Huruf Arab-Melayu Angka Arab 1 Cara menulis dan membaca

Kompeten Berbahasa dan Bersastra Indonesia SMAMA Kelas XII Bahasa 166 ‘ain ‘a ghain gh fa f qaf q kaf k lam l mim m nun n wau w ha h hamzah ‘ – – – ya y – – c – – ny – – g – – ng

2. Angka Arab 1

2 3 4 5 6 7 8 9

3. Cara menulis dan membaca

Huruf Arab ditulis dan dibaca dari kanan ke kiri, kecuali angka. Umumnya huruf Arab ditulis serangkai dengan huruf sebelum dan sesudahnya. Seni Berpuisi 167 Kata Penulisan Terpisah Sesuai dengan Dirangkai Posisinya a-ku ka-mi 1. Salinlah kata-kata berikut ke dalam huruf Arab Melayu a. satu, ratu, kuku, cucu, pilu b. cuci, guci, ciri, bunyi, tari 2. Salinlah teks berikut ke dalam huruf Latin Uji Kompetensi 13.4 Kompeten Berbahasa dan Bersastra Indonesia SMAMA Kelas XII Bahasa 168 Ada Apa dalam Sastra Kita? Rangkuman Tujuan pembelajaran: Anda diharapkan dapat menulis karya sastra untuk majalah dinding dan buletin. Menulis karya sastra Menulis puisi adalah menyusun karya seni. Keindahannya tampak pada irama atau keteraturan larik-larik; rima, sajak, atau perulangan bunyi yang dipilih; ketepatan diksi atau pilihan kata; gaya penyampaian; isi; dan tipografinya. Adapun langkah yang perlu ditempuh adalah menentukan tema; menentukan topik, dan menuangkannya dalam larik-larik dan bait- bait. Kata, frase, dan kalimat yang tidak penting, juga yang mubazir, tidak perlu dipilih. Kaidah pemakaian huruf besar dan tanda baca boleh diabaikan. 1. Susunlah sebuah puisi Tema, topik, judul, jumlah bait, jumlah larik, dan tipografinya bebas. 2. Suntinglah puisi yang Anda susun tersebut 1. Merumuskan, tema dapat dicari dengan bertanya ”Mengapa penulis menulis itu?” 2. Membaca gurindam tidak hanya sebatas melisankan bahasa tulis, tetapi juga menyampaikan isi, perasaan, pikiran, dan rasa estetika yang ada di dalamnya. 3. Bentuk dan isi karya sastra lama mengindikasikan bahwa masyarakat lama tidak menghendaki adanya perubahan bagi sesuatu yang dianggap sudah mapan. 4. Menulis puisi adalah menyusun karya seni. Keindahannya tampak pada 1 irama 2 rima, 3 ketepatan diksi atau pilihan kata, 4 gaya, 6 isi, dan 7 tipografinya. Adapun langkah yang perlu ditempuh adalah 1 menentukan tema, 2 menentukan topik, dan 3 menuangkannya dalam larik-larik dan bait-bait. Kata, frase, dan kalimat yang tidak penting, tidak perlu dipilih. Kaidah pemakaian huruf besar dan tanda baca boleh diabaikan. 5. Huruf Arab ada 28. Bentuknya berubah-ubah sesuai dengan posisinya dalam kata. Huruf Arab ditulis dan dibaca dari kanan ke kiri, kecuali angka. Uji Kompetensi 13.5 Seni Berpuisi 169 1. Bagaimanakah budaya masyarakat lama ditinjau dari puisi-puisi yang diciptakannya? 2. Jelaskan ciri-ciri khas gurindam 3. Jelaskan maksud puisi Banyak bulan perkara bulan, Tidak semulia bulan puasa Banyak Tuhan perkasa Tuhan Tidak semulia Tuhan Yang Maha Esa 4. Susunlah sebuah puisi pendek, minimal satu bait empat larik Tema, topik, judul, jumlah bait, jumlah larik, dan tipografinya bebas 5. Salinlah teks berikut ke dalam huruf Latin a. b. E v a l u a s i Kompeten Berbahasa dan Bersastra Indonesia SMAMA Kelas XII Bahasa 170 Refleksi Tanyakan kepada guru Anda masing-masing, berapa skor yang Anda peroleh dari jawaban Anda atas soal evaluasi di atas Cocokkan dengan tabel berikut untuk mengetahui tingkat keberhasilan Anda dalam mempelajari materi pada pelajaran ini. Tabel Penguasaan Materi Skor Tingkat Penguasaan Materi 85 – 100 Baik sekali 70 – 84 Baik 60 – 69 Cukup 60 Kurang Apabila tingkat penguasaan Anda mencapai skor 70 ke atas, Anda tergolong siswa yang berhasil. Akan tetapi, kalau skor yang Anda peroleh di bawah 70, Anda harus mengulangi pelajaran ini, terutama bagian materi yang belum Anda kuasai. Pelajaran 14 Makna dalam Nyanyian Sumber: Indonesia Indah Seri Teater Tradisional Indonesia Sudah kita pahami bahwa sastra adalah seni. Syair, pantun, gurindam, dongeng, hikayat, cerpen, dan novel adalah sebagian dari seni sastra yang dimaksud. Namun, seni sastra tidak hanya didengarkan, dilafalkan, atau dibaca, tetapi ada juga yang dinyanyikan. Kalau membuka teks lagu, baik yang ditulis dalam not angka maupun not balok, kita akan tahu siapa penulis syair dan siapa pencipta lagunya. Sastra adalah seni berbahasa. Bahan dasarnya adalah bahasa, terutama kata. Hanya dengan kata-katalah penyair menyampaikan isi hatinya. Agar dapat dipahami, kata-kata yang digunakan penyair haruslah kata-kata yang dikenal. Ini menyangkut makna. Soal seninya, penyairlah yang paham. Kemampuan Bersastra Kompeten Berbahasa dan Bersastra Indonesia SMAMA Kelas XII Bahasa 172

A. Mendengarkan

Tujuan Pembelajaran: Anda diharapkan dapat menentukan tema dan amanat puisi terjemahan yang dibacakan Menentukan Tema dan Amanat Puisi Terjemahan Pada pelajaran yang lalu Anda telah belajar menentukan tema puisi terjemahan. Masih ingat, bukan? Tema merupakan dasar puisi. Tema dan amanat umumnya sulit dirumuskan mengingat hampir semua penyair tidak blak-blakan. Merumuskan tema dan amanat harus memahami kata-kata, frase, kalimat, larik, rima, irama, citraan, sarana retorika, dan gaya yang digunakan untuk menyampaikan pengalaman imajinasi, emosi, dan pengalaman intelektual penyair. Tema sebuah puisi selalu satu. Akan tetapi, amanat dapat dua atau lebih. Tentukan tema dan amanat yang disampaikan melalui puisi terjemahan berikut Cordoba Oleh Federico Garcia Lorca Cordoba, Sayup-sayu dan sepi. Kudaku Zanggi, bulan purnama, Dan buah zaitun di kantong pelana. Walau kukenal jaring jalannya, Berasa: tak lagi kucapai Cordoba. Memutus padang, menjuang angin Kudaku Zanggi, bulan purnama, Maut mengeram, mengintai di depan, Dari menara kota Cordoba. Wahai Amat panjangnya jalan Wahai, Zanggi, kuda perwira, Bila disergap maut di jalan: Raib di mata gerbang Cordoba. Cordoba, Sayup-sayup dan sepi. Dari M. Taslim Ali, Puisi Dunia, Gema Djiwa Slavia dan Latin I Uji Kompetensi 14.1 Makna dalam Nyanyian 173

B. Berbicara

Tujuan Pembelajaran: Anda diharapkan dapat melisankan gurindam XII untuk menentukan nilai- nilai dan kekhasannya dalam pengungkapan dan penggunaan diksi Menemukan kekhasan nilai-nilai gurindam Sebagai puisi, ciri khas gurindam dapat ditelaah dari bentuk dan kandungan isinya. Setiap pasal Gurindam Dua Belas menyampaikan pesan tertentu. Misalnya, pasal pertama dan kedua menyampaikan pesan tentang ibadah, sedangkan pasal ketiga menyampaikan pesan tentang budi pekerti. Pesan ini ditujukan kepada siapa saja, tanpa kecuali.

1. Perhatikan Gurindam pasal yang ketiga

Apabila terpelihara mata, sedikitlah cita-cita. Apabila terpelihara kuping, khabar yang jahat tiadalah damping. Apabila terpelihara lidah, niscaya dapat daripadanya paedah. Bersungguh-sungguh engkau memeliharakan tangan, daripada segala berat dan ringan. Apabila perut terlalu penuh, keluarlah fi’il yang tiada senunuh. Anggota tengah hendaklah ingat, di situlah banyak orang yang hilang semangat. Hendaklah peliharakan kaki, daripada berjalan yang membawa rugi.

2. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut berdasarkan gurindam di atas

a. Berapa baitkah gurindam pasal pertama, pasal kedua, dan pasal ketiga? b. Berapa larikkah panjang gurindam setiap baitnya? c. Bagaimana pola rima akhir gurindam itu? d. Dapatkah setiap bait gurindam disebut kalimat majemuk? Jelaskan jawaban Anda e. Apakah dalam gurindam terdapat sampiran seperti halnya pada pantun? Mengapa? f. Bagaimakah isi larik-larik pada setiap bait gurindam? g. Apa yang disampaikan oleh Raja Ali Haji dengan pasal ketiga tersebut? h. Rangkumlah ciri khas gurindam dalam sebuah paragraf singkat Uji Kompetensi 14.2