka- angka. Hasil belajar dapat berupa keterampilan, nilai dan sikap setelah
siswa mengalami proses belajar. Melalui proses belajar mengajar diharapkan siswa memperoleh kepandaian dan kecakapan tertentu serta
perubahan-perubahan pada dirinya.
Hasil belajar dapat dijelaskan dengan memahami dua kata yang membentuknya, yaitu “hasil” dan “belajar”. Pengertian hasil menunjuk
pada suatu perolehan akibat dilakukannya suatu aktivitas atau proses yang mengakibatkan berubahnya input secara fungsional. Dalam siklus input-
proses-hasil, hasil dapat dengan jelas dibedakan dengan input akibat perubahan oleh proses. Begitu pula dalam kegiatan belajar, setelah
mengalam belajar siswa berubah perilakunya. Belajar dilakukan untuk mengusahakan adanya perubahan perilaku
individu yang belajar. Perubahan perilaku itu merupakan perolehan yang menjadi hasil belajar. Hasil belajar adalah perubahan yang mengakibatkan
manusia berubah dalam sikap dan tingkah lakunya.
13
Menurut Sudjana, “Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya”.
14
Di sisi lain Benyamin Bloom mengklasifikasi hasil belajar menjadi tiga ranah, yaitu ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik.
a. Ranah Kognitif
Ranah kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan mental otak. Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri
dari enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi.
b. Ranah Afektif
Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek, yakni penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan
internalisasi. c.
Ranah psikomotorik Ranah psikomotorik berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan
kemampuan bertindak. Ada enam ranah psikomotorik, yakni gerakan refleks, keterampilan gerakan dasar, kemampuan perceptual,
13
Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2011, h.44-45
14
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Hasil Belajar Mengajar, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009, Cet. 14, h. 22.
keharmonisan atau ketepatan, gerakan keterampilan kompleks, dan gerakan ekspresif dan interpretatif.
15
Dari berbagai pendapat yang telah dikemukakan di atas maka disimpulkan bahwa hasil belajar adalah perubahan perilaku secara
sadar dan menyeluruh yang diperoleh seseorang setelah melakukan kegiatan belajar. Hasil belajar dapat digunakan untuk mengukur
tingkat kemampuan siswa dan juga dapat memberikan informasi kepada guru tentang kemajuan siswa dalam upaya mencapai tujuan
pembelajaran. Hasil belajar mencakup tiga ranah yaitu ranah kognitif, afektif, dan psikomotor dimana ketiga ranah tersebut saling
berhubungan satu sama lain.
3. Model Pembelajaran Kooperatif
a. Pengertian Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif dapat didefinisikan sebagai sistem kerja atau belajar kelompok yang terstruktur. Yang termasuk di dalam
struktur ini adalah lima unsur pokok Jhonson Jhinson, 1993, yaitu saling ketergantungan positif, tanggung jawab individual, interaksi
personal, keahlian bekerja sama, dan proses kelompok. Dalam strategi pembelajaran kooperatif, siswa diarahkan untuk bisa juga bekerja,
mengembangkan diri, dan bertanggung jawab secara individu.
16
Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran dengan menggunakan sistem pengelompokan atau tim kecil, yaitu antara
empat sampai enam orang yang mempunyai latar belakang kemampuan akademik, jenis kelamin, ras, atau suku yang berbeda
heterogen.
17
15
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Hasil Belajar Mengajar,..., h.22-23
16
Masitoh, Laksmi Dewi, Strategi Pembelajaran, Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Islam DEPAG RI, 2009, Cet.1. h.232
17
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta: Kencana, 2010, Cet. 7. h. 242.