Pola contoh Membaca B. Berbicara

Demo, Demokrasi, Demokratisasi 27 Patut dicatat dan dibanggakan bahwa pemilu pertama, Pemilu 1955, diselenggarakan dengan aman, lancar, jujur, dan adil serta demoktratis. Tingkat kesadaran berkompetisi cukup sehat. Misalnya, meski yang menjadi calon anggota DPR adalah pejabat negara, perdana menteri, atau menteri yang masih berkuasa, mereka tidak menggunakan fasilitas negara dan otoritasnya untuk menggiring bawahannya untuk menjadi pemilih yang menguntungkan partainya.

2. Pola definisi

Definisi selalu terdiri atas dua bagian. Bagian pertama yang didefinikasikan atau yang dibatasi difeniendum dan bagian kedua yang mendefinisikan atau bagian yang memberi batasan definiens. Menurut sifat dan strukturnya, definisi dibedakan menjadi 1 definisi nominal; 2 definisi logis atau definisi formal, dan 3 definisi luas Keraf, 1982. a. Definisi nominal umumnya digunakan dalam kamus. Dalam definisi nominal, suatu kata dibatasi dengan menunjukkan sinonimnya, padanannya, terjemahannya, atau asal usulnya, misalnya 1 Etika adalah sopan santun dalam pergaulan. 2 Cocos nucifera linn populer dengan nama kelapa 3 Folklor berasal dari kata folk dan lore. Folk berarti sekelompok orang memiliki ciri fisik, sosial, dan budaya yang membedakannya dengan kelompok lain. Kata lore berarti sebagian budaya yang diwariskan turun temurun secara lisan atau melalui contoh. b. Definisi formal merupakan pernyataan yang definiendum dan definiensnya sama bobotnya, sama nilainya. Pada definiensnya terdapat atasan hipernim dan pembeda dengan bawahan lain. Kedua ruas pada definisi formal seperti di atas pada dasarnya dapat dipertukarkan tempatnya tanpa menimbulkan perubahan pengertian, misalnya Manusia adalah makhluk hidup yang berakal berbudi. hipernim manusia pembeda dengan makhluk hidup lain definiendum definiens

c. Definisi luas disusun secara fleksibel dan informal. Pola ini umumnya digunakan untuk

menjelaskan konsep rumit yang tidak bisa dijelaskan dengan sebuah kalimat. Oleh karena itu, panjang pendeknya definisi luas beragam, bisa satu paragraf, satu bab, bahkan mungkin satu karangan utuh, misalnya Flamboyan termasuk keluarga polong-polongan. Bunganya seperti kupu-kupu, berwarna merah menyala, jingga, atau putih. Pohonnya tinggi, bercabang banyak dan lebar. Ranting-rantingnya penuh daun berkarang yang rimbun. Pada musim berbunga, semua daunnya rontok, yang tinggal hanyalah bunga yang indah. Umumnya flamboyan ditanam di tepi jalan sebagai peneduh dan penghias lingkungan. d. Di samping ketiga definisi di atas, terdapat 1 definisi operasional, 2 definisi sinonim antonim, 3 definisi negatif, 4 definisi etimologis, 5 definisi terjemahan, dan lain- lain. Piawai Berbahasa Cakap Bersastra Indonesia SMAMA Kelas XII Program Bahasa 28 3. Pola analogi Pola analogi umumnya digunakan untuk menjelaskan sesuatu yang belum dikenal dengan membandingkannya dengan sesuatu yang sudah dikenal, misalnya Hidup manusia bagai mengarungi lautan. Kapal tidak dapat berlayar lancar kalau ada topan, badai, dan batu karang. Dalam kehidupan demikian juga. Onak dalam duri bisa jadi kendala. Kepiawaian jurumudi sangat diperlukan jika ingin sampai di tepian. Begitu pula dengan kehidupan.

4. Pola klasifikasi

Dalam mengembangkan gagasan, kadangkala penulis mengelompokkan hal-hal yang memiliki persamaan. Pengelompokan ini biasanya dirinci lebih lanjut ke dalam kelompok yang lebih kecil, misalnya Indonesia mempunyai banyak sumber energi. Ada sumber energi yang dapat habis dan ada yang tidak akan habis. Termasuk sumber energi yang dapat habis adalah minyak bumi, batu bara, dan uranium. Adapun sumber energi yang tidak akan habis adalah panas bumi, tenaga surya, tenaga angin, dan tenaga biomassa yang pada saat ini sedang dieksploitasi. Sumber energi yang tidak akan ada habis-habisnya ini sering disebut sumber energi alternatif.

5. Pola sebab-akibat

Ada pendapat bahwa sesuatu ada karena ada sebabnya. Hubungan isi kalimat satu dan kalimat lain dalam sebuah paragraf pun adakalanya menunjukkan pola sebab-akibat. Sebab dapat dijadikan gagasan utama dan akibat-akibatnya dijadikan gagasan penjelas. Akan tetapi, dapat pula kebalikannya, misalnya Kata petrolleum diturunkan dari kata petra yang berarti batu karang dan oleum yang berarti minyak. Oleh karena itu, petroleum berarti minyak dari batu-batuan.

6. Pola perbandingan dan pertentangan

Dengan perbandingan, penulis menjelaskan dua tiga objek dengan cara menunjukkan persamaan dan perbedaannya. Perbandingan dan pertentangan dapat dilakukan dengan pola utuh A + B, dapat pula dengan pola bergantian AB + AB. Dengan pola utuh objek pertama dideskripsikan secara tuntas. Selanjutnya disajikan deskripsi objek kedua, juga secara tuntas. Dengan pola bergantian, objek pertama dan kedua dideskripsikan secara bergantian, baik dengan penanda perbandingan seperti, ibarat, bagaikan, laksana maupun tidak. Contoh: Perbandingan dan pertentangan dengan pola utuh A+B. Dewasa ini banyak jenis alat yang digunakan manusia. Di antaranya bernama pompa. Ada pompa tangan, pompa listrik, dan kincir angin. Sesuai dengan namanya, pompa tangan digerakkan secara manual oleh tangan manusia. Berbeda halnya dengan pompa listrik. Pompa ini menggunakan tenaga listrik, baik dari jaringan listrik PLN maupun dari listrik tenaga diesel, sebagai tenaga penggeraknya. Tanpa listrik, pompa ini tidak dapat berfungsi. Kincir angin lain lagi. Kincir angin digerakkan oleh tenaga angin. Sumber tenaga dan bentuknya berbeda, namun gunanya sama: memindahkan air dari tempat yang rendah ke tempat yang lebih tinggi.