4.4.1. Variasi Pengetahuan Mengenai Pupuk Organik
Variasi pengolahan dan penggunaan pupuk organik tidak terlihat perbedaan dari petani yang satu dengan petani lain, hal yang membedakan dalam
pupuk organik ini adalah kapasitas penggunaan pupuk. Selain kapasitas, waktu pemakaian setiap petani juga berbeda, sebagain petani menggunakan pupuk
organik secara bertahap sedangkan sebagaian petani menggunakan pupuk organik hanya sambil lalu lalang ditengah aktivitas sehari-hari. Berdasarkan pengetahuan
masyarakat petani jeru Desa Singa terhadap pupuk organik ini dapat di bagi 2 dua yaitu : pupuk kandang dan pupuk hijau. Pupuk kandang adalah pupuk yang
berasal dari kotoran hewan maupun sisa makananya bahkan air kencing dari hewan tersebut dipandang pupuk oleh petani jeruk Desa Singa. Pembagian jenis
pupuk kandang ini digolongkan kedalam 4 jenis hewan meliputi : kerbau, lembu, kambing dan ayam.
Pupuk kandang yang dipakai petani jeruk sebagai pupuk organik pada umumnya diperoleh dari kandang hewan milik peribadi dan dibeli ke perkandang-
kandang
71
71
Perkandang-kandang adalah penyebutan oleh petani terhadap orang yang menjual kandang hewan.
. Perkandang-kandang pada umumnya datang ke desa untuk menawarkan kandangnya ke petani Desa Singa dengan membawa teruk dan berisi
kandang hewan. Jenis kandang yang dibeli petani adalah kandang ayam dan kambing. Sedangkan kandang kerbau dan lembu diperoleh dari kotoran hewan
sendiri maupun dibeli dari kotoran hewan keluarga dan sesama petani.
Penggunan pupuk kandang ini memiliki variasi yang berbeda berdasarkan jenis kandangnya. Untuk kandang ayam dan kambing yang dibeli biasanya sudah
dibungkus dengan karung. Jadi, petani jeruk tidak terlalu merepotkan untuk masalah takaran dan pemindahan dari rumah ke ladang. Untuk kandang ayam dan
kambing, petani Desa Singa biasanya membuat takaran 2 karung perbatangnya. Kandang yang sudah dibagi-bagi 2 karung perbatangnya akan dituang ke bawah
pohon jeruk. Sedangkan untuk petani yang mempunyai kandang kerbau dan lembu, pada umumnya memindahkan kandang dari rumah ke ladang secara
perlahan dan menuangkan ke pohon jeruk secara bertahap. Pupuk hijau adalah pupuk yang berasal dari daun, limbah pertanian
seperti tanaman padi, jagung, dan beberapa jenis rumput liar dipandang pupuk oleh petani jeruk Desa Singa. Untuk limbah pertanian jenis tanaman jagung dan
padi pada umumnya diperoleh dari limbah pertanian milik pribadi. Tanaman padi dan jagung yang ditanam di dalam maupun di luar area perladangan jeruk akan
dipindahkan ke pohon jeruk setelah masa panen. Limbah padi dan jagung yang dipindahkan ke pohon jeruk akan diletakkan melingkar dan ada juga petani
meletakkannya secara bertumpuk satu tempat. Tumbuhan lain yang dianggap petani sebagai pupuk hijau adalah rumputan
liar. Jenis rumput liar lihat tabel 4.1 yang dipakai petani jeruk Desa Singa menjadi pupuk organik cukup beragam. Rumputan liar yang dipakai petani
sebagai pupuk organik pada umumnya diperoleh dari embal-embal
72
72
Embal-embal adalah lahan pertanian yang tidak sedang digunakan atau belum pernah digunakan.
sekitar ladang petani. Rumput liar yang dipotong dengan menggunakan parang dan sabi-
sabi
73
Bahasa local . Rumput yang sudah dipotong akan dipindahkan ke pohon jeruk dengan
peletakan yang sama dengan limbah padi dan jagung.
Tabel.4.2.Jenis tumbuhan yang digunakan untuk pupuk organik
Bahasa indonesia Bahasa latin
Rih Alang-alang
Imperata cylindrica Sentar bunga
Sanggar Page
Padi Oriza saiva
Jaung Jagung
Zea mays Ersam
73
Sabi-sabi adalah salah satu alat pertanian Karo yang terbuat dari besi dan berbentuk bulan sabit dan ujungnya berupa gergaji.
Gambar.4.1.Tanaman jagung Gambar.4.2.Tanaman padi
Gambar.4.3.Rumputan liar sentar b
Gambar.4.4.Rumputan liar rih
Gambar.4.5.Rumputan liar sanggar
4.4.2. Kategori pengetahuan pupuk AnorganikKimia