Sinestesia Mengindentifikasi perubahan makna a. Makna meluas
Ayo, Berkarya
127
Rangkuman
Jelaskan makna kata yang tercetak miring dalam kalimat berikut, baik sebelum maupun sesudah mengalami perubahan
1. Orang itu menjadi benalu dalam keluarga saya. 2. Hatinya panas mendengar berita yang bernada fitnah.
3. Operasi dilakukan oleh seorang laksamana angkatan laut. 4. Makanan itu sudah berbau, jangan kau makan
5. ”Mereka yang menjarah harta rakyat dan harta negara itu harus kita ganyang, harus kita
lengserkan, harus kita ganti. Setuju saudara-saudara?”
1. Menilai laporan lisan biasanya cukup menetapkan 1 isinya jelas dan tepat atau tidak, 2 lengkap atau tidak, 3 benar dan objektif atau tidak, 4 cermat dan
konsisten atau tidak, 5 disampaikan tepat waktu atau tidak, 6 disalurkan melalui prosedur yang benar atau tidak, 7 sasaran tepat atau tidak, 8 sistematis atau
tidak, dan 9 berbobot atau tidak.
2. Pidato dapat disampaikan secara 1 mendadak, serta merta, tanpa persiapan sama sekali impromtu, 2 mengembangkan catatan kecil yang sudah disiapkan
ekstemporan, 3 membaca naskah, atau 4 menghafal. Dengan cara apa pun disampaikan, pidato harus disiapkan dan disampaikan dengan bahasa yang mudah
dipahami, dengan cara yang menarik, dan sesuai dengan tujuan pidato, menyampaikan informasi, menghibur, atau memengaruhi pendengar.
3. Membaca teks pidato tak ubahnya menghidupkan naskah menjadi pidato sungguhan. Pembaca harus berusaha mengidentifikasikan diri dengan orator yang
diidolakan. 4. Eksposisi dapat dikembangkan dengan metode perbandingan dan contoh. Metode
perbandingan menghasilkan paragraf perbandingan dan pertentangan, sedangkan metode contoh menghasilkan paragraf contoh. Selain itu, paragraf juga dipaparkan
dengan metode analisis. Dengan metode ini suatu keutuhan diurai ke dalam bagian- bagian. Ada yang diurai bagian-bagiannya, fungsinya, sebab-musababnya, atau
prosesnya saja. Ada eksposisi yang dilengkapi gambar, ada yang tidak.
5. Dalam perkembangannya, ada kata yang mengalami perubahan, ada yang tidak. Perubahannya pun beragam. Ada yang maknanya meluas ibu, bapak, menyempit
sarjana, pendeta, ameliorasi karyawan, pria, peyorasi oknum, kaki tangan, asosiasi suap, amplop, dan sinestesia sikapnya dingin, pidatonya hambar.
Uji Kompetensi 10.5
Piawai Berbahasa Cakap Bersastra Indonesia SMAMA Kelas XII Program Bahasa
128
Refleksi
1. Sebutkan pedoman bagi pembicara pada saat menuju mimbar untuk menyampaikan pidato 2. Perhatikan penggalan pidato berikut
”Kita harus berubah. Kita harus berubah. Tak ada yang dapat mengubah keadaan selain diri kita sendiri. Ketidakadilan harus kita ubah menjadi keadilan. Nasib kita yang selalu
ada di bawah harus kita angkat sendiri agar berada di atas. Kita semua tahu, negeri kita amat kaya, tetapi selama ini hanya untuk rayahan atau untuk bancakan para pejabat,
sedang kita hanya kebagian sisa-sisanya. Mereka yang suka bancakan harta rakyat dan harta negara itu harus kita ganyang, harus kita lengserkan, harus kita ganti. Setuju
saudara-saudara?” Mustofa W. Hasyim, Kali Code, Pesan-pesan Api.
a. Apa yang disampaikan pembicara melalui penggalan di atas? b. Dapatkah Anda menyebutkan beberapa kata kunci yang digunakan untuk mempertegas
maksud pembicara dalam pidato di atas? 3. Susunlah sebuah eksposisi singkat tentang proses. Anda boleh memaparkan cara
membuat kue, cara kerja mesin uap, cara mengurus pembuatan KTP, cara memperoleh paspor, cara memperpanjang STNK, dan sebagainya
4. Jelaskan mengapa makna kata-kata yang tercetak miring berikut mengalami perubahan a. Pada dekade 1950-an bermunculan bulanan yang memuat cerita pendek.
b. Ketidakpuasan selalu mewarnai pilkada yang memperebutkan kursi kepala daerah. 5. Gunakan kata-kata a kakak, b pahit, c oknum, dan d halal dalam kalimat dalam arti
semula dan dalam arti sesudah mengalami perubahan
Tanyakan kepada guru Anda masing-masing, berapa skor yang Anda peroleh dari jawaban Anda atas soal evaluasi di atas Cocokkan dengan tabel berikut untuk mengetahui tingkat
keberhasilan Anda dalam mempelajari materi pada pelajaran ini.
Tabel Penguasaan Materi Skor
Tingkat Penguasaan Materi
85 – 100 Baik sekali
70 – 84 Baik
60 – 69 Cukup
60 Kurang
Apabila tingkat penguasaan Anda mencapai skor 70 ke atas, Anda tergolong siswa yang berhasil. Akan tetapi, kalau skor yang Anda peroleh di bawah 70, Anda harus mengulangi
pelajaran ini, terutama bagian materi yang belum Anda kuasai.
E v a l u a s i
Pelajaran 11
Pidato, Ceramah, dan
Makalah
Berdiri di depan publik saja kadang-kadang orang enggan. Lebih-lebih jika berpidato. Masalahnya, begitu berdiri di depan publik, pembicara menjadi aktor tunggal. Tidak
ada yang dapat membantu. Pakaian, sikap, dan bahasanya menjadi pusat perhatian. Untuk menyampaikan gagasannya, pembicara harus pandai memilih kata dan gaya.
Ia harus memahami makna kata dan efeknya jika digunakan.
Adakalanya sebelum disampaikan di depan publik, pidato tidak hanya direncanakan, tetapi juga dikonsep. Wujudnya beragam, bisa naskah pidato bisa
makalah. Dalam hal menyusun teks pidato, pembicara tidak dilarang mengutip pendapat orang lain.
Kemampuan Berbahasa
Sumber: kbribuenosaries.org.af
Piawai Berbahasa Cakap Bersastra Indonesia SMAMA Kelas XII Program Bahasa
130