Sumber Daya Alam Desa Kehidupan Petani Desa Singa

Gambar.2.7.Diagram hubungan kelembagaan desa

2.8. Sumber Daya Alam Desa

Sumber Daya Alam SDA merupakan faktor yang sangat penting dan potensial untuk dimanfaatkan. Sumber daya alam Desa Singa terdiri dari 2 dua sektor yaitu sektor pertanian dan peternakan. Sektor pertanian di Desa Singa, masyarakat petani banyak menanam tanaman jeruk, padi, jagung, palawija, sayur- sayuran, dan kacang-kacangan. Untuk sektor peternakan, petani di Desa Singa sebagian besar memlihara ayam kampung, kerbau, lembu, kambing, dan babi. Dalam sektor pertanian, banyak limbah dari sebagian jenis tanaman yang digunakan petani untuk bahan pupuk untuk jenis tanaman pupuk. Limbah padi dan jagung merupakan salah satu limbah pertanian yang sangat bermanfaat untuk Masyarakat Desa Singa Kelompok Tani Puskesmas PKK PEMDE S Lion FC BPD Persadan Ginting Karang taruna LKMD bagi pertanian jeruk di Desa Singa. Dari sektor peternakan, yang menjadi sumber pemanfaatan bagi masyarakat petani Desa Singa adalah kotoran ternak atau kandang. Tabel.2.3. Sumber Daya Alam di Desa Singa Sektor Bahasa lokal Bahasa indonesia Bahasa latin Sektor pertanian Rimo Cina gara Cina cur Jong Page Terung jepang Kacang panjang Kacang taneh Mbertik Galuh Gadung kayu Jeruk Cabe merah Cabe rawit Jagung Padi Terong belanda Kacang panjang Kacang tanah Pepaya Pisang Ubi singkong Citrus sinensis Capsicum annum L Capsicum frutescens L Zea mays L Oryza sativa L Cyphomandra betacea Vigna sinesis Arachisglabrata Carica papaya Musa Manihot utillissima pohl Sektor peternakan Kerbau Lembusapi Manuk Kambing Babi Kerbau Lembusapi Ayam Kambing Babi Bos Bubalus Bos primigenius Gallus domesticus Capra hircus Porcus Sumber : Hasil indentifikasi desa BAB III RUTINITAS DAN AKTIFITAS PETANI JERUK DESA SINGA

3.1. Kehidupan Petani Desa Singa

Pertanian sebagai salah satu matapencaharian utama masyarakat Desa Singa, hal ini terlihat dari aktifitas mereka dalam kegiatan yang dilakukan sehari- harinya demi kelangsungan hidupnya. Petani Desa Singa sebagian besar bekerja sebagai petani yang memiliki modal dan lahan yang terbatas, hal ini dikarenakan di Desa Singa tidak ada lagi area yang bisa dijadikan perluasan lahan. 44 Masyarakat petani yang tidak memiliki lahan biasanya bekerja sebagai aron 45 44 Baca keterbatasan lahan di bab II sub 2.6. Tata ruang pertanian 45 Konsep aron menurut masyarakat petani adalah orang yang melakukan pekerjaan harian di ladang dengan upah Rp.50.000hari Tahun 2011. Aron juga dari sudut pandang masyarakat karo adalah tukar masa kerja di ladang sesama petani yang disepakati melakukan rutinitas dan jangka waktu berapa lama. yang bekerja harian dan sebagiannya lagi bekerja di ladang penduduk dan tinggal di gubuk pemilik ladang dengan gajian bulanan. Melihat keterbatasan lahan pertanian di Desa Singa, ada juga masyarakat petani yang bekerja dengan sistem tanam bagi hasil dengan masyarakat petani lain yang memiliki perladangan yang luas atau tidak sedang dipakai pemilik ladang. Dengan ketentuan bila saat nanti panen penanam tanaman berbagi dua dengan pemilik lahan dan pada umunya tanaman yang ditanam dalam sistem bagi hasil ini adalah tanaman padi. Kehidupan masyarakat petani Desa Singa yang mayoritasnya adalah sebagai petani jeruk, maka seluruh aktifitas pertaniannya dipengaruhi oleh cara-cara bercocok tanam.

3.1. 1Gaya hidup petani di Singa