31
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
70 masing-masing selama 3 menit. Untuk perwarnaan dilakukan dengan hematoksilin dan eosin HE. Jaringan yang telah diwarnai dijernihkan dengan
xilol selama 5 menit agar jaringan tampak lebih cerah. Pada tahap akhir, jaringan testis pada kaca objek diberi entelan dan ditutup dengan kaca penutup sehingga
dapat dilakukan pengamatan.
3.4.6 Pengukuran Parameter
1. Perhitungan konsentrasi spermatozoa
Perhitungan konsentrasi spermatozoa dilakukan dengan cara mengambil spematozoa pada kauda epididimis. Spermatozoa yang didapat diletakan dalam
cawan penguap yang berisi cairan NaCl sebanyak 500µ l. Spermatozoa dimasukkan ke dalam kamar Neubauer Hemasitometer sampai kamar Neubaurer
terisi rata. Kemudian dihitung jumlah spermatozoa pada salah satu kamar hitung Neubauer dan selanjutnya ditentukan pengenceran yang akan dilakukan dan
jumlah kotak yang akan dihitung Tabel 3.2 Ilyas, 2007.
Tabel 3.2. Pengenceran yang Dilakukan dan Kotak yang Dihitung
No Jumlah Spermatozoa dalam 1
kotak Faktor
Pengenceran Kotak Kecil
yang Dihitung
1. 40
50 kali 5
2. 15-40
20 kali 10
3. ≤15
10 kali 25
Dari jumlah spermatozoa yang diketahui, maka dilakukan pengenceran spermatozoa berdasarkan jumlah spermatozoa yang terhitung Ilyas, 2007.
Tabel 3.3. Cara Pengenceran
No Pengenceran
Pembuatan Pengenceran
1. 50 kali
a. 980µL larutan George + 20µL spermatozoa b. 2.450µL Larutan George + 50µL spermatozoa
2. 20 kali
950µL larutan George + 50µL spermatoza 3.
10 kali a. 900 µL larutan George + 100µL spermatozoa
b. 450 µL larutan George + 50µL spermatozoa
Setelah pengenceran, dilakukan perhitungan spermatozoa dengan jumlah kotak yang dihitung sesuai dengan jumlah spermatozoa dan cara pengenceran
32
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
pada tabel 3.3. Kemudian dilakukan pengukuran konsentrasi spermatozoa sesuai rumus dibawah ini Ilyas, 2007.
Konsentrasi spermatozoa = n x 10.000x Fp x
25
x vNaCl 3.2 Keterangan :
N = jumlah spermatozoa yang dihitung
10.000 = volume kamar hitung Neubauer Fp
= Faktor pengenceran 25
= total kotak kecil yang terdapat alam kamar hitung Neubauer
K = kotak kecil yang dihitung pada saat pengamatan
vNaCl = volume NaCl fisiologis ml yang digunakan untuk membantu mengeluarkan spermatozoa dari kauda epididimis.
Perhitungan konsentrasi spermatozoa jutaml dapat terlihat dari tabel 3.4 berikut.
Tabel 3.4. Rumus Konsentrasi Spermatozoa
No Jumlah kotak yang dihitung
Rumus Konsentrasi
Spermatozoa
1. 5
nx 10.000x 50x5x0,5 2.
10 nx 10.000x 20x2,5x0,5
3. 25
nx 10.000x 10x1x0,5
2. Konsentrasi testosteron
Selama 48 hari tikus diberikan perlakuan dengan cara memberikan ekstrak etanol 70 daun pacing per oral. Pada hari ke- 0 dan 49 dilakukan pengambilan
darah melalui vena lateral ekor sebanyak ±1ml, kemudian dimasukkan ke dalam tube. Darah dalam tube disentrifugasi dengan kecepatan 3000 rpm untuk
memisahkan serum yang akan digunakan untuk mengukur konsentrasi testosteron tikus. Serum kemudian disimpan dalam freezer suhu -20
o
C sampai hari ke-49. Pengukuran konsentrasi hormon testosteron serum dilakukan di laboratorium
dengan menggunakan ELISA testosteron dari DRG international pada hari ke-49. Kadar hormon minimal yang terdeteksi pada kit adalah 0,086 ngml. Prosedur