Khasiat dan Kegunaan Penelitian Tanaman Pacing Costus speciosus
11
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
membran basal di tubulus seminiferus dan memiliki kemampuan untuk membelah mejadi dua sel anak, salah satunya menjadi spermatogonium A1, yang seterusnya
lebih lanjut dalam proses spermatogenesis, sedangkan yang lainnya sebagai sel induk. Pada tikus, spermatogonium AI kemudian memiliki enam pembelahan
mitosis, dan kemudian mereka menjadi spermatosit prelepton. Spermatosit dalam fase meiosis, dimana berkembang menjado leptolene, zygoten dan pakiten untuk
menjadi spermatosit sekunder di komponen adluminal dari sel Sertoli dalam tubulus seminiferus. Selama fase meiosis, masing-masing spermatosit membelah
menjadi satu dari empat spermatid haploid, yang kemudian memasuki fase akrosom. Kondensasi inti dan perpanjangan terjadi berikutnya, diikuti oleh fase
eliminasi dan pelepasan sitoplasma. Pada tikus, 14 tahapan siklus spermatogenesis terjadi di dalam tubulus
seminiferus. Tubulus memiliki susunan ruas, dan setiap potongan melintang tubula menunjukkan tahapan yang seragam yang melibatkan empat atau lima
generasi di sel germinal dengan sesuai. Tubulus seminiferus di tikus dikarakterisasi oleh struktur ruas, sedangkan pada manusia dan hewan domestik
lainnya biasanya menunjukkan pola mosaik dibeberapa tahap. Pada tikus, dibutuhkan 12 hari untuk menyelesaikan satu siklus yang terdiri dari 14 tahap.
Spermatogenium tikus membutuhkan empat siklus sampai akhirnya membentuk spermatozoa, sehingga diperlukan 48 hari untuk menyelesaikan tahap
spermatogenesis Krinke,2000.
12
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Gambar 2.5 Siklus Spermatogenesis pada Tikus
Tahapan siklus sel dalam spermatogenesis tikus dimulai searah jarum jam dan kiri bawah A, spermatogenium tipe A; In, spermatogenium tipe intermediate,
B, spermatogenium tipe B; R, resting spermatosit primer, L, Leptotene sprmatosit; Z, zygotene sprmatosit; P I, P VII, P XII, awal pertengahan dan
akhir spermatsit pakiten. Angka romawi menunjukkan tahap siklus dimana mereka ditemukan; DI, diplotene; II, spermatosit sekunder; 1-19, langkah-
langkah spermatogenesis. Tabel di tengah memberikan komposisi seluler tahapan siklus epitel seminiferus I-XIV. M, superscipt mengindikasikan terjadinya
mitosis. Di adaptasi dari Clermount dengan sedikit modifikasi 1962 Krinke,2000.