Piawai Berbahasa Cakap Bersastra Indonesia SMAMA Kelas XII Program Bahasa
28 3. Pola analogi
Pola analogi umumnya digunakan untuk menjelaskan sesuatu yang belum dikenal dengan membandingkannya dengan sesuatu yang sudah dikenal, misalnya
Hidup manusia bagai mengarungi lautan. Kapal tidak dapat berlayar lancar kalau ada topan, badai, dan batu karang. Dalam kehidupan demikian juga. Onak dalam duri bisa
jadi kendala. Kepiawaian jurumudi sangat diperlukan jika ingin sampai di tepian. Begitu pula dengan kehidupan.
4. Pola klasifikasi
Dalam mengembangkan gagasan, kadangkala penulis mengelompokkan hal-hal yang memiliki persamaan. Pengelompokan ini biasanya dirinci lebih lanjut ke dalam kelompok
yang lebih kecil, misalnya Indonesia mempunyai banyak sumber energi. Ada sumber energi yang dapat habis
dan ada yang tidak akan habis. Termasuk sumber energi yang dapat habis adalah minyak bumi, batu bara, dan uranium. Adapun sumber energi yang tidak akan habis
adalah panas bumi, tenaga surya, tenaga angin, dan tenaga biomassa yang pada saat ini sedang dieksploitasi. Sumber energi yang tidak akan ada habis-habisnya ini
sering disebut sumber energi alternatif.
5. Pola sebab-akibat
Ada pendapat bahwa sesuatu ada karena ada sebabnya. Hubungan isi kalimat satu dan kalimat lain dalam sebuah paragraf pun adakalanya menunjukkan pola sebab-akibat.
Sebab dapat dijadikan gagasan utama dan akibat-akibatnya dijadikan gagasan penjelas. Akan tetapi, dapat pula kebalikannya, misalnya
Kata petrolleum diturunkan dari kata petra yang berarti batu karang dan oleum yang berarti minyak. Oleh karena itu, petroleum berarti minyak dari batu-batuan.
6. Pola perbandingan dan pertentangan
Dengan perbandingan, penulis menjelaskan dua tiga objek dengan cara menunjukkan persamaan dan perbedaannya. Perbandingan dan pertentangan dapat dilakukan dengan
pola utuh A + B, dapat pula dengan pola bergantian AB + AB. Dengan pola utuh objek pertama dideskripsikan secara tuntas. Selanjutnya disajikan deskripsi objek kedua,
juga secara tuntas. Dengan pola bergantian, objek pertama dan kedua dideskripsikan secara bergantian, baik dengan penanda perbandingan seperti, ibarat, bagaikan, laksana
maupun tidak.
Contoh: Perbandingan dan pertentangan dengan pola utuh A+B. Dewasa ini banyak jenis alat yang digunakan manusia. Di antaranya bernama pompa.
Ada pompa tangan, pompa listrik, dan kincir angin. Sesuai dengan namanya, pompa tangan digerakkan secara manual oleh tangan manusia. Berbeda halnya dengan pompa
listrik. Pompa ini menggunakan tenaga listrik, baik dari jaringan listrik PLN maupun dari listrik tenaga diesel, sebagai tenaga penggeraknya. Tanpa listrik, pompa ini tidak
dapat berfungsi. Kincir angin lain lagi. Kincir angin digerakkan oleh tenaga angin. Sumber tenaga dan bentuknya berbeda, namun gunanya sama: memindahkan air
dari tempat yang rendah ke tempat yang lebih tinggi.
Demo, Demokrasi, Demokratisasi
29
D. Menulis
Contoh: Perbandingan dan pertentangan dengan pola bergantian AB + AB. Walaupun sama-sama puisi lama yang terjadi atas empat larik setiap bait, pantun
berbeda dengan syair. Pantun merupakan bentuk puisi asli Indonesia, syair dari sastra Arab. Pada pantun terdapat sampiran, pada syair tidak. Isi pantun terletak pada kedua
larik terakhir, isi syair pada keempat lariknya. Perbedaan lain terdapat pada pola persajakannya. Sajak akhir pantun berpola a b a b, sedangkan syair a a a a.
Bacalah secara intensif paragraf-paragraf berikut, kemudian tentukan pola pengembangannya berikut ditinjau dari isinya
1. Mahasiswa adalah pelajar di perguruan tinggi. 2. Sebagian penduduk Sidoarjo mengalami penderitaan yang tidak kunjung sudah. Bagaimana
tidak, sudah lebih dari satu tahun sejak Mei 2006 rumah dan tanah mereka terendam lumpur panas.
3. Pola migrasi di negara yang sudah berkembang biasanya rumit sekaligus merefleksikan keseimbangan sumber daya manusia dari suatu wilayah ke wilayah lain. Sebaliknya, di
negara yang sedang berkembang, migrasi menunjukkan suatu polarisasi arus migrasi ke wilayah tertentu saja.
4. Pada Pemilu 1955 pejabat negara, termasuk perdana menteri yang berasal dari partai, bisa ikut menjadi calon partai secara formal. Tetapi, pada Pemilu 1971 para pejabat
negara termasuk pegawai negeri diwajibkan menyalurkan aspirasinya pada Golkar, salah satu kontestan dalam pemilu.
5. Kepemimpinan bapak dalam rumah tangga bak nakhoda mengemudikan kapal. Bapak menjadi kepala keluarga yang bertanggung jawab terhadap istri dan keluarganya. Sama
seperti nakhoda yang mampu memimpin dan melaksanakan tanggung jawabnya. Bila kepemimpinan kepala keluarga baik, akan baiklah keluarganya, sama halnya dengan
kapal yang dikemudikan nakhoda.
Tujuan Pembelajaran:
Anda diharapkan dapat menyusun laporan seminar.
Menyusun laporan seminar
Seminar merupakan salah satu bentuk diskusi kelompok. Di perguruan tinggi seminar diartikan sebagai pertemuan berkala yang dilakukan oleh mahasiswa yang sedang melakukan
penelitian dalam rangka memberikan laporan atau mendiskusikan hasil penelitiannya. Semi- nar biasanya dibimbing oleh pengajar yang memiliki keahlian dalam bidang yang diseminarkan.
Dalam seminar terjadi tukar pikiran di antara peserta mengenai materi yang diseminarkan.
Uji Kompetensi 3.3