Pengeringan secara langsung di bawah sinar matahari

21 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

c. Pemisahan dan Pemurnian Depkes RI, 2000

Tujuannya adalah untuk menghilangkan senyawa yang ridak dikehendaki semaksimal mungkin tanpa pengaruh pada senyawa kandungan yang dikehendaki, sehingga diperoleh ekstrak yang lebih murni. Proses-proses pada tahap ini adalah pengendapan, pemisahan dua cairan tak bercampur, sentrifugasi, dekantasi, filtrasi, serta poses absropsi dua penukar ion.

d. Pemekatanpenguapan Depkes RI, 2000

Pemekatan berarti peningkatan jumlah partikel solut senywat terlarut dengan cara penguapan pelarut tanpa sampai menjadi kering tetapi ekstrak hanya menjadi kentalpekat.

2.7 ELISA Enzym Linked Immunosorbent Assay

ELISA Enzym Linked Immunosorbent Assay merupakan suatu tes yang cepat untuk menditeksi dan kuantifikasi antibodi atau antigen against viruses, bakteri, dan bahan lainnya. Metode ini dapat digunakan untuk menditeksi infeksi yang memiliki efek poultry dan livestock Idexx, 1986. Teknologi ELISA menggunakan fase padat yang mengandung plat polistiren 96-well, walaupun penggunaan bahan lain dapat digunakan. Kegunaan fase padat untuk imobilisasi antigen atau antibodi pada sampel dimana keduanya dapat terikat pada fase padat. Setelah inkubasi, plate dicuci untuk menghilangkan bahan yang tidak berikatan. Pada beberapa assay konjugat ditambahkan ke dalam plate dan diperbolehkan untuk diinkubasi Idexx, 1986. Konjugat mengandung antigen atau antibodi yang telah diikat dengan enzim. Pengikatan konjugat degan fase padat atau sampel tergantung pada format assay. Bagian enzim pada konjugat dapat diditeksi. Plate dicuci kembali dan substrat enzim hidrogen peroksida dan kromogen ditambahkan dan diperbolehkan untuk dinkubasi. Warna akan terlihat pada ikatan enzim dan densitas optik dibaca dengan ELISA plate reader Idexx, 1986. Prinsip-prinsip ELISA yaitu Walker, 2008: a. Penempelan protein terhadap plastics secara pasif. b. Membersihkan protein yang tidak berikatan. 22 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta c. Penambahan antibodi spesifik untuk berikatan dengan enzim pada beberapa tahap. d. Penggunaan competing inert protein untuk pencegahan reaksi nonspesifik dengan plastics. e. Tahap pencucian untuk memisahkan reagen yang berikatan dengan yang tidak berikatan. f. Penambahan substrat spesifik yang memberikan perubahan warna dengan katalis enzim atau substrat dan colorless chromophore larutan pewarna yang menunjukan pembentukan warna pada katalis enzim. g. Tahap inkubasi untuk proses reaksi imunologi. h. Pemberhentiaan katalis enzim. i. Pembacaan warna dengan spektrofotometer ELISA terdiri dari tiga sistem yaitu direct ELISA, inderect ELISA,dan sandwich ELISA. Semua sistem ini dapat digunakan untuk memperlihatkan kompetisi pengahambatan ELISA Walker, 2008. Tahap-tahap masing-masing sistem ELISA yaitu:

a. Direct ELISA Crowter, 2009

1. Antigen ditambahkan pada fase padat dan adsorbsi secara pasif pada saat inkubasi. 2. Setelah inkubasi, antigen yan tidak berikatan dibersihkan dari fase padat. 3. Spesifik antibodi ditambahkan untuk antigen dan berikatan dengan enzim konjugat dan inkubasi. 4. Ikatan konjugasi dengan antigen pada fase padat. Kemudian konjugat yang tidak berikatan dibersihkan. 5. Substrat atau larutan kromofor dan reaksi katalis enzim ditambahkan untuk memberikan produk yang berwarna. Reaksi diakhiri pada waktu yang tepat dan kuantifikasi warna dibaca menggunakan spektrofotmeter.

b. Indirect ELISA Walker, 2008

1. Lapiskan wells dengan antigen kemudian diinkubasi. 2. Wells dibersihkan untuk menghilangkan antigen yang tidak berikatan. 3. Antibodi yang berlawanan dengan antigen ditambahkan dan kemudian diinkubasikan.

Dokumen yang terkait

Uji Aktivitas Ekstrak Etanol 70% Daun Pacing (Costus spiralis) terhadap Diameter Tubulus Seminiferus, Motilitas, dan Spermisidal pada Tikus Jantan Strain Sprague-Dawley

0 10 95

Uji Efek Antifertilitas Serbuk Bawang Putih (Allium Sativum L.) Pada Tikus Jantan (Rattus Novergicus) Galur Sprague Dawley Secara In Vivo Dan In Vitro

3 25 115

Uji Antifertillitas Ekstrak Metanol Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L) pada Tikus Jantan Strain Sprague Dawley Secara In Vivo

4 11 134

Uji Aktivitas Ekstrak Etanol 96% Daun Sambiloto (Andrographis paniculata (Burm.f.) Nees) Terhadap Kualitas Sperma Pada Tikus Jantan Galur Sprague- Dawley Secara In Vivo dan Aktivitas Spermisidal Secara In Vitro

0 15 104

Uji Aktivitas Antimikroba Ekstrak Etanol dan Air Rimpang Pacing (Costus spiralis) terhadap Bakteri Escherichia coli, Shigella dysenteriae, Salmonella typhimurium, Bacillus subtilis, Staphylococcus aureus serta Fungi Candida albicans

3 17 79

Uji Antifertilitas Ekstrak Etanol 70% Biji Jarak Pagar (Jatropha curcas L.) Pada Tikus Jantan Galur Sprague Dawley Secara In Vivo

0 4 121

Uji Aktivitas Hepatoprotektif Ekstrak Air Sarang Burung Walet Putih (Collocalia fuciphaga Thunberg, 1821). Terhadap Aktivitas SGPT & SGOT Pada Tikus Putih Jantan Galur Sprague-Dawley

0 23 107

Uji Aktivitas Antifertilitas Ekstrak Etanol 96% Daun Sambiloto (Andrographis paniculata Nees.) Pada Tikus Jantan Galur Sprague-Dawley Secara In Vivo

1 16 121

Uji Aktivitas Ekstrak Etanol 90% Daun Kelor (Moringa Oleifera Lam) Terhadap Konsentrasi Spermatozoa, Morfologi Spermatozoa, Dan Diameter Tubulus Seminiferus Pada Tikus Jantan Galur Sprague-Dawley

4 34 116

Aktivitas Antifertilitas Ekstrak Daun Pacing Costus speciosus (koen.) J.E. Smith pada Sperma Tikus Wistar Jantan

0 3 6