18
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Namun demikian, pengeringan dengan cara ini cenderung membutuhkan waktu yang lama dan jika tidak dilakukan dengan baik, akan mengakibatkan tumbuhnya
kapang.
c. Pengeringan dengan menggunakan oven
Pengeringan menggunakan oven, umumnya akan menggunakan suhu antara 30°-90°C. Terdapat berbagai macam jenis oven, tergantung pada sumber panas.
Pengeringan dengan menggunakan oven memiliki keuntungan berupa: waktu yang diperlukan relatif cepat, panas yang diberikan relatif konstan. Kekurangan
dari teknik ini adalah biaya yang cukup mahal.
2.6 Ekstrak dan Metode Ekstraksi
2.6.1 Definisi Ekstrak
Ekstrak menurut Farmakope Edisi III adalah sediaan kering, kental atau
cair dengan menyari simplisia nabati atau hewani menurut cara yang cocok, di luar pengaruh cahaya langsung.
2.6.2 Metode Ekstraksi BPOM RI, 2010; Depkes RI, 2000
Cara Panas a.
Infus
Infus adalah sediaan cair yang dibuat dengan cara mengekstraksi simplisia nabati dengan air pada suhu 90
o
C selama 15 menit.
b. Dekokta
Dekok adalah sediaan cair yang dibuat dengan mengekstraksi sediaan herbal dengan air pada 90
o
C selama 30 menit. c.
Refluks
Refluks adalah ekstraksi dengan pelarut pada temperatur titik didihnya, selama waktu tertentu dan jumlah pelarut terbatas yang relatif konstan dengan
adanya pendingin balik. Umumnya dilakukan pengulangan proses pada residu pertama sampai 3-5 kali sehingga dapat termasuk proses ekstraksi sempurna.
d. Sokletasi
Sokletasi adalah ekstraksi menggunakan pelarut yang selalu baru yang umunya dilakukan dengan alat khusus sehingga terjadi ekstraksi kontinu dengan
jumlah pelarut yang relatif konstan dengan adanya pendingin balik. Biomasa
19
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
ditempatkan dalam wadah soklet yang dibuat dengan kertas saring, melalui alat ini pelarut akan terus direfluks, alat soklet akan mengkosongkan isinya ke dalam labu
dasar bulat setelah pelarut mencapai kadat tertentu. Setelah pelarut segar melewati alat ini melalui pendingin refluks, ekstraksi berlangsung sangat efisien dean
senyawa dari biomasa secara efektif ditarik ke dalam pelarut karena konsentrasi awalnya rendah dalam pelarut.
e. Digesti
Digesti adalah maserasi kinetik dengan pengadukan kontinu pada temperatur ruangan kamar, yaitu secara umum dilakukan pada temperatur 40-
50
o
C. f.
Destilasi Uap
Destilasi uap adalah ekstraksi senyawa kandungan menguap minyak atsiri dari bahan segar atau simplisia dengan uap air berdasarkan peristiwa tekanan
parsial senyawa kandungan menguap dengan fase uap air dari ketel secara kontinu sampai sempurna diakhiri dengan kondensasi uap campuran senyawa kandungan
menguap ikut terdestilasi menjadi destilat air bersama senyawa kandungan yang memisah sempurna atau memisah sebagian.
Destilasi uap, bahan simplisia benar-benar tidak tercelup ke air yang mendidih, namun dilewati uap air sehingga senyawa kandungan menguap ikut
terdestilasi. Destilasi uap dan air, bahan simplisia bercampur sempurna atau dengan air mendidih, senyawa kandungan menguap tetap kontinu ikut terdestilasi.
Cara dingin a.
Maserasi
Maserasi adalah proses pengekstrakan simplisia dengan menggunakan pelarut dengan beberapa kali pengocokan atau pengadukan pada temperatur
ruangan kamar. Maserasi bertujuan untuk menarik zat-zat brkhasiat yang tahan pemanasan maupun yang tidak tahan pemanasan. Secara teknologi maserasi
termasuk ekstraksi dengan prinsip metode pencapaian konsentrasi pada keseimbangan. Maserasi dilakukan dengan beberapa kali pengocokan atau
pengadukan pada temperatur ruangan atau kamar Depkes RI, 2000.