Bentuk pragmatik menurut kerja sama pembicara – pendengar

Piawai Berbahasa Cakap Bersastra Indonesia SMAMA Kelas XII Program Bahasa 114 G : Lamaranku ditolak, Pak. G — H : Jangan sedih Masih ada H — perusahaan lain. 1. Lengkapi dialog berikut agar terjadi kerja sama yang baik antara pembicara dengan lawan bicara a. Abi : ”Mas Aan, siapakah pengarang novel Laskar Pelangi?” Aan : ”….” b. Abi : ”Mas, katanya tahun 2007 merupakan tahun bencana bagi Indonesia.” Aan : ”….” 2. Perbaikilah pernyataan berikut agar mengandung nilai rasa sopan a. Bah, ini kue atau racun? b. Bapak harus meminjamkan buku itu kepada saya. 3. Ucapan seseorang dapat dinilai sopan, tidak sopan, setuju, tidak setuju, merendahkan diri, merendahkan orang lain, menyombongkan dirinya sendiri, menaruh rasa simpati, menaruh rasa antipati, dan lain-lain. Menurut Anda, informasi yang disampaikan Vista berikut ini menunjukkan sikap yang mana? a. Rista : ”Atas perhatian dan kerja sama Saudara, saya ucapkan terima kasih.” b. Diyah : ”Mbak, kamu rajin sekali. Setiap saya datang, Mbak Vista sudah ada di sekolah.” Rista : ”Ah, tidak, Dik. Kadang-kadang juga terlambat.” 4. Pada setiap pernyataan berikut digunakan kata atau frase yang dicetak miring. Kata atau frase itu merujuk pada kata atau frase lain. Sebutkan katafrase itu dan ke katafrase mana rujukan diberikan a. Menginjak usia 30 tahun, Teater Koma kembali menyapa penggemarnya melalui lakon terbaru ’Kunjungan Cinta’. Pentas mereka menyuguhkan kematangan penyutradaraan, cerita, akting, dan penggarapan panggung. b. Menurut EYD, penulisan kata-kata di bawah ini harus menggunakan huruf miring. 1 nama buku, majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam karangan. 2 huruf, kata, atau kelompok kata khusus atau yang ditegaskan. 3 nama-mana ilmiah atau ungkapan asing kecuali yang telah disesuaikan. 5. Jelaskan implikasi dari pernyataan berikut a. Nanang tidak jadi kuliah. Sepeda motornya rusak. b. Rumah Pak Jaya terendam air bah. Uji Kompetensi 9.5 Memilih Makna dalam Komunikasi 115 Rangkuman 1. Menganalisis laporan perlu memerhatikan bentuk, isi, dan bahasanya sekaligus mengingat bahwa laporan harus 1 jelas dan tegas, 2 lengkap, 3 benar dan objektif, 4 disusun dengan cermat dan konsisten, 5 disampaikan tepat waktu, 6 disampaikan melalui saluran dan prosedur yang benar, 7 disusun langsung mengenai sasaran. 2. Program kerja tidak selamanya bebas dari kekurangan dan kekeliruan. Oleh karena itu, program biasanya masih memerlukan perbaikan, khususnya perbaikan bentuk, bahasa, isi, dan keterlaksanaannya. 3. Membaca teks pidato dikatakan baik apabila dapat 1 menguasai masalah yang disampaikan, 2 mulai membacakan teks kalau situasi sudah memungkinkan, 3 melafalkan teks dengan jelas dan tepat, 4 mengarahkan pandangan ke pendengar, dan 5 bersikap sopan, hormat, dan familier. 4. Paragraf merupakan tulisan singkat. Isi kalimat satu bertautan koheren dengan isi kalimat lain dalam satu kesatuan tema. Paragraf biasanya digunakan untuk 1 menandai pembukaan topik baru, 2 mengembangkan topik yang sudah ada, dan 3 menambah uraian yang sudah ada. Paragraf dapat dikembangkan dengan 1 pola alamiah, 2 umum-khusus atau sebaliknya, dan 3 pola klimaks atau sebaliknya, 4 pola contoh, 5 perbandingan dan pertentangan, 6 definisi, 7 proses, dan 8 pola klasifikasi, dan lain-lain. 5. Pragmatik selalu membicarakan makna ditinjau dari siapa yang berbicara, siapa yang diajak berbicara, kapan, di mana, dan dalam situasi bagaimana pembicaraan dilakukan. Di dalam melakukan pembicaraan, lebih-lebih jika dilakukan secara lisan, idealnya ada kerja sama antara pembicara dengan mitranya. Mereka harus mematuhi ”aturan” berkomunikasi. 1. Kalau diminta menganalisis laporan lisan, apa sajakah yang Anda analisis? 2. Jelaskan apa saja yang perlu diperhatikan untuk memperbaiki program kegiatanI 3. Perhatikan penggalan berikut ”Ganyang koruptor Ganyang antek negara asing Ganyang ahli hukum tetapi justru mempermainkan keadilan Ganyang aparat keamanan yang justru membuat rakyat tidak aman Ganyang Kita ganti Kita adili mereka Kalau pasti kita menang. Mereka itulah yang pertama-tama kita tangkapi Setuju? Allahu Akbar” Mustofa W. Hasyim, Kali Code, Pesan-Pesan Api. E v a l u a s i Piawai Berbahasa Cakap Bersastra Indonesia SMAMA Kelas XII Program Bahasa 116 Refleksi a. Apa yang diungkapkan oleh pembicara dengan penggalan di atas? b. Bagaimana cara pembicara untuk menegaskan maksud tersebut? 4. Susunlah dua buah paparan; paragraf pertama menggunakan paragraf contoh dan paragraf kedua dengan paragraf perbandingan. Kedua paragraf itu tidak harus berhubungan, Anda pun bebas menentukan objek yang Anda paparkan. 5. Jelaskan mengapa ucapan Didi pada dialog berikut tidak sopan a. Abi : ”Karanganmu bagus, Di.” Didi : ”Siapa penulisnya? b. Aan : ”Aku dengar Mas Didi menjadi juara kelas. Selamat, ya, Mas.” Didi : ”Sejak dulu aku selalu juara.” Tanyakan kepada guru Anda masing-masing, berapa skor yang Anda peroleh dari jawaban Anda atas soal evaluasi di atas Cocokkan dengan tabel berikut untuk mengetahui tingkat keberhasilan Anda dalam mempelajari materi pada pelajaran ini. Tabel Penguasaan Materi Skor Tingkat Penguasaan Materi 85 – 100 Baik sekali 70 – 84 Baik 60 – 69 Cukup 60 Kurang Apabila tingkat penguasaan Anda mencapai skor 70 ke atas, Anda tergolong siswa yang berhasil. Akan tetapi, kalau skor yang Anda peroleh di bawah 70, Anda harus mengulangi pelajaran ini, terutama bagian materi yang belum Anda kuasai. Pelajaran 10 Ayo, Berkarya Sumber: sangkaparan.files.wordpress.com Kata orang bijak, manusia memerlukan sandang, pangan, dan papan. Itu disebut kebutuhan pokok. Untuk memenuhi kebutuhan pokok itu, manusia harus bekerja. Agar mendatangkan produk yang memadai, pekerjaan harus diprogram. Namun, tidak ada program yang sempurna, program harus direvisi. Kalau sudah dianggap baik, program harus dilaksanakan. Selanjutnya, kita tinggal menunggu hasilnya. Apakah hasilnya memuaskan atau tidak, kita harus menilai dari berbagai sudut. Semua itu biasanya dikomunikasikian dengan bahasa. Akan tetapi, menggunakan bahasa tidak bisa dilakukan sembarangan, harus hati-hati, terutama dalam hal memilih kata. Kalau kata itu tetap dengan makna yang konstan, tidak menjadi masalah. Masalahnya adalah kalau ada kata yang mengalami perubahan makna. Nah, pelajaran ini akan membantu Anda mengenal perubahan yang dimaksud. Kemampuan Berbahasa Piawai Berbahasa Cakap Bersastra Indonesia SMAMA Kelas XII Program Bahasa 118

A. Mendengarkan

Tujuan pembelajaran: Anda diharapkan dapat menilai pelaksanaan program kegiatan yang disampaikan. Menilai laporan pelaksanan program Menilai laporan pelaksanaan program biasanya dititikberatkan pada 1 kejelasan dan ketepatan isinya, 2 kelengkapannya, 3 kebenaran dan objektivitasnya, 4 kecermatan dan konsitensinya, 5 ketepatan waktunya, 6 saluran dan prosedurnya, 7 sasarannya, 8 sistematikanya, dan 9 bobot laporan. Format Penilaian Laporan Pelaksanaan Kegiatan

1. Identitas Objek Penilaian

a. Nama kegiatan yang dilaporan : ................................................................. b. Nama pelaporpembaca laporan : ................................................................. c. Hari, tanggal penyampaian laporan : ................................................................. d. Isi pokok laporan : .................................................................

2. Nilai

Unsur yang Dinilai Nilai A B C D Unsur Kata Kebahasaan Lafal Intonasi Kalimat Unsur Kejelasan isi Nonkebahasaan Kelengkapan Kebenaran isi Objektivitas laporan Kecermatan pembuatan laporan Konsitensi pembuatan laporan Ketepatan waktu penyampaian laporan Saluran penyampaian laporan Prosedur penyampaian laporan Sasaran laporan Sistematika laporan Bobot laporan Keterangan: A sangat sekali, B baik, C kurang baik, D tidak baik. Ayo, Berkarya 119

B. Berbicara

1. Carilah kembali salah satu laporan kegiatan, seperti laporan perjalanan ke objek wisata, laporan karyawisata, laporan kunjungan muhibah, atau laporan kunjungan ke situs purbakala yang pernah Anda lakukan, kemudian sampaikan secara lisan 2. Nilailah laporan lisan tersebut dengan menggunakan format penilaian seperti di atas Kalau format dirasa kurang tepat, Anda bisa melakukan revisi Tujuan pembelajaran : Anda diharapkan dapat berpidato tanpa teks dengan intonasi dan sikap yang tepat. Berpidato 1. Berpidato tanpa teks Dewasa ini pidato sudah menjadi bagian dari hidup bermasyarakat. Hampir pada setiap acara yang dihadiri sejumlah orang selalu ada pidato. Sudah barang tentu pidato akan menjadi bermakna jika disiapkan dan disampaikan sungguh-sungguh. Dalam hal ini pembicara biasanya berharap agar pendengar dengan suka rela mau menerima apa yang disampaikan. Pidato dapat disampaikan dengan berbagai cara. Di antaranya dilakukan dengan cara 1 spontan, serta-merta, langsung, atau impromptu, 2 menghafal, 3 membaca naskah, dan 4 mengembangkan dengan garis besar sebelumnya sudah disiapkan. Apa pun tujuannya, bagaimana pun cara pembicara berpidato, isi pidato biasanya disampaikan secara runtut dari 1 salam pembuka, 2 sapaan, 3 pendahuluan, 4 paparan dan pembuktian, 5 harapan, saran, dan himbauan, 6 penutup, sampai 7 salam penutup.

2. Langkah-langkah berpidato

Agar pidato berhasil, ada beberapa langkah yang perlu dilakukan, baik sebelum berpidato, pada saat berpidato, maupun sesudah berpidato.

a. Sebelum berpidato

1 Pembicara menyiapkan materi yang akan disampaikan. Kecuali itu, pembicara juga harus menyiapkan penampilannya. Faktor kesehatan, kebersihan, tampilan, tata rias, pakaian, dan perhiasan harus sesuai dengan forum, publik, dan suasana. 2 Pada waktu akan melangkah ke podium a Hilangkan rasa gugup, misalnya dengan bercakap-cakap dengan orang-orang yang duduk di sekitar Anda. b Hilangkan rasa bingung dengan cara menciptakan suasana santai, misalnya dengan mengendorkan saraf yang tegang. Uji Kompetensi 10.1