Saran KESIMPULAN DAN SARAN
55
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
speciosus Koen. J.E. Smith pada Mencit Betina secara Intraperitoneasl. Surabaya: Universitas Surabaya. Skripsi.
Krinke, J.G. 2000. The Labratory Rat 1
st
Edition. United States: Academic Press. Kementerian Kesehatan RI. 2014. Infodatatin: Situasi dan Analisis Keluarga
Berencana. Jakarta. Kusmana, D. 2001. Pengaruh Penyutikan Kombinasi Hormon Testosteron dan
Enathat TE dan Depot Medroksiprogesteron Asetat terhadap Spermatogenesis Beruk Jantan Macaca nemestrina yang Diberi Pakan
Berkadar Protein Lemak, Karbohidrat Berbeda. Disertasi. Program Pasca Sarjana FKUI.
Kumar, Sudhir. 2011. Importance of Micro Minerals in Reproductive Performance of Livestock. India. J.Veterinary World.
Krishnam Tanga Kumari. 2012. Antifertility Ativity of Whole Plant Extract of Sarcostemma secamone L Bennet on Male Albino Rats. International
Research Journal of Pharmacy. Lucio, Rosa Angelica et al. 2013. Sperm Count and Sperm Motility Decrease in
Old Rats. Mexico: Elsevier. Journal PhsiologyBehavior. Matthiesson, Kati L. et al. 2006. Male Hormonal Contraception: Concept Proven
Product in sight?. Oxford University Press. Journal of Human Reproduction Update Vol. 12.
Mclachlan, R.I. et al. 1996. The Endocrine Regulation of Spermatogenesis: Independent Roles for Testosterone and FSH. Journal of Endocrinology.
Nuraini, Tuti dkk. 2012. Penyuntikan Ektrak Biji Carica papaya L. Varietas Cibinong pada Macaca fascicularis L. Dan Kualitas Spematozoa serta
Kadar Hormon Testosteron. Indonesia: Universitas Indonesia. O’Donnel, Liza et al. 1996. Testosterone Withdrawal Promote Stage Specific
Detachment Of Round Spermatid From The Rat Seminiferous Epitelium. Australia. Biology of Reproduction.
Pawar, V.A dan P.R. Pawar. 2014. Costus speciosus: An Important Medical Plant. India: Departement of Biotechnology, Padmashri Vikhe Patil College,
Loni, Pravaranagar, Ahmednagar,Maharashtra. International Journal of Science and Research LISR.
Pazhanichamy, Kalailingam et al. 2012. Isolation, Characterization and Quantification of Diosgenin from Costus Igneus. Budapest: Akademia
Klado. Journal of Planar Chromatography. Perez, Celno et al. 2008. Antibacterial Effect of Costus spiralis Leaves Extract on
Pathogenic Strains of Vibrio cholerae. Portugal. Revista CENIC Ciencias Biologicas, Vol.39.
56
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Rafiqa dkk. 2013. Pengaruh Pemberian Ekstrak Buah Terung Belanda Solanum battacerum terhadap Morfologi dan Motiitas Spermatozoa Mencit Mus
musculus Galur Ddy. Sulawesi Tengah: Universitas Tadulako. e-JipBiol. Ramya, B. Shiney dan P. Ganesh. 2012. Phytochemical Analysis and
Comparative Effect Of Cinnamomum Zeylanicum, Piper Nigrum and Pimpinella Anisum With Selected Antibiotics and Its Antibacterial
Activity against Enterobacteriaceae Family. India: Departement of Microbiology, Annamalai University, Annamalai Nagar.International
Journal of PharmaeuticalBiological Archives.
Rahayu, Mulyati, dkk.2006. Pemanfaatan Tumbuhan Obat Tradisional oleh Masyarakat Lokal di Pulau Wawonii, Sulawesi Tenggara. Bogor:
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia LIPI. Rudiawati, Ika, S. dkk. 2006. Formulasi Sediaan Tablet Ekstrak Gossypium
herba sebagai Alternatif Kontrasepsi Pria. Jember: Universitas Jember. Saba, Adebowale Bernard et al. 2009. Spermatozoa Morphology and
Characteristics of Male Wistar Rats Adminstered with Ethanolis Extract of Lagenaria breviflora Roberts. Nigeria: University of Ibadan. African
Journal of Biotechnology.
Sari, Ika Puspita, dkk. 2013. Infusa Daun Pacing Costus speciosus Koen. J.E Smith Sebagai Penghambat Jumlah dan Kualitas Spermatozoa pada
Mencit Jantan BALBC. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada. Trad.Med.J.
Shajeela, P.S, et al. 2011. Antifertility of Ethanol Extract of Dioscorea seculenta L. Schott on Male Albino Rats. International Journal of PharmaTech
Research 3 2, pp. 946-954. Sherwood L. 2001. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem edisi ke-2. Jakarta :
EGC. Simbolon, Indra dkk. 2013. Persentase Spermatozoa Hidup pada Tikus Wistar
dan Sprague-Dawley. Banda Aceh: Universita Syiah Kuala. Speroff L, Glass RH, Kase NG. 1999. Clinical Endocrionology and Infertility.
Edition 6. Philadelphia, Wiliam and Wilkins L:1075-1076. Suckow, M.A, Weisbroth, S.H., Franklin, C.L. 2006. The laboratory Rat Second
Edition. USA: Elsevier Inc., pp. 113. Suharyati. 2006. Pengaruh Penambahan Vitamin E dan Mineral Zn terhadap
Kualitas Semen serta Fertilitas dan Daya Tetas Telur Kalkun Lokal. Bandar Lampung: Universitas Lampung. J. Indon.Trop.Anim.Agric.
Susetyarini, Eko. 2009. Efek Senyawa Daun Beluntas terhadap Kadar Testosteron Tikus
Putih Rattus
norvegicus Jantan.
Malang: Universitas
Muhamadiyah Malang.
57
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Verma, Nitin dan R.L. Khosa. 2012. Development of standardization parameters of Costus spiralis Rhizomes with Special Reference to Its
Pharmacological and HPTLC Studies. India: Asian Pacific Journal of Tropical Biomedicine.
Voight, R. 1995. Buku Pelajaran Teknologi Farmasi. Alih Bahasa Drs. Soendani Noerono Soewandhi. Universitas Gajah Mada. Yogyakarta, pp. 577-578.
Walker, John M. dan Ralph Rapley. 2008. Molecular Biomethods Handbook. UK: Human Press.
Widiyani, Tetri. 2006. Efek Antifertiltas Ekstrak Akar Som Jawa Talinum paniculatum Gaertn pada Mencit Mus musculus L. Jantan. Solo: UNS.
World Health Organization. 2000. General Guidelines for Methodologies on Research and Evaluation of Traditional Medicine. Geneva: World Health
Organization, pp. 28.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Lampiran 1 . Hasil Determinasi Tanaman Pacing Costus spiralis
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Lampiran 2 . Surat Keterangan Kesehatan Hewan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Daun pacing
Daun pacing segar sebanyak 8kg dikumpulkan
Daun pacing disortasi basah
Daun pacing dicuci
Daun pacing dirajang
Daun pacing dikeringkan
Serbuk simplisia daun pacing yang didapat
sebanyak 1kg Daun pacing dimaserasi
dengan 8L etanol 70 berulang sebanyak 9x
Ekstrak cair Ekstrak kental yang didapat
77 gram
Pembuatan suspensi ekstrak dengan konsentrasi
Lampiran 3 . Alur Penelitian
Alur Kerja Pembuatan Ekstrak
Dideterminasi
Dihaluskan menggunakan
blender dan diayak terhadap
ukuran 40 mesh
Dipekatkan dengan rotary evaporator
kemudian dipekatkan kembali
dengan freeze dry
Penapisan fitokimia dan uji parameter
spesifik dan non spesifik
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Alur Kerja Uji Antifertilitas
Dua puluh tikus jantan strain Sprague-Dawley
Aklimitasi selama 1 minggu
Dikelompokan secara acak dosis 5 ekor
Kelompok kontrol Na CMC 0,5
Pemberian larutan Na CMC pada tikus
peroral selama 48 hari
Pada hari ke-49 tikus dikorbankan dan
diambil organ reproduksinya
Kauda epididimis pengukuran
spermatozoa Pengukuran
Morfologi Spermatozoa
Kelompok dosis 12,5mgkgBB, kelompok
dosis 25 mgkgBB, dan kelompok dosis 37,5
mgkgBB Pemberian ekstrak
pada tikus peroral selama 48 hari
Pada hari ke-0 dan 49 tikus diambil darahnya 1
ml dari vena lateral ekor Sentrifugasi
Serum, disimpan dalam freezer - 20
o
C Hari ke 49 tikus
dikorbankan dan diambil organ
reproduksinya Serum diukur
konsentrasi testosteron dengan kit
ELISA Testis
Dibuat preparat histologi
Pengamatan tahapan
spermatogenesis
Analisa Data
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Lampiran 4 . Perhitungan Dosis Ekstrak Etanol 70 Daun Pacing Costus
spiralis
Perhitungan konversi dosis dari mencit ke tikus
Human Equivalent Dose HED = Dosis hewan Dh x
ℎ� � �
��
a. Dosis Tinggi 37,5 mgkgBB Dosis mencit = 75mgkgBB
HED = 75 x
3 37
= 6,081 mgkgBB
Dosis tikus 6,081 = Dh x
6 37
Dh = 37,5 mgkgBB b. Dosis Sedang 25mgkgBB
Dosis mencit = 50 mgkgBB HED = 50 x
3 37
= 4,054 mgkgBB
Dosis tikus 4,054 = Dh x
6 37
Dh = 25 mgkgBB c. Dosis Rendah 12 mgkgBB
Dosis mencit = 25 mgkgBB HED = 25 x
3 37
= 2,027 mgkgBB
Dosis tikus 2,027 = Dh x
6 37
Dh = 12,5 mgkgBB
Perhitungan Volume Administrasi Oral VAO
VAO mL =
Dosis
mg kgBB
�� � �
� �
�
a. Dosis Tinggi 37,5 mgkgBB 1 mL
=
37,5
mg kgBB
0,25 � �
� �
�
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Konsentrasi = 9,375 mgmL Suspensi ekstrak dibuat secara berkala setiap 50 mL, maka ekstrak yang
dibutuhkan sebanyak : Ekstrak mg = konsentrasi mgmL x Volume mL
Ekstrak = 9,375 mgmL x 50 mL
= 468,75 mg b. Dosis Sedang 25 mgkgBB
1 mL =
25
mg kgBB
0,25 � �
� �
�
Konsentrasi = 6,25mgmL Suspensi ekstrak dibuat secara berkala setiap 50 mL, maka ekstrak yang
dibutuhkan sebanyak : Ekstrak mg = konsentrasi mgmL x Volume mL
Ekstrak = 6,25mgmL x 50 mL
= 312,5 mg c. Dosis Rendah 12,5 mgkgBB
1 mL =
12 ,5
mg kgBB
0,25 � �
� �
�
Konsentrasi = 3,125mgmL Suspensi ekstrak dibuat secara berkala setiap 50 mL, maka ekstrak yang
dibutuhkan sebanyak : Ekstrak mg = konsentrasi mgmL x Volume mL
Ekstrak = 3,125 mgmL x 50 mL
= 156,25 mg
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Lampiran 5 . Hasil Penapisan Fitokimia Ekstrak Etanol 70 Daun Pacing
Costus spiralis
No Identifikasi
Golongan Senyawa
Perlakuan Gambar
Hasil Uji
Keterangan 1
Alkaloid 100 mg ekstrak+
1ml etanol 70+ 1 mL HCl 2N +
9mL aquades dipanaskan
selama 2 menit, dinginkan,
kemudian disaring filtrat
dibagi menjadi 2 tabung
ditambahkan masing-masing
reagen Meyer dan Dragendrof
- Tidak
terbentuk endapan
putih ada penambahan
reagen Meyer dn
endapan kuning pada
penambahan reagen
Dragendrof
2 Tanin
500mg ekstrak+ 2ml etanol 70
2mL ekstrak + 0,1 FeCl
3
+ Terbentuk
warna hijau kecoklatan
3 Flavonoid
100 mg ekstrak+ 1ml etanol 70+
+ serbuk Mg+ HCl pekat tetes
demi tetes +
Terbentuk warna
kuning
4 Saponin
100 mg ekstrak+ 1ml etanol 70+
10 mL air panas
didinginkan kocok 10 detik
didiamkan selama 10
menit terbentuk buih
+1 HCl 2N +
Terbentuk buih yang
tidak hilang sebesar 1 cm
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
5 Steroid dan
triterpenoid 100 mg ekstrak+
1ml etanol 70+ + Pereaksi
Libermann- Boucard
- Tidak
terbentuk warna biru-
kehijauan atau warna
merah 6
Terpen 100 mg ekstrak+
1ml etanol 70 dilarutkan
dalam 1mL eter pada plate tetes
diuapkan hingga kering
diteteskan larutan pereaksi
2 tetes asam asetat anhidrat+
1 tetes H
2
SO
4
+ Terbentuk
warna hijau
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Lampiran 6 . Perhitungan Rendemen, Kadar Air, dan Kadar Abu Ekstrak
Etanol70 Daun Pacing Costus spiralis 1. Perhitungan rendemen
Berat Ekstrak = 77 g
Berat Simplisia = 1000 g
Rendemen =
�� � � �
�� � � � � ��
x 100 =
77 �
1000 �
x 100 = 7,7
2. Perhitungan Kadar Air W1 = Berat ekstrak
= 1,0735 g W2 = Berat ekstrak setelah di oven = 0,8731 g
Kadar Air =
�1−�2 �1
x 100 =
1,0735 −0,8731
1,0735
x 100 = 18, 667
3. Perhitungan Kadar Abu W1 = Bobot Cawan + Ekstrak setelah Pemanasan g = 25,5218 g
W0 = Bobot Cawan Kosong g = 25,1832 g B = Bobot Sampel Awal g = 1,5174 g
Kadar Abu =
�1−�0 �
x 100 =
25,5218 −25,183
1,5174
x 100 = 22, 327
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Lampiran 7 . Gambar Kegiatan Penelitian
Penyiapan Simplisia dan Pembuatan Ekstrak Etanol 70 daun pacing Costus spiralis
Gambar 5.1 Pohon pacing
Costus spiralis Gambar 5.2
Serbuk daun pacing Costus spiralis
Gambar 5.3 Serbuk daun pacing
Costus spiralis dimaserasi
Gambar 5.4 Proses penyaringan
hasil maserasi
Gambar 5.5 Hasil maserasi
daun pacing Costus spiralis
sebelum di evaporasi
Gambar 5.6 Pemekatan ekstrak
etanol 70 daun pacing Costus spiralis terhadap vacuum
rotary evaporator Gambar 5.7
Pemekatan ekstrak etanol 70 terhadap
Freeze dry Gambar 5.8
Ekstrak kental etanol 70 daun pacing
Costus spiralis
Gambar 5.9 Suspensi Na
CMC0,5 Gambar 5.10
Suspensi Na CMC 0,5 dan ekstrak daun pacing dosis 12,5
mgkgBB Gambar 5.11
Suspensi Na CMC 0,5 dan ekstrak
daun pacing dosis 25 mgkgBB
Gambar 5.12 Suspensi Na CMC
0,5 dan ekstrak daun pacing dosis
37,5 mgkgBB
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Penyiapan Hewan Coba
Gambar 5.13 Hewan uji
Gambar 5.14 Hewan uji ditimbang
Gambar 5.15 Penyondean ekstrak
Etanol 70 daun pacing Costus spiralis
Gambar 5.16 Hewan uji dikorbankan
Gambar 5.17 Pembedahan hewan uji
Gambar 5.18 Kauda epididimis
Pengambilan Darah
Gambar 5.19 Pengambilan darah dari vena lateral
ekor Gambar 5.20
Serum belum dipisahkan. Serum darah yang
berwarna kuning bening Gambar 5.21
Serum dipisahkan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Pengukuran Konsentrasi Spermatozoa
Gambar 5.22 Spermatozoa dikeluarkan dari
kauda epididimis Gambar 5.23
Spermatozoa diambil sedikit dari kauda epididimis kemudian
diteteskan pada bilik Neubaurer Gambar 5.24
Spermatozoa dihitung dalam 1 kotak besar sebelum dilakukan pengenceran
terhadap mikroskop perbesaran 400x
Gambar 5.25 Pengenceran spermatozoa
terhadap Larutan George Gambar 5.26
Pengenceran spermatozoa diteteskan ke bilik Neubaurer
Gambar 5.27 Perhitungan kotak yang dihitung
untuk konsentrasi spermatozoa disesuaikan terhadap pengenceran
yang dilakukan dan dilihat di bawah mikroskop 400x
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Perhitungan Morfologi Spermatozoa
Gambar 5.28 Spermatozoa dikeluarkan dari
kauda epididimis Gambar 5.29
Pewarnaan 50µL spermatozoa terhadap 300µL Larutan Eosin
Y 1 dan diinkubasi selama 45 menit
Gambar 5.30 Pembuatan preparat apus
Gambar 5.31 Flattened head
Gambar 5.32 Normal
Gambar 5.33 Ekor patah
Gambar 5.34 Leher patah
Gambar 5.35 Tanpa kepala
Gambar 5.36 Kepala dua
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Pengukuran Konsentrasi Testosteron
Gambar 5.37 Larutan Standar
Gambar 5.38 Standar, kontrol,
sampel serum dimasukkan ke
masing-masing well Gambar 5.39
Masing-masing well ditambahkan enzyme
conjugate dan diinkubasi selama 60
menit Gambar 5.40
Proses pembuangan isi
well
Gambar 5.41 Masing-masing well
ditambahkan wash solution sebanyak 3x
pengulangan Gambar 5.42
Proses pembuangan isi well
Gambar 5.43 Masing-masing well
ditambahkan substrate solution dan diinkubasi
selama 15 menit Gambar 5.44
Masing-masing well ditambahkan
stop solution
Gambar 5.45 Pembacaan terhadap
ELISA Reader terhadap panjang gelombang 450
nm
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Perhitungan Jumlah Spematosit Pakiten
Gambar 5.46 Testis
dipisahkan dari kauda
epididimis
Gambar 5.47 Testis dimasukkan
dalam botol yang berisi formalin
untuk pembuatan
histologi
Gambar 5.48 Histologi testis dilihat di
bawah mikroskop
Gambar 5.49 Perhitungan jumlah spermatosit pakiten pada tahap VII-VIII
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Lampiran 8. Rerata Berat Badan Tikus
Data berat badan tikus disajikan dalam tabel berikut Tabel 5.1 . Rata-Rata Berat Badan Tikus
Tanggal Tikus
Rerata Berat Kontrol
Dosis 12,5 mgkgBB
Dosis 25 mgkgBB
Dosis 37,5 mgkgBB
24 22015 1
302 361,86
276 288,14
2 348
342,29 273,86
256,86 3
299,43 221,86
328,29 228,71
4 221,29
303 273,43
304,71 5
330,29 319
232,86 310
Rerata ± SD
300,20±21,70 300,34±23,28
278,89±15,17 294,60±20,73
3 32015 1
298 365,86
273,43 291,57
2 348,71
324,86 267,14
351 3
296,29 221,57
328,43 228
4 223,29
307,43 272
293,71 5
291,14 319,29
231,43 310,43
Rerata ± SD
291,49±19,99 307,80±23,96
274,49±15,53 294,94±19,84
1032015 1
295,29 365
276,57 274
2 349,14
325 267,14
335 3
296,14 215,71
339,29 230,29
4 226,86
305,29 274
282,86 5
330,86 320,71
236,14 302
Rerata ± SD
299,66±20,92 306,34±24,71
278,63±16,80 284,83±17,19
1732015 1
288,29 369,57
270,57 265
2 343
331,86 255,29
338,14 3
294,86 222,14
31,14 226,14
4 226,43
307,57 265,86
282 5
332,71 310,86
242,86 279
Rerata ±SD
297,06±20,56 308,40±24,23
275,14±17,17 278,06±18,02
24 32015 1
252,29 351,57
253,14 277,43
2 311,29
331,29 226,71
346,71 3
289,86 221,14
329,57 223,71
4 208,29
298,14 245,57
291,71 5
327,86 281,14
245,29 294,86
Rerata ± SD
277,91±21,51 294,24±22,41
260,06±17,92 286,89±19,68
3132015 1
258,71 354,71
263,57 287,14
2 302,86
336,43 230,14
341,29 3
288,43 227,71
334 223
4 201,43
305 255,14
289,14 5
321,43 279,14
245,57 298,57
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Rerata
±SD 274,57±20,96
300,60±22,36 265,69±17,96
288,00±18,94 7 42015
1 257,83
344,33 267,17
295,83 2
308,17 342,33
241,67 347,83
3 289,67
234,50 340,33
218,83 4
214,5 313
263,17 290,83
5 330,67
299,83 248,17
306,17
Rerata ±SD
283,77±19,61 306,80±19,98
272,10±17,69 290,92±20,85
Gambar 5.50. Berat Badan Tikus Dari pengamatan di atas terlihat terjadi peningkatan dan penurunan berat
badan tikus selama 48 hari.
230 240
250 260
270 280
290 300
310 320
B e
r at
B ad
an
Tanggal
Kontrol Dosis 12,5mgkgBB
Dosis 25mgkgBB Dosis 37,5mgkgBB
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Lampiran 9
. Hasil Perhitungan Konsentrasi Spermatozoa Ekstrak Etanol 70 Daun Pacing Costus spiralis
No Dosis
Tikus Pengenceran
Jumlah Spermatozoa
Konsentrasi Spermatozoa
JutamL Rata-rata
Konsent- rasi Setiap
Tikus JutamL
Rata-Rata Konsente-
rasi Setiap Kelompok
JutamL
±SD Kanan
Kiri Kanan
Kiri Kanan
Kiri
1 Kontrol
Tikus 1 50x
50x 11
14 13,75
17,50 15,62
15,13 ±
1,84 Tikus 2
50x 50x
15 20
18,75 25,00
218,75 Tikus 3
50x 50x
12 11
15,00 13,75
14,37 Tikus 4
50x 50x
9 10
11,25 12,50
11,87 Tikus 5
50x 50x
8 11
10,00 13,75
11,87 2
Dosis Rendah
12,5m gkgBB
Tikus 1 50x
50x 9
12 11,25
15,00 13,12
15,00 ±
1,45 Tikus 2
50x 50x
15 13
18,75 16,25
17,50 Tikus 3
50x 50x
9 7
11,25 8,75
10,00 Tikus 4
50x 50x
12 19
15,00 23,75
19,37 Tikus 5
50x 50x
19 5
23,75 6,25
15,00 3
Dosis Sedang
25mg kgBB
Tikus 1 50x
50x 23
8 28,75
10,00 19,37
14,95 ±
3,95 Tikus 2
20x 20x
88 16
22,00 4,00
13,00 Tikus 3
20x 20x
15 37
3,75 9,25
6,50 Tikus 4
50x 50x
26 21
32,50 26,25
29,37 Tikus 5
20x 20x
14 38
3,50 9,50
6,50 4
Dosis Tinggi
37,5m gkgB
Tikus 1 20x
20x 16
53 4,00
13,25 8,62
12,62 ±
2,51 Tikus 2
20x 20x
24 40
6,00 10,00
8,00 Tikus 3
20x 20x
20 21
5,00 5,25
5,12 Tikus 4
20x 20x
26 49
6,50 12,25
9,37 Tikus 5
20x 50x
63 15
15,75 18,75
17,25
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Lampiran 10
. Analisis Statistik Data Konsentrasi Spermatozoa Ekstrak Etanol70 Daun Pacing Costus spiralis