14
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
theca unruk menstimulasi sintesis androstenedion melaui jalur de novo. Androstenedion merupakan
perekusor 17β-estradiol pada wanita premenopause Goodman and Ghilman, 2006.
c. FSH Follicle Stimulating Hormone
Tempat kerja utama FSH pada epitel seminiferus ada di dalam sel Sertoli. FSH dikirim ke daerah interstisial testis melalui arteriol kecil. Kemudian FSH
berdifusi melalui membran basal tubulus seminiferus dan berikatan dengan reseptor membran plasma spesifik pada sel Sertoli. Aktivitas reseptor FSH
menyebabkan terjadinya sintetis reseptor androgen intraseluler dan protein pengikat androgen androgen binding protein, ABP. ABP disekresikan oleh sel
Sertoli dan mengikat androgen yang telah diproduksi oleh sel Leydig dan berdifusi dari tempat produksinya di interstisial ke dalam tubulus seminiferus.
ABP mentransfer androgen-androgen ini ke sel germinal. Androgen akan ditahan di dalam sel germinal promeiotik yang mengandung reseptor androgen. Setelah
FSH memulai spermatogenesis, proses ini akan berlangsung terus selama persediaan testosteron cukup dan terus-menerus Heffner, 2006. FSH juga
mengatur aktivitas aromatase pada sel granulosa yang menstimul asi produksi 17β-
estradiol Goodman and Ghilman, 2006.
d. Estrogen
Dibentuk oleh sel-sel Sertoli ketika sedang di stimulasi oleh FSH. Hormon ini kemungkinan diperlukan pada proses spermiasi. Sel-sel Sertoli juga
mengekskresikan suatu protein androgen. Yang mengikat baik testosteron dan estrogen maupun keduanya ke dalam cairan tubulus seminiferus, yang diperlukan
untuk maturasi sperma Speroff, Glaa RH, Kase NG, 1999.
e. Hormon pertumbuhan lainnya
Seperti juga pada sebagian hormon lainnya diperlukan untuk mengatur latar belakang fungsi metabolisme testis. hormon pertumbuhan secara khusus
meningkatkan pembelahan awal spermatogenesis Speroff, Glaa RH, Kase NG, 1999.
15
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2.4 Karakteristik Tikus Sprague-Dawley
Sprague Dawley adalah sejenis spesies tikus. Tikus Sprague Dawley dipilih karena ia mempunyai sifat yang tenang dan mudah dikendalikan dibandingkan
dengan jenis-jenis lain Fauzi Mohd, 2009. Jumlah anak rata-rata 6-12 ekor dengan berat 5-6 gram saat lahir SAGE
®
Labs, 2015. Berat tikus adalah 250-300 gram betina; 450-520 gram jantan. Rentang hidup 2,5-3,5 tahun. Laju
pernafasan: 70-115 nafasmenit. Denyut jantung: 250-450 denyut menit. Gigi seri open-rooted dan tumbuh terus-menurus. SAGE
®
Labs, 2015. Rekomendasi diet: DietLab 5R24 RMH2500 tikus sebaiknya diberi
makanan tikus atau rodent komersial dan air ad lib. Pola diet ini adalah nutrisi lengkap
dan tidak
memerlukan suplemen.
Asupan makanan
sekitar 5g100gBBhari, asupan air sekitar 10-12 ml100 BB hari SAGE
®
Labs, 2015.
2.5 Simplisia
2.5.1 Definisi Simplisia Depkes RI, 2000
Simplisia adalah bahan alami yang digunakan untuk obat dan belum mengalami perubahan proses apapun, dan kecuali dinyatakan lain umumnya
beruapa bahan yang telah dikeringkan. Simplisia tumbuhan obat merupakan bahan baku proses pembuatan ekstrak, baik sebagai bahan obat atau produk.
Berdasarkan hal tersebut maka simplisia dibagi menjadi tiga golongan yaitu simplisia nabati, simplisia hewani, dan simplisia pelikan atau mineral.
1. Simplisia nabati
Simplisia nabati adalah simplisia berupa tanaman utuh, bagian tanaman dan eksudat tanaman. Eksudat tanaman adalah isi sel yang secara spontan keluar dari
tanaman atau isi sel dikeluarkan dari selnya dengan cara tertentu atau zat yang dipisahkan dari tanaman dengan cara tertentu yang masih belum berupa zat kimia
murni. 2.
Simplisia Hewani
Simplisia hewani adalah simplisia hewan utuh, bagian hewan, atau belum berupa zat kimia murni.
16
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3. Simplisia mineral
Simplisia mineral adalah simplisia berasal dari bumi, baik telah diolah atau
belum, tidak berupa zat kimia murni.
2.5.2 Pengelolaan Simplisia Agoes, 2007; T.E. Wallis, 1960
a. Pengumpulan Sampel
Tahap pengumpulan atau tahap pemanenan terkadang dianggap sebagai suatu hal yang dihiraukan. Padahal, tahap ini merupakan tahap yang sangat
menentukan untuk mendapatkan simplisia dengan kualitas yang memenuhi standar. Terdapat beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam pemanenan suatu
simplisia nabati: i.
Bagian tanaman yang dipanen ii.
Waktu pemanenan iii.
Cara pemanenan
b. Sortasi Basah
Sortasi basah dilakukan unuk memisahkan cemaran dan kotoran dari simplisia yang baru dipanen. Sortasi ini dapat mengurangi jumlah kontaminasi
mikroba. c.
Pencucian
Dilakukan dengan menggunakan air yang bersih air sumur, PDAM, air dari mata air. Pencucian secara signifikan mampu mengurangi mikroba yang terdapat
dalam simplisia. Penggunaan air harus diperhatikan . Beberapa mikroba lazim terdapat di air yaitu: Pseudomonas, Proteus, Micrococcus, Bacillus,
Streptococcus, Enterobacter, serta E.coli pada simplisia akar, batang, atau buah. Untuk mengurangi jumlah mikroba awal dapat dilakukan pengupasan kulit luar
terlebih dahulu. d.
Perajangan
Dilakukan untuk mempermudah dalam proses pengeringan, pengepakan, dan penggilingan. Perajangan harus memperhatikan senyawa yang terkandung
dalam simplisia. Untuk lebih amannya, gunakan pisau atau pemotong yang terbuat dari stainless steel.