40
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Gambar 4.3. Perhitungan Konsentrasi Testosteron Ekstrak Etanol 70 Daun Pacing Costus spiralis
Hasil data perhitungan konsentrasi testosteron pada hari ke-0 dan 49 diuji menggunakan Paired-Sample T-Test. Pada kelompok kontrol dan dosis
12,5mgkgBB terjadi penurunan konsentrasi testosteron antara hari ke-0 dan hari ke-
49 secara tidak bermakna p≥0,05 yang diuji menggunakan Paired-Sample T- Test. Kelompok uji 25mgkgBB dan 37,5 mgkgBB mengalami peningkatan
konsentrasi testosteron antara hari ke-0 dan hari ke-49. Kelompok uji 25mgkgBB dan dosis 37,5 mgkgBB terjadi peningkatan konsentrasi testosteron secara tidak
bermakna p≥0,05 yang diuji dengan menggunakan Paired-Sample T-Test. Penurunan dan peningkatan konsentrasi testosteron pada hari ke-0 dan hari ke 49
masih memperlihatkan dalam rentang normal konsentrasi testosteron serum. Hasil analisis statistik dapat dilihat pada Lampiran 14.
4.1.8 Perhitungan Jumlah Spermatosit pakiten
Perhitungan jumlah spermatosit pakiten ekstrak etanol 70 daun pacing Costus spiralis dilihat dari histologi testis bagian kanan dengan melihat lima
tubulus seminiferus tahap VII-VIII per tikus. Data hasil perhitungan jumlah spermatosit pakiten dapat dilihat pada tabel 4.6.
1 2
3 4
5 6
Kontrol Dosis
12,5mgkgBB Dosis 25mgkgBB
Dosis 37,5mgkgBB
Ko n
se n
tra si
T e
st o
st e
ro n
n gm
L
Kelompok Uji
H-0 H-49
41
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Tabel 4.6 Perhitungan Jumlah Spermatosit Pakiten Ekstrak Etanol 70 Daun Pacing Costus spiralis
Kelompok Uji Rerata jumlah Spermatosit pakiten ±SD
Kontrol 50,12 ± 1,42
Dosis 12,5 mgkgBB 32,52 ± 1,40
Dosis 25 mgkgBB 32,72 ± 1,31
Dosis 37,5 mgkgBB 36,68 ± 2,34
Ekstrak etanol 70 daun pacing Costus spiralis mempengaruhi jumlah spermatosit pakiten. Hasil perhitungan jumlah spermatosit pakiten pada kelompok
hewan uji mengalami penurunan terhadap kontrol gambar 4.3.
Gambar 4.4. Perhitungan Jumlah Spermatosit pakiten Ekstrak Etanol 70 Daun Pacing Costus spiralis
Data hasil perhitungan jumlah spermatosit pakiten kemudian diolah menggunakan ANOVA yang menunjukkan terjadi perbedaan secara bermakna
p ≤0,05. Hasil dari ANOVA dilanjutkan uji LSD yang menunjukkan terjadi
perbedaan bermakna p
≤
0,05 antara masing-masing dosis yaitu 12,5mgkgBB, 25mgkgBB, dan 37,5mgkgBB terhadap kontrol. Penurunan jumlah spermatosit
pakiten menunjukkan adanya gangguan pada proses spermatogenesis. Hasil analisa statistik jumlah spermatosit pakiten dapat dilihat pada Lampiran 16.
10 20
30 40
50 60
Kontrol Dosis 12,5
mgkgBB Dosis 25
mgkgBB Dosis 37,5
mgkgBB
S p
e m
ato si
t P
ak ite
n
Kelompok Uji
Spermatosit Pakiten
42
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
4.2 Pembahasan
Tanaman pacing Costus spiralis memiliki potensi sebagai efek antifertilitas. Bagian yang digunakan dalam penelitian adalah daun pacing Costus
spiralis. Daun pacing diperoleh dari Mega Mendung Cisarua, Bogor. Daun pacing Costus spiralis diserbukkan di Ballitro. Determinasi tanaman dilakukan
di Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya, LIPI Bogor, menunjukan bahwa tanaman yang digunakan adalah Costus spiralis.
Metode ekstraksi yang digunakan adalah maserasi. Pemilihan pemakaian metode maserasi karena mudah, dan sederhana dalam proses pembuatan ekstrak.
Metode maserasi digunakan untuk menarik senyawa-senyawa yang tidak tahan panas. Pelarut yang digunakan adalah etanol 70. Etanol 70 digunakan untuk
menarik senyawa-senyawa semi polar dan polar. Filtrat hasil maserasi yang didapat kemudian dipekatkan menggunakan vacuum rotary evaporator untuk
menguapkan pelarut 70 yang untuk menghasilkan ekstrak kental. Pemekatan ekstrak dengan vacuum rotary evaporator menghasilkan ekstrak yang masih cair,
sehingga dilanjutkan menggunakan freeze dry di Universitas Indonesia dengan suhu -41
o
C sampai memperoleh ektrak kental. Parameter ekstrak kental pada ekstrak etanol 70 daun pacing Costus spiralis adalah tidak adanya pelarut dan
ekstrak tidak bisa dituangkan pada saat wadah dibalikan. Penyiapan simplisia dilakukan di Ballitro, Bogor. Sebanyak 8 kg daun
pacing Costus spiralis segar dirajang dan dihaluskan hingga didapat serbuk daun pacing Costus spiralis sebanyak 1 kg yang selanjutnya dimaserasi
menggunakan etanol 70 . Ekstrak kental yang didapat sebanyak 77 gram. Hasil rendemen ekstrak etanol 70 daun pacing Costus spiralis adalah 7,7.
Pemeriksaan parameter spesifik dan non spesifik dilakukan pada ekstrak etanol70 daun pacing Costus spiralis. Pemeriksaan paramater spesifik berupa
identitas dan organoleptis. Parameter non spesifik yang dilakukan adalah kadar air dan kadar abu. Tujuannya untuk memberikan batasan minimal atau rentang
tentang besarnya kandungan air di dalam bahan Depkes RI, 2000. Kadar air yang dihasilkan adalah 18,667. Kadar air pada ekstrak etanol 70 daun pacing
Costus spiralis melebihi persyaratan yaitu 10. Kadar air yang tinggi kemungkinan tanaman pacing Costus spiralis yang tumbuh di sekitar rawa