Wawancara Hasil Belajar Matematika Siswa

Pemberian reward adalah suatu yang berfungsi insentif, yaitu suatu yang penting bagi anak yang dapat memperbesar kemungkinan bertambah giatnya usaha untuk mempertinggi atau memperbaiki prestasi, maka pemberian reward sangat penting untuk meningkatkan motivasi kegiatan yang produktif Kartamihardja dan Ardiwinata, 1997:142. Pada siklus II diadakan reward berupa souvenier sebagai upaya untuk perbaikan keaktifan siswa dalam pembelajaran. Reward ini diberikan kepada siswa yang paling aktif dan kelompok yang paling aktif dalam kegiatan pembelajaran. Dengan reward ini masing-masing kelompok berusaha menunjukan keaktifannya dalam pembelajaran.

4. Penerapan metodologi Penelitian Tindakan Kelas PTK dalam penelitian

dapat memperkecil nilai standar deviasi tes formatif akhir siklus. Pernyataan ini berdasrakan data statistik deskriptif nilai tes akhir siklus I dan II. Nilai standar deviasi tes akhir siklus II lebih kecil dibandingkan siklus I, artinya pada siklus II sebaran data nilai tes menyebar dan merata diantara siswa berkemampuan akademik tinggi, sedang, dan rendah. Hal ini tidak terlepas dari karakteristik kegiatan PTK yang berusaha dan berupaya memperbaiki tujuan akhir penelitian yang tercantum dalam indikator keberhasilan kinerja. 70

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan deskripsi data yang telah diuraikan sebelumnya, maka penulis menyimpulkan bahwa: 1. Model pembelajaran kooperatif tipe group investigation dapat meningkatkan aktivitas belajar matematika siswa. Peningkatan aktivitas belajar matematika siswa ini dapat terlihat dari persentase aktivitas belajar siswa pada siklus I adalah 62 yaitu meliputi visual activities sebesar 66, writing activities sebesar 64, oral activities sebesar 60, mental activities sebesar 56, dan emotional activities sebesar 70. Pada siklus II meningkat menjadi 76 yang meliputi visual activities sebesar 76,67, writing activities sebesar 73,33, oral activities sebesar 76,67, mental activities sebesar 73,33, dan emotional activities sebesar 80 . Secara keseluruhan, indikator aktivitas belajar matematika siswa meningkat pada setiap siklusnya. 2. Model pembelajaran kooperatif tipe group investigation dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa. Tingkat ketuntasan siswa dalam tes akhir siklus I masih rendah yaitu 55,56 dengan rata-rata 64,77. Sedangkan hasil belajar matematika pada siklus II telah mencapai tingkat ketuntasan sebesar 75 dengan rata-rata 71.

B. Saran

1. Apabila pembelajaran ini akan dilakukan maka guru perlu melakukan persiapan yang matang agar tidak terjadi hal-hal yang tak diinginkan. Oleh karena itu, perlu dipersiapkan beberapa hal diantaranya: a. Mempersiapkan RPP, soal latihan, lembar observasi aktivitas siswa. b. Mempersiapkan LKS yang menarik dan memuat strategi pembelajaran kooperatif tipe group investigation dalam proses pembelajaran. c. Dalam membuat kelompok siswa sebaiknya terdapat siswa yang lebih pintar pada setiap kelompoknya untuk mempermudah dalam diskusi. 2. Siswa sebaiknya bisa dilibatkan dalam merumuskan kegiatan pembelajaran pada siklus berikutnya agar peneliti mengetahui keinginan siswa sebagai bahan pertimbangan perencanaan yang akan dipakai. 3. Model pembelajaran kooperatif tipe group investigation dapat menjadi salah satu alternatif dalam meningkatkan kemampuan dalam belajar matematika terutama dari segi keaktifan siswa. 4. Bagi para pembaca yang berminat untuk meneliti agar dilakukan penelitian lanjutan mengenai pembelajaran kooperatif tipe group investigation baik pada strategi intruksional, variable penelitian, maupun pada jenjang pendidikan yang lainnya. Sehingga turut memperkuat pembuktian teori-teori pembelajaran kooperatif tipe group investigation secara empiris.

Dokumen yang terkait

Penerapan pembelajaran kooperatif model group investigation untuk meningkatkan hasil belajar sosiologi SMA SIT Fajar Hidayah Kotawisata-Cibubur: penelitian tindakan di SMA Fajar Hidayah pada kelas X

0 6 75

Peningkatkan Kemampuan Penalaran Induktif Matematik Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif tipe Group Investigation

0 15 189

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (Gi) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika Siswa Kelas V Sdit Bina Insani ( Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Sdit Bina Insani Kelas V Semester Ii Serang-Banten )

0 3 184

IMPLEMENTASI METODE KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

0 6 183

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION Peningkatan Prestasi Belajar Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas X Teknik Komputer Dan

0 0 17

Dusalan Volume 6 Nomor 2 Juli 2015

0 0 9

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

0 0 10

PENINGKATAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI)

0 0 6

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN INVESTIGASI MATEMATIKA SISWA Alfira Mulya Astuti

0 0 12