Berdasarkan grafik 4.2 tersebut diketahui bahwa persentase aktivitas belajar matematika siswa secara keseluruhan pada siklus II mengalami peningkatan
sebesar 14 dari siklus I 62 menjadi 76, hal ini menunjukan bahwa tindakan perbaikan yang dilakukan pada siklus II dapat memperbaiki dan meningkatkan
aktivitas belajar matematika siswa.
2. Wawancara
Wawancara yang dilakukan pada guru sebelum tindakan penelitian pendahuluan diperoleh beberapa informasi diantaranya siswa jarang sekali
bertanya tentang materi pelajaran dan masih ada sebagian kecil siswa yang sering tidak memperdulikan saat guru menjelaskan. Keterangan yang sama tersebut
diperoleh melalui wawancara siswa. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru dan siswa setelah siklus II
diperoleh informasi bahwa model pembelajaran kooperatif tipe group investigation yang diterapkan sudah dilaksanakan dengan sangat baik, beberapa
aktivitas yang dianggap kurang telah menunjukan peningkatan sehingga dapat dikatakan berhasil.
3. Hasil Belajar Matematika Siswa
Hasil belajar belajar diperoleh dari tes akhir siklus I dan II, data persentase ketuntasan hasil belajar siswa setiap akhir siklus. Perbandingan statistic hasil
belajar matematika siswa siklus I dengan siklus II dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.5 Perbandingan Hasil Belajar Matematika Siklus I dan II
No Statistik Deskriptif
Siklus I Siklus II
1 Nilai tertinggi
83,33 90
2 Nilai terendah
33,33 55
3 Jangkauan
50 35
4 Rata-rata
64,77 71
5 Standar Deviasi
12,52 10,07
6 Jumlah siswa yang belum tuntas belajar
16 9
7 Jumlah siswa tuntas belajar
20 27
8 Persentase ketuntasan
55,56 75
9 Nilai Kriterian Ketuntasan Minimum KKM
65 65
Terlihat pada siklus I, rata-rata nilai siswa 64,77 dengan persentase siswa yang tuntas hanya 55,56, hal ini menunjukan penguasaan materi pada siklus I
masih rendah. Sedangkan standar deviasi yang relatif besar yaitu 12,52 ini menunjukan hasil belajar belum merata, hal ini diperkuat dengan jangkauan yang
relatif besar yaitu 50 dengan nilai tertinggi 83,33 dan nilai terendah 33,33. Hasil refleksi pada siklus I menjadi dasar untuk melakukan perbaikan pada siklus II dan
hasil belajar yang diperoleh pada siklus II mengalami peningkatan, terlihat dari standar deviasi yang lebih kecil dibandingkan siklus I yaitu menjadi 10,07 ini
berarti hasil belajar sudah cukup merata. Rata-rata nilai siswa pada siklus II meningkat menjadi 71 dan persentase ketuntasan sebesar 75. Dari hasil tersebut
menunjukan indikator keberhasilan kinerja sudah tercapai yaitu persentase siswa yang tuntas belajar sudah mencapai ≥ 70.
Data hasil belajar matematika siswa siklus I dan siklus II penulis sajikan juga dalam bentuk diagram batang grafik sebagai berikut:
Grafik 4.3 Hasil Belajar Matematika Siswa Siklus I dan Siklus II