8
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
interval kepercayaan 1,6025gkgBB sampai 2,4975gkgBB. Harga LD50 infusa rimpang pacing masuk dalam kategori praktis tidak beracun.
2.2 Sistem Reproduksi Tikus Jantan
Tikus merupakan salah satu hewan penelitian yang paling banyak digunakan dalam fisiologi reproduksi. Testis tikus jantan terdapat pada dua kantung skortum
yang dipisahkan oleh membran tipis yang terletak antara anus dan preputium. Testis tersebut turun dari hari ke 30-40 masa hidupnya dari rongga perut ke
kantung skortum melalui kanalis inguinal terbuka. Jarak dubur kelamin pada tikus jantan lebih jauh daripada betina Suckow,2006. Testis terdiri dari tubulus
seminiferus yang panjang dan berkelok-kelok, yang pada epitelnya merupakan tempat berlangsungnya spermatogenesis. Ujung dari tubulus seminiferus ini
kemudian bermuara menuju epididimis Barret et al, 2010.
Gambar 2.2 Penampang Ventral Sistem Urogenital Tikus Jantan Suckow,2006
Pada mamalia, spermatozoa setelah meninggalkan testis melalui saluran panjang menuju epidididimis dimana terjadinya perkembangan motilitas secara
potensial dan terjadinya pembuahan ovum Breed B., 2007. Epididimis terdiri dari tiga bagian yaitu kaput epididimis yang membesar di ujung proksial pada
Kidney
Ureter Coagulation Gland
Vesicular Gland Ampullary Gland
Prostate Gland Cowfers Gland
Urinary Bladder Preputial Gland
Vas Deferens Urethra
Corpus Epididymis Caput Epididymis
Testis Penis
Cauda Epididymis
9
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
testis, yang terdapat di sekitar dorsomedial testis serta kauda epididmis pada ujung distal testis, merupakan tempat pematangan spermatozoa, yang kemudian
bermuara ke vas deferens Suckow, 2006.
Menurut Harvad-MIT Division of Health Science and Technology 1979, Sperma di dalam vas deferens yang diikuti dengan sekresi vesikel seminal karena
sperma keluar melalui prostat dengan bantuan saluran ejakulasi ke uretra. Tubulus seminiferus terdiri atas sel Sertoli dan sel germinal. Tight junction antara sel
Sertoli membentuk barier blood-testis, dan memisahkan epitelium germinal menjadi dua bagian yaitu kompartemen basal dan adluminal. Hanya sel germinal
yang belum berkembang terlihat pada kompartemen basal, sedangakan sel yang sudah berkembang terdapat pada kompartemen adluminal. Fungsi sel Sertoli
termasuk memberikan nutrisi sel germinal, melepaskan sel germinal yang sudah matang ke dalam lumen, translokasi perkembangan sel germinal pada adluminal
direction, sekresi ikatan protein androgen, transferin, penghambat, komunikasi sel-sel melalui gap junctions untuk mengkoordinasikan spermatogenesis, dan
barier blood-testis. Sel Sertoli mengandung aromatase, yaitu enzim yang berperan dalam perubahan androgen menjadi estrogen Barret et al, 2010.
Menurut Harvad-MIT Division of Health Science and Technology 1979 Sel Leydig pada interstinum testis antara tubulus seminiferus dan mempunyai
fungsi untuk memproduksi testosteron untuk tujuan lokal dan jauh distant. Distant effect dari testesteron yaitu termasuk pematangan jaringan reproduksi
internal dan eksternal dengan bantuan metabolit DHT ataupun tidak, purbetas yang mengubah suara menjadi rendah, bentuk rambut pada muka dan seterusnya,
dan aksi CNS mempengaruhi libido dan kegiatan seksual. Efek lokal muncul untuk menstimulasi dan membantu fungsi sel Sertoli untuk mengembangkan sel
germinal. Testosteron berikatan dengan ikatan protein androgen yang disekresi oleh sel Sertoli ke dalam testis, dan sirkulasi menggunakan afinitas plasma
globulin yang tinggi testosteron berikatan dengan globulin.
2.2.1 Spermatozoa
Proses produksi spermatozoa di dalam testis disebut spermatogenesis. Spermatozoa pada hewan pengerat lebih panjang dari spesies mamalia lain