4.4.2. Kategori pengetahuan pupuk AnorganikKimia
Selain pupuk yang bersifat organik petani jeruk Desa Singa juga mengenal pupuk yang bersifat anorganikkimia. Pupuk anorganikkimia adalah pupuk yang
dibuat oleh pabrik-pabrik pupuk, dengan meramu bahan-bahan kimia dengan kadar hara yang tinggi. Variasi pengolahan dan penggunaan pupuk kimia terdapat
perbedaan pada kondisi jeruk antara petani. selain kondisi jeruk kapasitas penggunaan pupuk juga berbeda, hal ini terlihat pada kemampuan petani untuk
membeli pupuk yang relatif mahal. Sedangkan cara pemakaiannya tidak jauh beda dengan petani lain. Untuk waktu pemakaian pupuk, setiap petani berbeda waktu
tergantung kesibukan petani. Berdasarkan informasi penyuluhan yang diterima petani Desa Singa, jenis
pupuk dan komposisi pupuk kimia cukup banyak.
74
74
Lihat bab III tabel 3.2 tentang pemberian pupuk berdasarkan penyuluhan.
Namun, petani jeruk Desa Singa memiliki pandangan sendiri terhadap jenis pupuk apa yang tepat untuk
tanaman jeruknya. Jenis pupuk anorganikkimia yang dipakai petani adalah jenis pupuk NPK. Menurut petani, NPK adalah pupuk yang terkandung dalam 3 tiga
jenis, yakni : Nitrogen, Pospat, dan Kadium. Oleh karena itu, pupuk NPK juga disebut petani sebagai pupuk majemuk.
Selain NPK, petani jeruk Desa Singa juga mengenal pupuk anorganikkimia jenis ZA. Pupuk ZA ini juga sering disebut petani dengan nama
garam, karena bentuk dan ukuranya menyerupai garam. Petani jeruk Desa Singa memandang bahwa, pupuk ZA dapat menumbuhkan akar-akar baru untuk
peyerapan makanan untuk tanamanya.
Lain dari itu, jenis pupuk anorganikkimia yang dipakai petani jeruk Desa Singa adalah jenis pupuk Amapos, TSP, SP, dan cantik. Pupuk jenis TSP
dipahami petani sebagai perangsang pertumbuhan akar sekaligus mempercepat pertumbuhan batang dan buah. Untuk jenis pupuk cantik pada tahun 20102011
menjadi perbincangan hangat sesama petani. Sebagian besar petani berpendapat pupuk cantik ini mampu meningkatkan hasil panen jeruk dan ada juga petani jeruk
berpendapat sama dengan jenis pupuk lainnya.
4.4.2. Variasi Pengetahuan Mengenai Pupuk Campur Anorganik