46
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
abnormalitas morfologi spermatozoa dapat disebabkan adanya kerusakan di dalam tubulus seminiferus serta pada saat spermatozoa meninggalkan tubulus
seminiferus dan selama perjalannya melalui epididimis. Peningkatan morfologi spermatozoa abnormal dapat menurunkan angka fertilitas Ghasol,2013. Setiap
sperma yang mempunyai morfologi spermatozoa abnormal tidak dapat membuahi ovum Widiyani, 2006.
Pada penelitian Sari 2013, infusa 10 daun pacing Costus speciosus pada mencit jantan tidak mempengaruhi persentase abnormalitas morfologi
spermatozoa, sedangkan pada penelitian yang dilakukan dengan pemberian ekstrak etanol 70 daun pacing Costus spiralis meningkatkan abnormalitas
morfologi spermatozoa pada tikus Sprague-Dawley jantan. Pada penelitian metoda infusa 10 kemungkinan senyawa saponin yang terkandung pada daun
pacing Costus speciosus berkurang karena saponin merupakan senyawa yang labil terhadap panas Chaturvedi, 2012. Perbedaan lamanya pemberian ekstrak
juga dapat mempengaruhi aktivitas antifertilitas dimana pemberian infusa 10 daun pacing Costus speciosus dilakukan selama 14 hari.
Jumlah spermatozoa yang dihasilkan testis tidak cukup untuk mendiagnosa fertil atau infertil. Jumlah spermatozoa adakalanya yang normal tetapi bila
memiliki morfologi dan kecepatan yang kurang baik akan bisa menyebabkan seseorang infertil. Jumlah spermatozoa yang sedikit tapi memiliki morfologi dan
kecepatan normal kemungkinan masih dapat dikatakan fertil Guyton 1997. Parameter ketiga yang dilakukan adalah perhitungan konsentrasi testosteron
menggunakan ELISA. Penurunan dan peningkatan testosteron dapat terlihat pada masing-masing kelompok uji antara hari ke-0 dan 49. Menurut Alpco Dignostics
2013, rentang konsentrasi testosteron serum normal pada tikus adalah 0,66-5,4 ngml. Pada kelompok kontrol mengalami penurunan konsentrasi testosteron yang
tidak bermakna p ≤0,05. Kelompok uji 12,5mgkgBB mengalami penurunan
konsentrasi testosteron yang tidak bermakna p ≤0,05. Peningkatan konsentrasi
testosteron terjadi pada kelompok uji 25mgkgBB secara tidak bermakna p
≤0,05. Pada kelompok uji 37,5mgkgBB mengalami peningkatan yang tidak bermakna p
≤0,05. Hasil analisa diuji dengan Paired-Sample T-Test.
47
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Ekstrak etanol 70 daun pacing Costus spiralis dapat menurunkan dan meningkatan konsentrasi testosteron serum, akan tetapi penurunan dan
peningkatan konsentrasi testosteron serum yang terjadi masih dalam rentang tikus normal. Testosteron disekresikan dari kolesterol di Sel Leydig di bawah pengaruh
luteinizing hormone LH Mc.Lachlan, 1996. Penghambatan sekresi gonadotropin pitutiari dapat mengannggu proses spermatogenesis yang meliputi
penurunun diameter tubulus seminiferus dan nuklear sel Leydig serta perubahan jumlah sel yang bermakna Kachhawa, 2012. Hasil penelitian pemberian ekstrak
etanol 70 daun pacing Costus spiralis pada tikus Sprague-Dawley jantan menunjukkan bahwa tidak terjadi penurunan libido yang dilihat dari hasil
testosteron serum yang normal. Peningkatan dan penurunan konsentrasi testosteron diduga dipengaruhi oleh
senyawa metabolit sekunder yaitu flavonoid dan saponin diosgenin. Flavonoid menghambat enzim aromatase yaitu enzim yang mengkatalis konversi androgen
menjadi estrogen yang akan meningkatkan hormon testosteron Susetyarini, 2009. Diosgenin dapat meningkatakan sintetis progesteron dan estrogen dalam
tubuh. Progesteron memiliki efek fisiologis terhadap frekuensi pelepasan LH yaitu menurunkan frekuensi pulsa hipotalamik. Efek umpan balik steroid ini, bersama
dengan aktivitas intrinsik pembangkit pulsa GnRH hipotalamik, menghasilkan pulsa LH yang kecil dan menyebabkan penurunan FSH yang akan menghambat
sel Sertoli mensintesis ABP Androgen Binding Protein Crabbe, 1979; Goodman and Gilman, 2003; Rafiqa, 2013.
Peningkatan kadar hormon testosteron juga dapat menimbulkan efek umpan balik negatif pada hipotalamus dan hipofisis anterior. Produk FSH yang terhenti
atau berkurang karena efek umpan balik negatif tersebut maka spermatogenesis menjadi terhenti dan akibatnya jumlah sel-sel spermatogenik menjadi berkurang
Widiyani, 2006. Mekanisme umpan balik negatif merupakan cara kerja kontrasepsi hormonal yang dapat menghambat pematangan spermatogonia
Nuraini, 2012.
48
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Gambar 4.5. Proses Spermatogenesis Matthiesson, 2006
Parameter keempat yang diuji adalah perhitungan jumlah spermatosit pakiten pada tahap VII-VIII. Pengamatan jumlah sel spermatosit pakiten
dilakukan dengan melihat lima tubulus seminiferus setiap tikus, sehingga dalam satu kelompok diamati 25 tubulus seminiferus. Tahap VII-VIII dipilih karena
pada tahap ini memiliki protein yang paling besar dalam proses spermatogenesis Delmas, 1993. Sel germinal pada tahap VII juga dipengaruhi oleh hormon
O’Donnell, 1996. Spermatosit pakiten memodulasi sekresi faktor protein sel Sertoli yang
menstimulasi streoidogenesis pada sel Leydig Cook, 1997. Hasil uji ANOVA untuk spermatosit pakiten terjadi penurunan secara bermakna p
≤0,05 antara dosis 12,5mgkgBB, 25mgkgBB, dan 37,5mgkgBB terhadap kontrol. Penurunan
49
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
jumlah spermatosit pakiten menunjukkan adanya gangguan pada proses spermatogenesis Kalla, 1996. Penurunan jumlah spermatosit pakiten dapat
dipengaruhi oleh penurunan konsentrasi testosteron Haschek, 2013, akan tetapi pada penelitian ini tidak terjadi penurunan konsentrasi testosteron yang bermakna.
Hubungan topografi yang erat antara sel Leydig dengan tubulus seminiferus sangat penting untuk memperoleh konsentrasi hormon androgen dalam tubuh. Sel
Sertoli diduga menghasilkan androgen binding protein ABP yang mempertahankan konsentrasi androgen setempat tinggi di epitel tubulus
Susetyarni, 2009. Hasil penurunan jumlah spermatosit pakiten kemungkinan adanya penurunan jumlah androgen binding protein ABP sehingga terjadi
penurunan konsentrasi testosteron intratestiskular pada tubulus seminiferus. Menurut Susetyarni 2009, bahwa obat-obatan antifertilitas pria
dikelompokan menjadi 3 berdasarkan aktifitasnya yaitu mempengaruhi fungsi testis, menghambat spermatogenesis dengan cara mempengaruhi secara langsung
fungsi testis dan mempengaruhi daya fertilisasi spermatozoa. Penurunan jumlah gonadotropin mempengaruhi konsentrasi testosteron intratestiskular yang dapat
menunjukkan terjadinya gangguan pada pematangan spermatogonia A menjadi B dan proses pelepasan sperma dari epitelium seminiferus
O’Donnell, 1996. Hasil penelitian di atas menunjukkan bahwa kandungan ekstrak etanol 70
daun pacing Costus spiralis dapat mempengaruhi proses spermatogenesis. Terjadinya penurunan aktivitas spermatogenesis menyebabkan terjadinya
penurunan jumlah spermatosit pakiten dan peningkatan abnomalitas morfologi spermatozoa.
Ekstrak etanol 70 daun pacing Costus spiralis dapat berpotensi sebagai agen antifertilitas yang dapat dikembangkan. Mekanisme terjadinya penurunan
aktivitas spermatogenesis ini diduga efek dari kandungan diosgenin pada ekstrak etanol 70 daun pacing Costus spiralis. Pada penelitian ini konsentrasi
testosteron dan spermatozoa tidak mengalami penurunan, akan tetapi adanya peningkatan abnormalitas morfologi spermatozoa dan penurunan jumlah
spermatosit pakiten kemungkinan dapat terjadi akibat mekanisme kerja dari ekstrak etanol 70 daun pacing Costus spiralis yang menekan sekresi FSH
untuk menghasilkan androgen binding protein ABP. Ekstrak etanol 70 daun
50
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
pacing Costus spiralis kemungkinan memiliki mekanisme kerja juga pada penghambatan spermatogenesis dengan cara mempengaruhi secara langsung
fungsi testis.
51
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, dapat diambil beberapa kesimpulan, diantaranya:
1. Pemberian ekstrak etanol 70 daun pacing Costus spiralis dapat
menurunkan konsentrasi spermatozoa pada tikus Sprague-Dawley jantan secara
tidak bermakna p≥0,05. 2.
Pemberian ekstrak etanol 70 daun pacing Costus spiralis meningkatkan abnormalitas morfologi spermatozoa pada tikus
Sprague-Dawley jantan secara bermakna p≤0,05.
3. Pemberian ekstrak etanol 70 daun pacing Costus spiralis dapat
menurunkan dan meningkatkan konsentrasi testosteron serum pada tikus Sprague-Dawley jantan secara tidak
bermakna p≥0,05. 4.
Pemberian ekstrak etanol 70 daun pacing Costus spiralis menurunkan konsentrasi jumlah spermatosit pakiten pada tikus
Sprague-Dawley jantan secara bermakna p≤0,05.
Ekstrak etanol 70 daun pacing Costus spiralis berpotensi sebagai agen antifertilitas.
5.2 Saran
Penelitian ini perlu dikembangkan lebih lanjut mengenai potensi ekstrak etanol 70 daun pacing Costus spiralis sebagai antifertilitas dengan
menambahkan paramater perhitungan kadar FSH dan LH .
51
52
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
DAFTAR PUSTAKA
Adnan dan Halifah Pagarra. 2000. Pengaruh Ekstrak Rimpang Tumbuhan Pacing Costus speciosus, J.E. Smith terhadap Fertilitas Mencit Mus muculus
ICR Jantan. Makasar: Universitas Negeri Makasar. Agoes, Goeswin. 2007. Teknologi Bahan Alam. Bandung: Penerbit ITB,
pp.10-20. Alpco Diagnostics. 2013. MouseRat Testosterone ELISA for Quantitative
Determination of Testosterone in Rat and Mouse Serum and Plasma. United States.
Arifin, Helmi dkk. 2006. Standarisasi Ekstrak Etanol Daun Eugenia cumini Merr. Padang: Universitas Andalas.
Arini, W.D. 2012. Uji Fertilitas Ekstrak Etanol 70 Biji jarak Pagar Jatropha curcas L. pada Tikus Jantan Galur Sprague Dawley secara In Vivo. UIN
Jakarta. Skripsi. Asmaliyah dkk. 2010.Pengenalan Tumbuhan Penghasil Pestisida Nabati dan
Pemanfaataannya secara Tradisional . Kementerian Kehutanan Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Pusat Penelitian dan
Pengembangan Produktivitas Hutan.
Azrifitria., Puteri A., Susanti Ofa Betha. 2012. Pemanfaatan Limbah Biji dan Kulit Manggis Garcinia mangostana L. sebagai Kontrasepsi Pria dan
Suplemen Minuman yang Kaya Antioksidan. Laporan Akhir Pertais. BPOM RI. 2010. Acuan Sediaan Herbal, Volume Kelina Edisi Pertama. Jakarta.
Direktorat OAI. Barrett, K.E, dkk. 2010.
Ganong’s Review of Medical Physiology 23rd ed. USA: McGraw Hill, pp. 519-569.
Britto, Raquel Moreira et al. 2011. Aqueous fraction from Costus spiralis Jacq Roscoe Leaf Reduces Contractility by Impairing Th Calcium Inward
Current in The Mammalian Myocardium. Brazil: Universidade Federal de Sergipe. Journal of Etnopharmacology.
Brunton, L. Laurence et al. 2006. Goodman Gil man’s The Pharmacological
Basis of Therapeutics Elventh Edition.USA: The McGraw Hill. Chaturvedi, Shivani et al. 2012. Effect of Processing Conditions on Saponin
Content and Antioxidant Activity of Indian Varieties of Soybean Glycine max Linn. India: Indian Institute Technology. Annals of Phytomedicine
An International Journal.
Cook, C. Edger et al. Hexahydroindenopyridine Compounds Having Antispermatogenic Activity. US.
53
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Countinho, Elsimar Metzker. 2002. Review Article Gossypol: A Contraceptive for Men. Brazil: University of Bahia.
J. Contraception. Crabbe, P. 1979. Some Aspects of Steroid Research Based on Natural Product
from Plant Origin. Belgium. J.Soc.Chim. Crowter, John R. 2009. The ELISA Guidebook Second Edition. UK: Human Press.
Dahliana. 2009. Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Akseptor KB Kondom di Wilayah Kerja Puskesmas Sekip RT. 08 dan RT. 09 Kelurahan Sekip Jaya
Palembang Tahun 2009. Davies, Olufunke Ola et al. 2014. Spermatozoa Morphology and Characteristics
of Spondias mombin L. Anacardiaceae Protected Male Wistar Rats Exposed to Sodium Arsenite. Nigeria: University of Ibadan. Journal of
Veterinary Medicine and Animal Health.
Delmas V. et al. 1993. Induction Of CREM Activator Proteins In Spermatid: Down Stream Targets And Impication For Haploid Germ Cell
Differentation. Perancis. J.Mol.Endocrinol. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1979. Farmakope Indonesia Edisi III.
Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1995. Materi Medika Indonesia Jilid
VI. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Departemen Kesehatan RI. 2000. Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan
Obat. Jakarta: Direktorat Jendral POM-Depkes RI. Departemen Kesehatan RI. 2009. Farmakope Herbal Indonesia. Jakarta: Diktorat
Jendral POM-Depkes RI. Djufri dkk. 2013. Biodiversitas. Banda Aceh: Universitas Syiah Kuala.
Farnsworth, N.R. 1966. Biological and Phytochemical Screening of Plants. Journal of Pharmaceutical Sciences, 55 3, pp. 225-276.
Fauzi Mohd. 2009. Pengklasifikasian Sperma Normal dan Abnormal daripada Suspensi Sperma Tikus Sprague-Dawley. USM. Tesis.
Ghosal, Subhasish et al. 2013. Jussiaea repens L induced Morphological Alterations in Epididymal Spermatozoa of Rat. India: Presidency
University. Goodman and Gilman. 2003. Dasar Farmakologi Terapi. Jakarta: EGC.
Griswold, Michael D. 1998. The Central Role of Sertoli Cells in Spermatogenesis. USA: Academic Press.
Gupta S. et al. 2005. Lipid Peroxide Levels and Antioxidant Status in Alcoholic Liver Disease. India. Ind. J. Clinic Biochem.
54
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Guyton, AC, Hall JE. 1997. Buku ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 9. Jakarta: EGC.
Guzick, David S. et al. 2001. Sperm Morphology, Motility, and Concentration Fertile and Infertile Men. England. The New England Journal of Medicine.
Handayani, Lestari. Pil Kontrasepsi Laki-laki dengan Bahan Dasar Gandarusa Justicia gendarusa Burm.F. Pusat Penilitian dan Pengembangan Sistem
dan Kebijakan Kesehatan. Majalah Kedokteran Indonesia. Hartini. 2011. Pengaruh Dekok Daun Jambu Biji Merah Psidium guajava L.
terhadap Jumlah Kecepatan dan Morfologi Spermatozoa Tikus Putih Jantan Rattus norvegicus. Tesis Program Studi Ilmu Biomedik.
Haschek et al. 2013. Haschek and Rousseaux’s Handbook of Toxicologic
Pathology Third Edition. US: Elsevier. Heffner, Linda J. Dan Danny J. Schust. 2006. At A Glance Sistem Reproduksi.
Jakarta: Erlangga. Http:www.herbalisnusantara.comtanamanobat2-077.pdf.
22 Februari 2015. Http:loadbalanced.naturalstandard.comindex-abstract.asp?create-
abstract=costus.asptitle=Costus20spp . 3 April 2015.
Http:www.sageresearchlabs.comresearch-modelsoutbred-ratssprague-dawley- outbred-rat
. 3 Februari 2015 Hess, R. A. 1999. Spermatogenesis Overview. Encyclopedia of Reproduction
Volume 4. Urbona: Academic Press. Ilyas, S. 2007. Azoospermia dan Pemulihannya Melalui Regulasi Apoptosis Sel
Spermatogenik Tikus Rattus sp Pada Penyuntikan Kombinasi TU MPA. Disertasi.
Inveresk Research, Huntingdon Life Sciences., Sequani., Glaxo Wellcome. 2000. Rat Sperm Morphogical Assesment Guidline Document.
IRIS. 2005. Toxicological Review of Zinc and Compounds. US: EPA. Jagtap, Sanjay dan Rajendra Satpute. 2014. Phytochemical Screening and
Antioxidant Ativity of Rhizome Extracts of Costus spieciosus Koen. J.E.Smith. India: Journal of Academia and industrial Research JAIR.
Kachhawa ,
J.B.S et al. 2012. Screening of Isolated Fraction of Dendrophtoe falcata Methanol Stem Extract for its Effects on Reproductive Function of
Male Rats International. India. Journal of Pharmaceutical Sciences and Drug Research.
Kalla, N. R. et al. 1996. Regulation of Male Fertility by Pyrimenthamine in Adult mice. India: Springer-Verlag. Journal of Experimental Medicine.
Kariardi, Ismu. 1996. Uji Toksisitas Akut LD50 Infusa Rimpang Pacing Costus
55
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
speciosus Koen. J.E. Smith pada Mencit Betina secara Intraperitoneasl. Surabaya: Universitas Surabaya. Skripsi.
Krinke, J.G. 2000. The Labratory Rat 1
st
Edition. United States: Academic Press. Kementerian Kesehatan RI. 2014. Infodatatin: Situasi dan Analisis Keluarga
Berencana. Jakarta. Kusmana, D. 2001. Pengaruh Penyutikan Kombinasi Hormon Testosteron dan
Enathat TE dan Depot Medroksiprogesteron Asetat terhadap Spermatogenesis Beruk Jantan Macaca nemestrina yang Diberi Pakan
Berkadar Protein Lemak, Karbohidrat Berbeda. Disertasi. Program Pasca Sarjana FKUI.
Kumar, Sudhir. 2011. Importance of Micro Minerals in Reproductive Performance of Livestock. India. J.Veterinary World.
Krishnam Tanga Kumari. 2012. Antifertility Ativity of Whole Plant Extract of Sarcostemma secamone L Bennet on Male Albino Rats. International
Research Journal of Pharmacy. Lucio, Rosa Angelica et al. 2013. Sperm Count and Sperm Motility Decrease in
Old Rats. Mexico: Elsevier. Journal PhsiologyBehavior. Matthiesson, Kati L. et al. 2006. Male Hormonal Contraception: Concept Proven
Product in sight?. Oxford University Press. Journal of Human Reproduction Update Vol. 12.
Mclachlan, R.I. et al. 1996. The Endocrine Regulation of Spermatogenesis: Independent Roles for Testosterone and FSH. Journal of Endocrinology.
Nuraini, Tuti dkk. 2012. Penyuntikan Ektrak Biji Carica papaya L. Varietas Cibinong pada Macaca fascicularis L. Dan Kualitas Spematozoa serta
Kadar Hormon Testosteron. Indonesia: Universitas Indonesia. O’Donnel, Liza et al. 1996. Testosterone Withdrawal Promote Stage Specific
Detachment Of Round Spermatid From The Rat Seminiferous Epitelium. Australia. Biology of Reproduction.
Pawar, V.A dan P.R. Pawar. 2014. Costus speciosus: An Important Medical Plant. India: Departement of Biotechnology, Padmashri Vikhe Patil College,
Loni, Pravaranagar, Ahmednagar,Maharashtra. International Journal of Science and Research LISR.
Pazhanichamy, Kalailingam et al. 2012. Isolation, Characterization and Quantification of Diosgenin from Costus Igneus. Budapest: Akademia
Klado. Journal of Planar Chromatography. Perez, Celno et al. 2008. Antibacterial Effect of Costus spiralis Leaves Extract on
Pathogenic Strains of Vibrio cholerae. Portugal. Revista CENIC Ciencias Biologicas, Vol.39.