28
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
e. Identifikasi Saponin Depkes RI, 1995
Sebanyak 100 mg ekstrak dalam tabung reaksi ditambahkan 1ml etanol 70 kemudian ditambahkan 10ml air panas dan didinginkan. Kemudian dikocok
vertikal selama 10 detik dan didiamkan selama 10 menit. Terbentuk buih setinggi 1 cm. Pada penambahan 1 tetes asam klorida 2 N buih tidak hilang.
f. Identifikasi Steroid dan Triterpenoid Fransworth, 1996
Sebanyak 100 mg ekstrak dalam tabung reaksi ditambahkan 1ml etanol 70 kemudian ditambahkan pereaksi Lieberman-Buchard, adanya steroid menunjukan
warna biru-kehijauan sedangkan triterpenoid menunjukkan warna merah, merah muda, atau ungu.
3.4.3 Pengujian Parameter Spesifik dan Non Spesifik
1. Parameter Spesifik Depkes RI, 2000
a. Identitas Meliputi deskripsi tata nama nama ekstrak, nama latin tumbuhan, bagian
tumbuhan yang digunakan, nama tumbuhan Indonesia dan dapat mempunyai senyawa identitas. Tujuannya untuk memberikan identitas objektif dari nama dan
spesifik dari senyawa identitas. b.
Organoleptik Meliputi penggunaan panca indra untuk mendeskripsikan bentuk padat,
serbuk-kering, kental, cair, dll, warna kuning, coklat, dll, bau aromatic, tidak berbau, dll, rasa pahit, manis, kelat, dll. Dengan tujuan untuk pengenalan awal
yang sederhana.
2. Parameter Non Spesifik Ekstrak Farmakope Herbal, 2009; Depkes
RI,2000
a. Parameter Kadar Air Pengukuran kandungan air yang berada didalam bahan, dilakukan dengan
cara yang tepat diantara cara titrasi, destilasi atau gravimetrik. Cara kerja menggunakan gravimetri yaitu masukan 1,5 gram ekstrak dan ditimbang saksama
dalam wadah yang telah ditara. Keringkan pada suhu 105
o
C selama 5 jam dan ditimbang. Lanjutkan pengeringan dan timbang setelah 1 jam sampai perbedaan
selisih antara dua penimbangan berturut-turut tidak lebih dari 0,25.
29
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Kadar air =
� � � � − � � � ℎ� � � � �
100 b.
Kadar abu Bahan dipanaskan pada temperatur dimana senyawa organik dan turunannya
terdestruksi dan menguap, sehingga menyisakan unsur mineral dan anorganik. Ditimbang 2 gram ekstrak dengan seksama ke dalam krus yang telah ditara,
dipijarkan perlahan-lahan hingga arang habis, diinginkan dan ditimbang. Jika dengan cara ini arang tidak dapat dihilangkan, tambahkan air panas, aduk, saring
melalui kertas saring bebas abu. Pijarkan kertas saring beserta sisa penyaringan dalam krus yang sama. Masukan filtrat ke dalam krus, uapkan dan pijarkan hingga
bobot tetap, timbang. Kadar abu total dihitung terhadap berat bahan uji. Kadar Abu Total =
� � � � � � ��
100
3.4.4 Penyiapan Hewan Uji