Piawai Berbahasa Cakap Bersastra Indonesia SMAMA Kelas XII Program Bahasa
14
C. Membaca
Tujuan Pembelejaran:
Anda diharapkan dapat mengidentifikasi pola pengembangan paragraf dengan kegiatan membaca intensif.
Mengidentifikasi pola paragraf
Suatu tema dapat dikembangkan dengan beberapa macam cara. Di antaranya dengan menitikberatkan pada tekniknya saja. Berdasarkan tekniknya, tema dapat dikembangkan
dengan pola umum ke khusus atau sebaliknya, pola alamiah atau dengan pola klimaks atau sebaliknya.
Dengan pola alamiah, topik dapat disajikan menurut urutan waktu kronologis atau menurut urutan ruang spasial, misalnya
Dulu orang menggunakan tenaga manusia untuk mengolah tanah. Dengan cangkul tanah digemburkan. Setelah tahu bahwa binatang dapat dimanfaatkan tenaganya, orang
mulai memanfaatkannya. Pacul tidak diayunkan dengan tangan tapi dihela sapi, kerbau, atau kuda. Tentu saja bentuk pacul-seret ini berubah. Namanya bajak. Begitu orang
mengenal mobil, binatang penghela bajak diganti tenaga mobil. Mobil pembajak kini dikenal dengan nama traktor.
Dengan pola klimaks, paragraf diawali gagasan sederhana, kemudian gagasan yang lebih rumit, makin rumit, dan diakhiri dengan gagasan yang paling rumit.
Bentuk traktor berkembang dari zaman ke zaman sesuai dengan kemajuan teknologi. Pada waktu mesin uap baru jaya-jayanya, ada traktor yang dijalankan dengan tenaga
uap. Modelnya seperti mesin giling yang digerakkan tenaga uap. Pada waktu tank menjadi pusat perhatian, traktor pun ikut-ikutan diberi model seperti tank. Keturunan traktor jenis
ini, yaitu traktor yang memakai roda rantai, sampai saat ini masih digunakan. Traktor ini merupakan produk Cartepillar. Ford pun tidak mau ketinggalan dalam pembuatan traktor
dan alat-alat pertanian lainnya. Jepang pun tidak mau kalah saing dalam bidang yang satu ini. Produk Jepang yang khas di Indonesia dikenal dengan nama traktor padi.
Sebaliknya, paragraf antiklimas dimulai dari gagasan yang paling tinggi kedudukannya kemudian pelan-pelan menurun melalui gagasan-gagasan yang lebih rendah.
1. Bacalah teks berikut dengan cermat Disiplin Regulator dan Operator Transportasi
Tidak etis jika langsung mencari kambing hitam setiap kali merespons tragedi kecelakaan, khususnya di sektor transportasi. Namun, salah besar juga jika publik tidak
peduli akan faktor-faktor penyebab kecelakaan di sektor transportasi. Mencari tahu penyebab kecelakaan itu adalah pekerjaan yang sangat penting. Tujuannya agar orang
Uji Kompetensi 2.3
Di Balik Meningkatnya Frekuensi Kecelakaan Transportasi
15
bisa belajar dan mengambil hikmah. Baik kesalahan teknis maupun nonteknis yang menjadi penyebab kecelakaan akan dijadikan pelajaran untuk kesalahan yang sama di kemudian
hari. Lazimnya kecelakaan di sektor transportasi apa pun modanya – disebabkan faktor
kelalaian manusia human error dan faktor kegagalan fungsi beberapa aspek teknis pada moda transportasi yang bersangkutan technical error. Kegagalan fungsi teknis moda
transportasi pun umumnya disebabkan oleh kelalaian manusia. Misalnya, karena tidak disiplin dalam perawatan, menegakkan aturan main, dan ketaatan pada standar
keselamatan. Aturan main, standardisasi dan disiplin, semuanya dikompromikan. Aturan main dibelokkan, standar diturunkan, dan disiplin dilanggar. Maka dalam banyak kasus
kecelakaan di sektor transportasi di negara ini ada kecenderungan bahwa penyebabnya lebih banyak adalah human error. Sialnya, faktor keselamatan manusia itu, bukan karena
orang tak sengaja melakukan kesalahan mengerjakan tugasnya, tapi justru sebaliknya. Dengan kesadaran penuh dan sarat perhitungan, orang sengaja berbuat salah melakukan
pekerjaannya. Mereka bernafsu berbuat salah demi uang.
Oleh karena itu, tak usah heran jika tak sampai 24 jam antara Rabu 212 dan Kamis 222 terjadi dua kecelakaan di sektor transportasi, udara dan laut. Di Bandara
Juanda Surabaya sebuah pesawat tergelincir hingga badan pesawat patah. Beberapa jam kemudian KM Levina I jurusan Tanjungpriok – Bangka Belitung yang mengangkut
228 orang penumpang serta 55 unit kendaraan bermotor terbakar di dekat mercusuar Kepulauan Seribu Kamis 222 pukul 05.30 WIB. Akibatnya 16 orang penumpang tewas.
Korban yang selamat dievakuasi, 75 orang di antaranya di Pelabuhan Tanjungpriok, sedang 97 orang lainnya diselamatkan di Pulau Kelapa, Kepulauan Seribu.
Berita tersebut segera tersebar ke seantero dunia. Indonesian Passenger Ferry Fire Kills 16, begitu judul di kotak berita utama Yahoo.com. Sebagai pesan judul berita seperti
itu amat tidak menguntungkan kita. Apalagi dalam beberapa bulan terakhir intensitas berita kecelakaan transportasi di Indonesia bisa dikatakan cukup tinggi. Bahkan hilangnya
pesawat Adam Air di Sulawesi menyita perhatian dunia dalam durasi yang cukup panjang. Itu berarti infrastruktur transportasi belum memberi jaminan keamanan yang maksimal.
Kalau masyarakat lokal saja merasa takut, bagaimana dengan orang asing. Kalau kualitas angkutan darat, laut, dan udara seperti yang dikeluhkan akhir-akhir ini, layakkah kita
mengharapkan wisatawan dan investor asing berbondong-bondong ke negara kita?
Sebelum citra transportasi Indonesia bertambah buruk, disiplin harus ditegakkan. Penegakan disiplin mencakup disiplin regulator pemerintah dan semua operator moda
transportasi. Mau tidak mau program penegakan disiplin itu dilaksanakan dengan sedikit tekanan atau paksaan mengingat regulator dan operator telah terjangkiti budaya korup.
Dengan cara itu, aspek kelayakan dan keselamatan bisa terjaga. Dengan demikian kalau pesawat tidak layak terbang, manajemen maskapai tidak bisa memaksa pilotnya untuk
menerbangkan pesawat bersangkutan. Sebelum berlayar, setiap kapal sudah harus menjalani pemeriksaan kelayakan dan tidak membawa beban berlebihan. Kalau sopir
bus kota melanggar rambu, SIM-nya ditahan sementara, jangan malah ”diperas”.
Dari Suara Karya, 23 Februari 2007
3. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut berdasarkan teks di atas a. Jelaskan gagasan utama setiap paragraf pada teks tersebut
b. Di manakah letak gagasan utama pada setiap paragraf teks tersebut?