Penduduk kalang kabut. Bagaimana tidak, ketika gempa mengguncang, penduduk
Piawai Berbahasa Cakap Bersastra Indonesia SMAMA Kelas XII Program Bahasa
32
1. Berikut disajikan beberapa paragraf singkat. Sayang urutannya kacau sehingga tidak memiliki koherensi. Susunlah kembali urutan kalimat-kalimatnya supaya masing-masing
memiliki koherensi a. Akibatnya, banyak undang-undang yang tidak mampu membidik persoalan yang ada
di masyarakat. Bila Anda peduli dengan persoalan semacam itu, silakan tengok www.parlemen.net. Kendati demikian, masyarakat belum tentu dilibatkan dalam proses
pembentukan kebijakan. Parlemen beranggotakan wakil rakyat. b. Dalam pemilu pertama tahun 1955, Presiden Soekarno dan Wapres Mohammad Hatta
tidak terlibat secara langsung dan secara aktif dalam pemilihan umum, tidak pula memihak langsung kepada salah satu partai kontestan. Dalam masa ini presiden,
yang notabene tidak dipilih langsung, tetapi dipilih oleh MPR, mau dikatakan tidak terlibat secara langsung dalam pemilu, susah. Lain halnya dalam masa Orde Baru.
Mau dikatakan tidak aktif dalam pemilu, pun susah. Sebab selain presiden, dia juga pembina Golkar, salah satu kontestan Kompas, 17 Mei 2004.
c. Radikal Amien Rais, ”Beri saya 100 peti mati; satu untuk saya kalau saya korupsi, 99 untuk pembantu saya kalau mereka korupsi.” Dengar pernyataan mereka tentang
korupsi, begini. Perubahan yang diusung capres-cawapres dalam pilpres 2004 ada tiga macam, radikal, gradual, dan status quo. Gradual SBY, ”Dalam lima tahun
pemerintahan saya, korupsi akan terkikis.” Status quo Hasyim Muzadi, ”Cara memberantas korupsi akan kami lakukan melalui tiga jalan, yaitu pendekatan hukum,
pendekatan institusional, dan pendekatan moral.” Kompas, 8 Oktober 2004.
d. Eropa Timur, yang sejak Revolusi Bolshevik hidup dalam lingkup tata politik totaliter yang memasung martabat kemanusiaan, jebol oleh angin perubahan dan kebebasan,
70 tahun kemudian. Kesadaran akan keterbukaan politik meningkat. Balkanisasi tak terbendung atas negara peninggalan mendiang Presiden Josip Broz Tito. Di Indonesia,
otoritarianisme Orde Baru harus ikhlas digusur reformasi Republika, 20 April 2006.
2. Lengkapilah paragraf-paragraf berikut dengan pemarkah kohesi yang sesuai agar tercipta paragraf yang koherensif
a. ”Penduduk kampung ini” kata Sutan Duano, ”lebih dari empat ribu orang laki-laki dan perempuan. Kalau ... kita ajak bergotong-royong mengangkut air danau, sawah-sawah
yang telah ditanami itu akan tertolong A.A. Navis, Kemarau. b. Telah ditakdirkan rupanya bahwa mulut manusia bukan semata untuk makan, ... juga
untuk bicara. Untuk ... ada hingganya, yakni sampai kenyang ... untuk ..., manusia takkan puas-puasnya A.A. Navis, Kemarau.
c. Politik bahasa nasional menempatkan bahasa Indonesia, bahasa asing, dan bahasa daerah sesuai dengan kedudukan dan fungsinya masing-masing ... yang terjadi saat
ini ialah penggunaan bahasa asing, terutama bahasa Inggris, kurang pada tempatnya. d. Pada dekade 1930-an beberapa sastrawan menyalurkan karyanya melalui majalah
Poedjangga Baroe .... tidak lagi mau bergabung pada Balai Poestaka yang masih berorientasikan kedaerahan.
e. Pada dekade 1960-an beberapa seniman, budayawan, dan sastrawan berusaha melepaskan diri dari subordinasi partai politik ... mereka dicap sebagai antek
kolonialisme oleh partai komunis.
Uji Kompetensi 3.5
Demo, Demokrasi, Demokratisasi
33
Rangkuman
1. Fakta adalah sesuatu yang benar-benar ada. Fakta tidak mempersoalkan bagaimana pendapat orang tentang dirinya. Opini adalah pendapat orang tentang fakta. Data
adalah keterangan yang benar dan nyata. 2. Berbicara tentang biografi berarti berkisah tentang riwayat hidup seseorang; tentang
nama, tempat dan tanggal lahir, pendidikan, karier, karya-karya, jabatan yang pernah diduduki, pengalaman-pengalaman, keinginan atau cita-cita, dan sepak terjangnya.
3. Bacaan dapat dikembangkan dengan berbagai pola. Di antaranya dengan 1 pola contoh, 2 definisi, 3 analogi, 4 klasifikasi, 5 sebab-akibat, dan 6 pola
perbandingan-pertentangan. 4. Laporan seminar biasanya disusun dengan mempertimbangkan isi dan tekniknya.
Isi laporan harus jelas dan lengkap. Bahasanya harus baik, benar, dan mudah dipahami. Laporan harus disusun secara sistematis dalam format yang mudah
dibaca. 5. Paragraf yang baik umumnya terjadi dari beberapa kalimat. Isi kalimat satu dan
kalimat lain harus koherensif, saling dukung pada satu ide pokok. Antara kalimat satu dan kalimat lain harus kohesif, tidak menjadi keharusan. Begitu pula keberadaan
pemarkah kohesi, tidak harus ada.
1. Fakta atau opinikah penggalan laporan berikut? Jelaskan Sudah sembilan kali kita, bangsa Indonesia, menyelenggarakan pemilihan umum untuk
memilih wakil rakyat dan pemimpin negara, yaitu pada tahun 1955, 1971, 1977, 1982, 1987, 1992, 1997, 1999, dan 2004. Pada Pemilu 1955 pejabat negara, termasuk perdana
menteri yang berasal dari partai, bisa ikut menjadi calon partai secara formal. Tetapi, pada Pemilu 1971, para pejabat negara termasuk pegawai negeri diwajibkan menyalurkan
aspirasinya pada Golkar, salah satu kontestan dalam pemilu.
2. Deskripsikan hal-hal yang menarik dari penggalan biografi berikut Farid Hardja adalah sosok unik dalam industri musik pop Indonesia. Mungkin, Farid
Hardja yang dilahirkan di Sukabumi, Jabar, tahun 1950, adalah sedikit dari insan musik pop yang bertahan dalam tiga dasawarsa tanpa jeda sedikit pun. Popularitasnya tiada
pernah pudar. Dari paruh era 70-an hingga akhir era 90-an, Farid tetap eksis dan senantiasa mencetak hits besar. Dia tak pernah stagnan. Selalu berubah, berubah, dan terus berubah
Republika, 26 Februari 2007.
E v a l u a s i
Piawai Berbahasa Cakap Bersastra Indonesia SMAMA Kelas XII Program Bahasa
34
3. Tentukan pola pengembangan paragraf berikut Gunung api dapat dibagi menjadi tiga macam. Pertama, gunung api perisai. Bila
meletus, magma gunung api jenis ini tidak menyembur ke angkasa, tetapi meleleh pelan- pelan. Kedua, gunung api maar. Gunung api jenis ini hanya meletus sekali seumur hidup
dengan meninggalkan kawah atau danau, seperti yang tampak di Dieng dan Gunung Gede. Ketiga, gunung api strato. Bila meletus, gunung api jenis ini menyemburkan material
ke angkasa. Material yang jatuh di sekitar kawah akan membentuk gunung berbentuk kerucut, makin lama makin tinggi.
4. Apa yang dipaparkan pada makalah seminar berikut? Di negeri kita, pejabat yang dianggap gagal menjalankan tugasnya dituntut mundur.
Tuntutan ini menandakan bahwa kesadaran masyarakat dalam melihat keseluruhan tanggung jawab seseorang cukup tinggi. Masyarakat makin kritis dan transparan melihat
persoalan. Dari sisi lain, pejabat tersebut dianggap belum memperlihatkan tanggung jawabnya secara penuh. Mundur merupakan sikap berani bertanggung jawab. Di Jepang,
Eropa, dan Australia pejabat yang mundur bukan berarti lari dari tanggung jawab. Mundur merupakan wujud dari sikap moral. Mereka merasa gagal. Mereka merasa tidak bisa
mengemban amanah secara penuh. Di negeri kita agaknya budaya mundur tidak ada, kalau tidak boleh dikatakan belum ada. Apakah dengan mundur segala persoalan menjadi
selesai? Tentu saja tidak
5. Tentukan pemarkah kohesi yang terdapat dalam paragraf berikut Saat ini tingkat pertumbuhan jumlah penduduk secara nasional hanya 1,98 per
tahun. Namun, angka itu harus diwaspadai. Alasannya, usaha menurunkan tingkat pertumbuhan belum mantap. Apalagi, terdapat variasi di berbagai daerah. Ada yang jauh
di atas rata-rata. Kalimantan Timur, misalnya, 4,4 per tahun, Sulawesi 2,67, dan di daerah lain yang program KB-nya berhasil, seperti Pulau Jawa, hanya 1,6.
Tanyakan kepada guru Anda masing-masing, berapa skor yang Anda peroleh dari jawaban Anda atas soal evaluasi di atas Cocokkan dengan tabel berikut untuk mengetahui tingkat
keberhasilan Anda dalam mempelajari materi pada pelajaran ini.
Tabel Penguasaan Materi Skor
Tingkat Penguasaan Materi
85 – 100 Baik sekali
70 – 84 Baik
60 – 69 Cukup
60 Kurang
Apabila tingkat penguasaan Anda mencapai skor 70 ke atas, Anda tergolong siswa yang berhasil. Akan tetapi, kalau skor yang Anda peroleh di bawah 70, Anda harus mengulangi
pelajaran ini, terutama bagian materi yang belum Anda kuasai.
Refleksi
Pelajaran 4
Terima Teknologi, Jangan Lupa Norma dan Agama
Sumber: www. kupangklubhouse.com dokumen penerbit
Teknologi, lebih-lebih teknologi informasi, begitu cepat perkembangannya. Teknologi yang satu belum dikuasai, sudah muncul teknologi yang lebih baru. Kalau
tidak hati-hati menilai, memilih, dan memanfaatkannya, kita bisa lupa pada norma dan agama.
Kegiatan menilai tidak hanya dikenal di dunia pendidikan, tetapi di mana-mana. Bahkan, penilaian merupakan salah satu aspek penting dalam merencanakan suatu
pekerjaan. Apakah pekerjaan yang direncanakan berhasil atau tidak, kita tidak tahu kalau tidak ada laporan. Oleh karena itu, antara penilaian dan pelaporan tidak dapat
dipisahkan.
Penilaian yang kritis dan logis dapat dituangkan dalam bentuk lisan maupun tulisan. Penyampaiannya didasarkan pada kriteria baik dan benar dalam hal bentuk,
isi, bahasanya.
Kemampuan Berbahasa
Piawai Berbahasa Cakap Bersastra Indonesia SMAMA Kelas XII Program Bahasa
36