Pemeliharaan jeruk Pertanian Jeruk di Desa Singa

3.3.2. Pemeliharaan jeruk

Rangkaian kegiatan pemeliharaan mulai dari pemupukan, pemangkasan, pembuatan tiang penyangga, dan pemberantasan hama dan penyakit. Kegiatan pemeliharaan ini merupakan kegiatan utama dalam perladangan jeruk. Penyangga Agar pohon jeruk tidak menerima beban terlalu berat dan rusak pada saat berbuah, maka pohon jeruk diberi tiang penyangga oleh petani yang terbuat dari kayu atau bambu. Penyangga dibuat dari potongan kayu atau babmbu yang memiliki cabang di ujungya untuk bisa menahan dahan pohon jeruk yang memiliki buah yang banyak. Artinya semakin besar pohon maka semakin besar pula penyangga yang diperlukan. Melihat Desa Singa memiliki potensi alam untuk kayu dan bambu cukup banyak, maka pembuatan penyangga tidak memerlukan biaya hanya menghabiskan tenaga dan waktu saja. Pembasmian Hama dan penyakit Hama yang sering dihadapi petani jeruk Desa Singa adalah sejenis serangga kutu yang tidak beregerak menempel pada batang, daun, dan buah tanaman jeruk. selain itu, jenis serangga bergerak yang merusak buah jeruk juga menjadi ancaman serius bagi petani. Jenis serangga yang bergerak ini berupa nyamuk dan petani menyebutnya dengan nama cit-cit. Alasan bagi petani jeruk di Desa Singa menyebut serangga ini cit-cit adalah karena serangga ini melobangi buah jeruk hingga mengakibatkan pembusukan buah. Lain itu, Menurut pandangan petani sendiri terhadap hama, udan baho 60 60 Lihat bab II sub Topografi Desa. dikategorikan sebagai hama. Karena udah baho dapat merusak kualitas buah dan membuat hasil panen dan harga menurun. Hama sejenis kutu yang merusak tanaman jeruk petani adalah kutu buluh dan kutu babi. Untuk jenis penyakit yang dihadapi petani jeruk adalah sejenis jamur merah dan penyakit getah-getah. Jamur merah dan penyakit getah-getah ini dapat mengakibatkan kerusakan tanaman bahkan membuat pohon jeruk mati. 61 61 Baca analisis pembahasan II di bab IV sub masalah-masalah petani dalm bagian hama dan penyakit. Dalam pengendalianya, petani jeruk Desa Singa melakukan penyemprotan pestisida dan membuat perangkap. Penyemprotan pestisida oleh petani sangat jarang menggunakan pompa gendong. Karena pompa gendong dengan kapasitas air yang sedikit, memakan waktu yang lama, dan menguras tenaga yang banyak. Penyemprot yang digunakan petani jeruk saat ini adalah jenis mesin pompa yang lebih praktis. Beberapa jenis pestisida yang dicampur ke dalam tong akan di sedot oleh mesin pompa dan kemudian melakukan penyemprotan ke pohon jeruk. Pemangkasan Untuk dapat menghasilkan pohon yang baik disamping dilakukan dengan pemberian pupuk juga harus dilakukan pemangkasan yang baik. Pemangkasan sampai umur tanaman tiga tahun dimaksudkan untuk pembentukan cabang dan ranting yang baik, dengan cara menseleksi cabang dan ranting yang ada dan memilih yang sehat dan kuat. Setelah berumur tiga tahun lebih,kegiatan pemangkasan ini dilakukan pada setiap awal musim hujan. Sedangkan pemangkasan pucuk untuk mendapatkan buah yang lebih bagus, pemangkasan puncuk dilakukan pada akhir musim hujan, dengan harapan pohon akan berbunga pada musim kemarau. Pohon yang berbunga pada musim kemarau akan menghasilkan buah lebih banyak karena perpindahan serbuk sari tidak mengalami gangguan. Dan sebaliknya bila pucuk dipangkas pada musim kemarau pohon akan berbunga pada musim hujan berikutnya. Karena berbunga pada musim hujan umumnya bunga akan gugur, yang akan menngakibatkan rendahnya produksi buah Tanaman jeruk memerlukan pemangkasan untuk mendapatkan bentuk penampilan tanaman yang baik, atau memproleh percabangan yang ideal dan seimbang. Petani jeruk Desa Singa mengenal 3 macam pemangkasasn pada tanaman jeruk yaitu : pemangkasan bentuk, pemangkasan pemeliharaan, dan pemangkasan pengaturan produksi. 1. Pemangkasan bentuk bertujuan untuk mendapatkan bentuk tanaman seperti yang dinginkan. Pemangkasan yang dilakukan sejak tanaman sudah tumbuh subur dan bercabang banyak. Menurut masyarakat petani Desa Singa dalam pemangkasan bentuk tanaman jeruk dimulai pada tahun pertama dengan membuat hanya 3-4 cabang utama. 2. Pemangkasan pemeliharaan yang dilakukan oleh petani jeruk Desa Singa meliputi : tunas yang tumbuh searah batang pokok, ranting yang tumbuh dalam, ranting yang tumpang tindih, ranting yang sudah mengering dan mati, ranting yang sudah tumbuh pada batang bawah, cabang yang tumbuh dekat dengan tanah, dan cabang yang menunduk kebawah. 3. Pemangkasan pengaturan produksi menurut pandangan masyarakat petani jeruk Desa Singa adalah untuk memproleh buah jeruk yang berukuran besar , karena pohon yang berbuah terlalu lebat akan mengakibatkan ukuran buahnya yang kecil dan dapat merusak dahan, oleh karena itu petani jeruk melakukan pemangkasan buah atau penjarangan buah. Pemupukan Pupuk yang diperlukan secara teoritis adalah pupuk organik berupa pupuk kandang dan pupuk anorganik yang terdiri dari pupuk urea, TSPSP36 dan KCL. Semua pupuk diberikan secara berimbang agar maksud dari pemupukan tercapai yakni mendorong pertumbuhan tanaman, menjaga dari serangan hama dan penyakit dan menjaga tingkat kesuburan tanah. Berikut adalah tabel pemebrian jenis pupuk dan dosis gramtanaman setelah penanaman yang diproleh masyarakat dari penyuluhan. Tabel.3.1. Pemeberian jenis pupuk dan dosis pada tanaman jeruk No Usia Jenis pupuk Dosis gramtanaman Pupuk kandang kgtan 1 1 bulan Urea ZA TSP ZK Dolomit 100 200 25 100 20 20 2 2 bulan Urea ZA TSP ZK Dolomit 200 400 50 200 40 40 3 3 bulan Urea ZA TSP ZK Dolomit 300 600 75 300 60 60 4 4 bulan Urea ZA TSP ZK Dolomit 400 800 100 400 80 80 5 5 bulan Urea ZA TSP ZK Dolomit 500 100 125 500 100 100 6 6 bulan Urea ZA TSP ZK Dolomit 600 1200 150 600 120 120 7 7 bulan Urea ZA TSP ZK Dolomit 700 1400 175 700 140 140 8 8 bulan Urea ZA TSP ZK Dolomit 800 1600 200 800 160 160 9 8 bulan Urea ZA TSP ZK Dolomit 1000 2000 200 800 200 200 Sumber : Hasil identifikasi desa, 2010 Masalah pemupukan bagi petani Desa Singa bukan menjadi hal yang baru bagi petani, karena petani sudah terbiasa dengan lingkungan alam pertanian. Secara konfensional atau umum masyarakat Desa Singa mengenal banyak jenis pupuk baik jenis pupuk kimia, organik, maupun pupuk campuran antara organik dan kimia. Pemupukan dapat dibedakan menjadi 2 bentuk, meliputi : sistem pemupukan berdasarkan usia, dan cara pemupukan. Sistem pemupukan bersarkan usia, pemupukan berdasarkan usia dilakukan 2-3 bulan sekali oleh petani jeruk Desa Singa. Umur 1-3 Tahun pupuk yang dipakai petani adalah UREA dan paten kali butir seadanya dengan penambahan pupuk kandang atau tanah humus sekitar 12 Kgbatangnya. Umur 4-6 Tahun pupuk yang dipakai petani adalah dengan penambahan jenis pupuk kimia berdasrkan kondisi tanaman jeruk dan penambahan pupuk Nikerson yang terbuat dari butiran organik sekitar 2 Kgbatangnya Umur 7- seterusnya pupuk yang di pakai petani tidak jauh beda dengan umur 4- 6 tahun, hanya pemupukan lebih spesifik ke kondisi tanaman jeruk, seperti pembedaan saat berpucuk muda, berbunga, dan berbuah. Cara pemupukan, petani jeruk di Desa Singa memiliki pengetahuanya dalam cara pemupukan. Secara umum, petani jeruk di Desa Singa memiliki 3 cara dalam pemberian pupuk untuk tanaman jeruk. pertama, korek keliling melingkar, cara ini dilakukan dengan penggalian tanah sedalam 1-2 jengkal jari orang dewasa dengan jarak dari batang berdasarkan penyebaran akar 62 62 Penyebaran serabut diprediksi petani berdasarkan cabang-cabang pohon jeruk. serabut yang telah diprediksi oleh petani jeruk. Setelah melakukan penggalian ini, pupuk yang telah diaduk sebelumnya akan ditabur ke dalam lobang kemudian melakukan penutupan kembali dengan menggunakan tanah. Cara kedua adalah korek setengahsetengah melingkar, cara ini dilakukan petani biasanya karena melihat kesibukan petani itu sendiri sehingga lobang yang digali hanya setengah dari lingkaran dengan kedalaman yang sama dengan cara pertama. Untuk cara ketiga adalah mengguankan sistem tabur, cara ini dilakukan dengan menabur pupuk secara keliling dan menyebar sekitar batang, cara ini biasanya dilakukan petani jeruk pada saat musim hujan atau karena alasan kesibukan.

3.3.3. Pemanenan