Kata dasar bersuku satu tertutup Suku kedua dari belakang tertutup Perkecualian

Kompeten Berbahasa dan Bersastra Indonesia SMAMA Kelas XII Bahasa 186 mu-lia pa-du-ka bu-di-man pe-ris-ti-wa ce-ri-te-ra pu-te-ra ci-ta du-ni-a se-ga-la ji-ka se-per-ti ji-ka-lau su-ka-ci-ta ka-re-na 1. Salinlah ke dalam huruf Arab a. Hang Tuah jadi duta. b. Konon ia sudah sampai di pantai Pulau Jawa. c. Hang Tuah pun turun dari kapal. d. Ia lalu naik kuda hitam. e. Hulubalang bawa lembing dan parang dan golok dan tombak. 2. Salinlah ke dalam huruf Latin Uji Kompetensi 15.4 Nilai-Nilai dalam Puisi 187 Dari Hikayat Panji Semirang Tujuan Pembelajaran: Anda diharapkan dapat menulis karya sastra untuk majalah dinding dan buletin. Menulis karya sastra Karya sastra tidak hanya berwujud puisi, tetapi bisa juga berwujud cerita pendek, novel, atau drama. Pada pelajaran pertama kita telah belajar menulis puisi. Nah, pada kesempatan ini kita akan belajar menulis cerpen. Kalau berhasil, cerpen Anda dapat dikirimkan ke redaksi majalah dinding atau ke media massa lain untuk dipublikasikan. Untuk menulis cerpen, Anda perlu mengingat kembali pengertian cerpen. Ciri cerpen umumnya singkat, dan pendek, padat, karena membicarakan masalah tunggal atau sarinya saja. Ide ceritanya dapat diperoleh dari kehidupan sehari-hari, pengalaman sendiri atau orang lain, khayalan, atau fakta. Kata-kata digunakan secara ekonomis, tetapi sanggup meninggalkan efek atau kesan bagi pembaca. Cerpen hanya menceritakan sebagian kecil dari kehidupan pelakunya dalam alur tunggal dan biasanya habis dibaca sekali duduk. Unsur yang harus ada dalam naskah cerpen adalah 1 tema, 2 amanat, 3 plot trap, alur, atau dramatic conflict, 4 perwatakan penokohan, karakteristik, character delineation boleh dikisahkan secara dramatik, analitik, atau campuran. 5 Latar atau setting tempat, waktu, situasi, dan 6 pusat kisahan point of view dengan gaya diaan atau akuan. Secara bertahap cobalah buat cerpen sederhana dengan mengikuti memerhatikan langkah 1 tema, topik, judul; 2 pelaku dengan sifat-sifatnya; 3 gaya penulisan akuan atau diaan; 4 latar cerita, dan sebagainya. Ada Apa dalam Sastra Kita? Uji Kompetensi 15.5 Kompeten Berbahasa dan Bersastra Indonesia SMAMA Kelas XII Bahasa 188 Rangkuman 1. Cakupan tema puisi begitu luas, abstrak, dan netral. Apa saja dapat dijadikan tema. Sebuah tema dapat diurai menjadi beberapa topik. Berdasarkan topik penyair dapat menjabarkannya lebih jauh menjadi judul yang menjurus dengan cakupan terbatas. 2. Setiap pasal dalam Gurindam Dua Belas menyampaikan tema, nilai, dan pesan tertentu. Misalnya, pasal pertama bertemakan ibadah. 3. Sejak tahun 1940-an, terjadi gejolak sosial politik. Tidak jarang gejolak ini berimbas pada kehidupan seniman dan sastrawan. Tidak mustahil karya sastra yang dihasilkan merefleksikan budaya ketika itu. Juga tidak mustahil bila kemudian W.S. Rendra, Toto Sudarto Bahtiar, Ramadhan KH, Taufiq Ismail, Mansur Samin, dan Sutardji Calzoum Bachri merefleksikan budaya masyarakat mereka masing- masing. 4. Menulis cerpen berarti mengarang cerita singkat dan padat. Cerpen hanya menyajikan kisah tunggal dalam alur tunggal. Walaupun begitu, cerpen sudah memiliki 1 tema, 2 amanat, 3 plot trap, alur, atau dramatic conflict, 4 perwatakan penokohan, karakteristik, character delineation, 5 latar atau setting, dan 6 pusat kisahan point of view. 5. Untuk menulis kata bersuku tiga atau lebih dengan aksara Arab Melayu, digunakan pada suku kedua dari belakang, apabila suku tersebut terbuka. 1. Rumuskan tema dan amanat puisi terjemahan berikut Di Dalam Sepi Oleh Jose Hernandez Di malam sepi, telantang kupandang Betapa ajaib bersinar gemintang, Yang tambah indah saja nampaknya Pabila bagia lah luput pula, Semua itu kurnia Yang Esa, Penghibur kita di lembah hidup. Dari M. Taslim Ali, Puisi Dunia, Gema Djiwa Slavia dan Latin I E v a l u a s i Nilai-Nilai dalam Puisi 189 2. Jelaskan nilai dan amanat yang disampaikan penulis gurindam berikut Apabila banyak berkata-kata, di situlah jalan masuk dusta. Apabila banyak berlebih-lebihan suka, itulah tanda hampirkan duka. Apabila kita kurang siasat, itulah tanda pekerjaan hendak sesat. Apabila banyak mencela orang, itulah tanda dirinya kurang. Dari Raja Ali Haji, Gurindam XII 3. Buatlah sebuah cerpen sederhana Tema, topik, judul, pelaku, perwatakan, alur, latar, dan gaya Anda bercerita bebas 4. Jelaskan makna penggalan nyanyian berikut Namaku bento, rumah real estate Mobilku banyak, harta berlimpah Orang memanggilku bos eksekutif Tokoh papan atas segalanya Asyik .... Wajahku ganteng, banyak simpanan Sekali lirik, oke sajalah Bisnisku menjagal, jagal apa saja Yang penting aku senang Aku menang Persetan orang susah karena aku Yang penting asyik, sekali lagi Asyik .... Dari Faruk dan Suminto dan Suminto A. Sayuti, Sastra Populer Kompeten Berbahasa dan Bersastra Indonesia SMAMA Kelas XII Bahasa 190 Refleksi 5. Analisislah puisi berikut dalam kaitannya dengan situasi dan kondisi masyarakat pada saat diciptakan Proklamasi Oleh Hamid Jabbar Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia untuk dua kalinya Hal-hal yang mengenai hak asasi manusia, utang piutang dan lain-lain yang tak habis-habisnya INSYA ALLAH akan habis diselenggarakan dengan cara saksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya Jakarta, 25 Maret 1992 Atas nama bangsa Indonesia Boleh – Siapa Saja Tanyakan kepada guru Anda masing-masing, berapa skor yang Anda peroleh dari jawaban Anda atas soal evaluasi di atas Cocokkan dengan tabel berikut untuk mengetahui tingkat keberhasilan Anda dalam mempelajari materi pada pelajaran ini. Tabel Penguasaan Materi Skor Tingkat Penguasaan Materi 85 – 100 Baik sekali 70 – 84 Baik 60 – 69 Cukup 60 Kurang Apabila tingkat penguasaan Anda mencapai skor 70 ke atas, Anda tergolong siswa yang berhasil. Akan tetapi, kalau skor yang Anda peroleh di bawah 70, Anda harus mengulangi pelajaran ini, terutama bagian materi yang belum Anda kuasai. Pelajaran 16 Menemukan Standar Budaya Melalui Analisis Cerpen Sumber: Kumpulan cerpen romansa Sastra Indonesia tidak hanya berwujud puisi, namun bentuk prosa pun banyak. Sebagian dari puisi yang kita miliki adalah puisi karya anak bangsa sendiri. Ada yang kemudian dijadikan syair lagu dan ada yang tidak. Ada pula puisi terjemahan dari bahasa asing. Dengan melakukan analisis atas puisi, syair lagu, dan puisi terjemahan kita akan dapat menempatkan budaya kita di antara budaya bangsa-bangsa lain. Sementara itu, prosa yang beredar dalam masyarakat cukup banyak. Labih-lebih prosa singkat yang disebut cerita pendek. Hampir semua koran dan majalah menyediakan rubrik cerita pendek. Fenomena ini menunjukkan bahwa cerita pendek memang digemari. Apa yang dapat kita peroleh dari cerpen? Paling tidak, cerpen pun mencerminkan kondisi masyarakat tempat pengarang berdomisili. Maka melalui analisis cerita pendek sebenarnya kita dapat mengetahui bagaimana standar budaya tempat pengarang berdomisili. Kemampuan Bersastra Kompeten Berbahasa dan Bersastra Indonesia SMAMA Kelas XII Bahasa 192

A. Mendengarkan

Tujuan Pembelajaran: Anda diharapkan dapat mengevaluasi puisi terjemahan yang dibacakan. Menentukan tema dan amanat puisi terjemahan Mengenal puisi terjemahan Mari kita cermati puisi Datang Dara Hilang Dara, Datang Dara Hilang terjemahan Chairil Anwar dari A Song of The Sea karya penyair Cina, Hsu Chih-Mo. Aslinya puisi terdiri atas lima bagian. Masing-masing terdiri atas dua bait. Datang Dara, Hilang Dara Datang Dara, Hilang Dara ”Dara, dara yang sendiri Berani mengembara Mencari di pantai senja Dara, ayo pulanglah saja, Dara” ”Tidak, aku tidak mau Biar angin malam menderu Menyapu pasir, menyapu gelombang Dan sejenak pula halus menyisir rambutmu Aku mengembara sampai menemu.” ”Dara, rambutmu lepas terurai Apa uang kaucari Di laut dingin di siang pantai Dara, pulang Pulang” ”Tidak, aku tidak mau biar aku berlagu, laut dingin juga berlagu Padaku sampai kekalku Turut serta bintang-bintang turut serta baju. Berjanji dara dengan kebebasan lagu.” ”Dara, dara, anak berani Awan hitam mendung mau datang menutup Nanti semua gelap, kau hilang jalan Ayo pulang, pulang, pulang.” Heeyaa Lihat aku menari di muka laut Aku jadi elang sekarang, membelah-belah gelombang Ketika senja pasang, ketika pantai hilang Aku melenggang, ke kiki ke kanan Ke kiri, ke kanan, aku melenggang.” dari: HB Jasmin, Chairil Anwar, Pelopor Angkatan ‘45 Menemukan Standar Budaya Melalui Analisis Cerpen 193

B. Berbicara

Apabila dibacakan, perhatian pendengar mungkin terpusat pada puisi atau pada pembacaannya. Oleh karena itu, evaluasi dapat difokuskan pada puisi atau pada pembacaanya. Jika terfokus pada puisinya, evaluasi di titik beratkan pada bentuk dan isinya. Bentuknya tampak sebagai rangkaian bunyi yang memiliki kesamaan rima, yang teratur dalam sebuah irama. Ada yang terdengar merdu efoni, dan ada yang tidak merdu kakofoni sehingga dapat menimbulkan kesan mendalam pada pendengar. Jika terfokus pada pembacaan, evaluasi di titik beratkan pada pribadi pembacanya, tenang atau tidak, meyakinkan atau tidak; suaranya terdengar merdu atau tidak; artikulasinya baik atau tidak; dapat memahami isi puisi yang dibacakan atau tidak, dapat mengekspresikan isi puisi yang dibacakan atau tidak, dan lain-lain. 1. Bacakan kembali puisi ‘Datang Dara Hilang Dara’ tersebut 2. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut berdasarkan puisi yang Anda dengarkan a. Bunyi mana dan pada kata mana sajakah yang membangun sebuah rima? b. Menurut pendapat Anda, bagaimana rima yang dibangun pada puisi atas, merdu atau tidak? Jelaskan dengan singkat c. Menurut pendapat Anda, bagaimanakah iramanya, teratur atau tidak? Jelaskan dengan singkat d. Apa sebenarnya yang diungkapkan oleh penyairnya? e. Menurut Anda, bagaimana kesan yang Anda terima? Jelaskan Tujuan pembelajaran: Anda diharapkan dapat membandingkan puisi Indonesia dengan puisi terjemahan dalam hal penggunaan bahasa dan nilai-nilai estetika yang dianut Membandingkan puisi Indonesia dengan puisi terjemahan Puisi asli dan puisi terjemahan memiliki persaman, tetapi juga perbedaan. Paling tidak dalam bahasa, rima, irama, tipografi, bahkan nilai estetikanya. Persamaan dan perbedaan tersebut dapat kita temukan. Bandingkan puisi yang berjudul ‘Datang Dara Hilang Dara’ di atas dengan puisi asli karya Chairil Anwar berikut ditinjau dari bahasa, rima, irama, tipografi, dan nilai estetika. Uji Kompetensi 16.1 Uji Kompetensi 16.2