Lain dari itu, jenis pupuk anorganikkimia yang dipakai petani jeruk Desa Singa adalah jenis pupuk Amapos, TSP, SP, dan cantik. Pupuk jenis TSP
dipahami petani sebagai perangsang pertumbuhan akar sekaligus mempercepat pertumbuhan batang dan buah. Untuk jenis pupuk cantik pada tahun 20102011
menjadi perbincangan hangat sesama petani. Sebagian besar petani berpendapat pupuk cantik ini mampu meningkatkan hasil panen jeruk dan ada juga petani jeruk
berpendapat sama dengan jenis pupuk lainnya.
4.4.2. Variasi Pengetahuan Mengenai Pupuk Campur Anorganik
Organik
Selain harga pupuk kimia terus mengalami kenaikan harga, petani juga memandang kualitas pupuk kimia yang terus mengalami penurunan mendorong
petani jeruk Desa Singa untuk melakukan pencampuran pupuk. Pencampuran pupuk yang dimaksud adalah penggunaan pupuk anorganik dan organik secara
bersamaan. Untuk pupuk anorganik, jenis pupuk yang digunakan tidak ada perbedaan dari sebelumnya. Namun, untuk pupuk organik dapat dibedakan
menjadi 2 dua bagian, meliputi : pupuk hijau dan pupuk kandang. Dalam hal ini, pencampuran pupuk yang dilakukan petani jeruk Desa Singa dapat dibagi 2 dua
modifikasi, yakni : modifikasi organik pupuk hijau dengan pupuk anorganik dan modifikasi organik pupuk kandang dengan pupuk anorganik.
Modifikasi organik pupuk hijau dengan pupuk anorganik Penggunaan pupuk organik pupuk hijau dan anorganik secara bersamaan
terhadap tanaman jeruk dipandang petani untuk meningkatkan perkembangan tanaman dan pengeritan terhadap pupuk anorganik yang relatif mahal.
Penggunaan pupuk organik pupuk hijau dan anorganik oleh petani jeruk Desa Singa memiliki 2 dua pola berdasarkan sistem pemupukannya, meliputi : sistem
gali lobang dan sistem serak-serak. Pada sistem pemupukan pertama, terlebih dahulu petani menggali keliling
pohon jeruk dengan kedalaman ± 20 cm. Jarak yang dari pohon ke lubang galian ditentukan petani berdasarkan cabang pohon jeruk. Dalam penggalianya, petani
akan mengikuti arah cabang dari atas mengarah ke bawah untuk melakukan penggalian. Setelah lubang siap digali, petani akan meletakkan pupuk hijau untuk
jenis pupuk hijau lihat tabel 4.1 di dalam lubang secara keliling. Kemudian pupuk anorganik yang sudah ditentukan jenisnya akan ditaburkan di atas pupuk
hijau yang lebih dahulu diletakkan di dalam lingkaran lubang. Setelah pupuk anorganik siap ditaburkan, petani akan menutup kembali lubang dengan tanah.
Penutupan lubang dilakukan dipandang petani untuk mempercepat pembusukan pada pupuk hijau dan peresapan terhadap pupuk anorganik.
“Seperti kata Pak Ramona Tarigan bahwa ‘adi tanemken peren- peren ras pupuk kimia e dahndu erterna ia macik, janah
pupuk kimia e pe erterna ia ndermes. Adi go ndermes ia mis dat urat serabutna e ia. Adi la tanemken peren-peren e ras pupuk
kimia, banci kange i serak-serakken saja ia, nca tama baubauna e pupuk kimia e. Memang jilen situhuna i tanemken tapi perban
dekahen la sempat i serak-serakken saja ia, bage pe macik nge peren-peren e ban tasi pupuk kimia e’.”
“Seperti kata Pak Ramona Tarigan bahwa bila rumput liar sama pupuk anorganik dapat mempercepat pembusukan, terus pupuk
kimia yang ditaburkan lebih cepat meresap. Kalau sudah meresap langsung didapat urat serabut. Kalau tidak ditanamkan
rumput liar sama pupuk anorganik, bisa juga diserak-serakkan saja, setelah itu taburkan pupuk anorganik diatasnya. Memang
lebih baik sebetulnya ditanam tapi karena lebih sering tidak sempat maka diserak-serakkan saja, begitu juga membusuknya
rumput liar itu dibuat zat pupuk anorganik.”
Pada pola kedua, petani akan meletakkan pupuk hijau secara berserak di sekeliling pohon jeruk. Setelah pupuk hijau siap diserak-serakkan, maka akan
ditaburkan pupuk anorganik di atasnya. Penaburan pupuk anorganik di atas serakkan pupuk hijau dipandang petani untuk mempercepat pembusukan pada
pupuk hijau oleh zat yang terkandung dalam pupuk anroganik.
Modifikasi organik pupuk kandang dengan pupuk anorganik Penggunaan organik pupuk kandang dengan pupuk anorganik oleh petani
jeruk Desa Singa dapat dibedakan menjadi 2 dua pola. Kedua pola ini dibedakan berdasarkan jenis pupuk kandang dengan sistem pemupukannya, yakni : sistem
gali lubang dan sistem tumpuk. Pada pola pertama, pencampuran yang dilakukan dengan menggali lubang
2 atau 3 titik pohon jeruk. Jarak pohon jeruk dengan penggalian lubang ditentukan petani berdasarkan cabang pohon jeruk. Lubang akan digali dengan melihat
cabang pohon dari atas ke bawah dengan kedalaman ± 20 cm dan lebar sesuai kapasitas kandang yang akan ditanam. Setelah penggalian lubang selesai, pupuk
kandang yang sudah tersedia dari pembelian maupun dari hasil kotoran ternak akan diletakkan dalam lubang. Kemudian petani akan menutup kembali dengan
tanah agar cepat meresap dan tidak menimbulkan aroma tidak sedap. Pupuk anorganik yang sudah disiapkan sebelumnya akan ditaburkan sekitar pohon jeruk
dengan tidak mengenai batang tunggal pohon jeruk. Pada pola kedua, pupuk kandang yang dibeli petani biasanya sudah tersaji
dalam karung. Pupuk kandang yang sudah tersedia dalam kemasan karung akan dibuka dan ditumpukkan dalam 1 atau 2 titik sekitar pohon jeruk. Untuk pupuk
kandang yang belum dalam kemasan karung atau pupuk kandang berasal dari kotoran hewan milik peribadi tinggal ditumpukkan ke titik yang sama. Dalam
penggunaan pupuk anorganik dipola ini berbeda dengan pola pertama. Kalau pada pola pertama pupuk anorganik hanya ditaburkan, dalam pola ini pupuk anorganik
yang ditanam. Dalam pemupukan sistem tanamnya, petani menggali sekeliling pohon jeruk dengan kedalaman ± 20 cm. Penentuan jarak antara pohon dengan
jarak penggalian ditentukan berdasarkan cabang dari pohon jeruk. Lubang akan digali dengan melihat cabang pohon dari atas ke bawah. Setelah lubang digali,
maka pupuk anorganik ditaburkan sesuai dosis. Kemudian galian ditutup dengan menggunakan tanah.
4.4.4. Sumber Informasi