Sebagian majemuk ditulis menyimpang dari ketentuan di atas.

Kompeten Berbahasa dan Bersastra Indonesia SMAMA Kelas XII Bahasa 210 Rangkuman Tujuan pembelajaran: Anda diharapkan dapat menulis karya sastra untuk majalah dinding dan buletin Menulis karya sastra untuk majalah dinding dan buletin Seperti sudah kita ketahui bahwa majalah dinding memuat 1 tajuk rencana, 2 berita sekolah, 3 artikel atau feature ilmiah populer, 4 hasil kreativitas di bidang sastra, dan 5 tulisan ringan seperti anekdot, humor, dan teka-teki. Berlatih menulis puisi sudah kita lakukan. Pada pelajaran ini kita akan berlatih menulis cerpen. Anda sudah tahu cerpen, bukan? Cerpen merupakan karangan fiksi yang singkat, selesai dibaca sekali duduk, mengarah kapada kesan tunggal. Karena singkat, cerpen hemat masalah, ketat, padat, dan tuntas. Bahan yang Anda tuliskan dapat berasal pengalaman sendiri, pengalaman orang lain, pengamatan, atau bacaan. Apabila penulisan cerpen terselesaikan, maka, tugas selanjutnya mengirimkan ke media massa dengan harapan agar dimuat. 1. Buatklah sebuah cerita pendek untuk konsumsi rekan-rekan di sekolah Anda masing- masing 2. Setelah Anda edit, kirimkan cerpen Anda tersebut ke redaksi majalah dinding atau ke redaksi buletin sekolah Anda masing-masing 1. Puisi terjemahan dapat dievalusi dari bentuk dan isinya. Bentuknya tampak dari susunan bunyi dan kata. Unsur tersebut disusun teratur dalam rangka membangun rima dan irama agar terdengar merdu dan dapat menimbulkan kesan mendalam. 2. Puisi asli dan puisi terjemahan memiliki persamaan, tetapi juga perbedaan. Unsur- unsur intrinsiknya sama. Begitu pula unsur estetikanya meskipun norma yang digunakan berbeda. 3. Pada pelajaran yang lalu kita telah menganalisis unsur intrinsik cerpen, khususnya unsur 1 alur plot, 2 tokoh actor, 3 penokohan character, dan 4 latar setting. Pada pelajaran ini kita pun akan belajar menganalisis unsur intrinsik cerpen, khususnya unsur 1 gaya bahasa figurative of language, 2 tema sense, 3 amanat intention, dan 4 sudut pandang point of view. Uji Kompetensi 17.6 Ada Apa dalam Sastra Kita? Puisi Indonesia versus Puisi Terjemahan 211 4. Berlatih menulis cerpen merupakan kegiatan kreatif sekaligus rekreatif. Menulis cerpen berarti menyusun karangan fiksi yang singkat, selesai dibaca sekali duduk, mengarah kapada kesan tunggal. Bahan yang Anda tuliskan dapat berasal dari pengalaman sendiri, pengalaman orang lain, pengamatan, atau bacaan. 5. Penulisan kata ulang dengan Aksara Arab Melayu biasanya cukup dilakukan dengan membubuhkan angka dua. Menulis kata gabung disesuaiklan dengan lafalnya. 1. Jelaskan persamaan dan perbedaan puisi asli dan terjemahan ditinjau dari unsur-unsur intrisiknya 2. Analisislah penggalan berikut dari perwatakan dan sudut pandang pengarang Sejak menjadi mantan pejabat, paman mengidap penyakit aneh yang membingungkan. Mula-mula paman mengeluh sakit kepala dan perut. Konon, kepala dan perutnya seperti ditusuk-tusuk ribuan jarum. Rasanya sangat nyeri dan panas. Paman kemudian berobat ke dokter. Setelaj memeriksa paman, diopkter memberikan obat antinyeri. Tetapi setelah minum obat itu, paman justru semakin menderita. Rasa nyeri di kepala dan perutnya semakin menyiksanya. “Sebaiknya Paman menjalani Check up supaya penyakit Paman segera ketahuan dan dokter pun mampu mengobatinya dengan cermat,” saranku. Paman segera check up di rumah sakit. Dan hasil check up itu menunjukkan bahwa paman sehat-sehat saja Maria Magdalena Bhoernomo, “Simpanan Paman”. 3. Ubahlah gaya dia-an pada penggalan berikut menjadi gaya aku-an Ganti Pagi itu Aku membeli selembar kertas folio bergaris dan sampul surat di toko Pak RW. “Wah, kemajuan Mau kirim surat kepada siapa?” komentar Pak RW. Aku tersipu. “Saya mau berikhtiar, Pak RW. Semoga berhasil.” “Berikhtiar apa kok pakai surat segala?” “Saya mau menulis surat kepada Bapak Presiden.” Pak RW terpana. “Jangan main-main, kamu Apa maumu sebenarnya?” Wage lantas menjelaskan rencananya secara rinci. Pak RW manggut-manggut maklum. Ia tiba-tiba merasa bangga karena ada warganya yang ternyata punya pikiran maju. Maria Magdalena Bhoernomo, ‘Surat Wage kepada Presiden’. 4. Tentukan tema dan amanat puisi berikut Seorang saudagar pun datanglah mendekati Bicaralah pada kami tentang Jual dan beli. Menjawablah ia, dan katanya; Kepadamu sang bumi memberikan buah-buahan Dan manusia tak akan mengalami kekurangan, Asalkan kau mengetahui bagaimana cara mengisi tangan. Di dalam pertukaran hasil kekayaan bumilah, Maka manusia mendapatkan pangan yang melimpah ruah, Dan di situlah ia memperoleh kepuasan. E v a l u a s i Kompeten Berbahasa dan Bersastra Indonesia SMAMA Kelas XII Bahasa 212 Refleksi Namun pabila pertukaran hasil bumi tak berdasarkan kasih sayang, Serta tak dijiwai oleh semangat keadilan yang paramarta, Maka dia akan menggelincirkan sebagian besar umat kepada keserakahan Dan sebagian lagi akan menderita kelaparan. Dari Gibran Kahlil Gibran, Sang Nabi 5. Salinlah kedua kalimat berikut dengan huruf Latin Tanyakan kepada guru Anda masing-masing, berapa skor yang Anda peroleh dari jawaban Anda atas soal evaluasi di atas Cocokkan dengan tabel berikut untuk mengetahui tingkat keberhasilan Anda dalam mempelajari materi pada pelajaran ini. Tabel Penguasaan Materi Skor Tingkat Penguasaan Materi 85 – 100 Baik sekali 70 – 84 Baik 60 – 69 Cukup 60 Kurang Apabila tingkat penguasaan Anda mencapai skor 70 ke atas, Anda tergolong siswa yang berhasil. Akan tetapi, kalau skor yang Anda peroleh di bawah 70, Anda harus mengulangi pelajaran ini, terutama bagian materi yang belum Anda kuasai. Pelajaran 18 Nilai dalam Karya Sastra Sumber: Balada Si Roy Pernah dengar dongeng kancil atau dongeng lain? Mengapa orang mendongeng? Mengapa orang suka mendengarkannya? Jawabannya tidak lepas dari sifatnya, yaitu dulce et utile; menghibur dan bermanfaat. Apa pun yang dikisahkan dalam dongeng tentu menghibur. Bahkan, lebih dari itu, melalui dongeng sering disisipkan berbagai ajaran dan pendidikan. Di dalamnya terkandung berbagai nilai yang dijunjung dan dihormati. Nilai-nilai inilah yang secara tidak langsung dimanfaatkan untuk memperhalus budi pekerti manusia. Kemampuan Bersastra Kompeten Berbahasa dan Bersastra Indonesia SMAMA Kelas XII Bahasa 214 Tujuan pembelajaran: Anda diharapkan dapat mengevaluasi puisi terjemahan yang dibacakan Mengevaluasi puisi terjemahan Sebagaimana sudah kita ketahui objek evaluasi pada kegiatan ini ada dua kemungkinan, yaitu pembacaannya atau puisinya. Pada objek pertama, evaluasi akan mengarah pada pembacaan puisi poetry reading atau deklamasi. Sedangkan objek kedua, tentu saja evalusi difokuskan pada bentuk dan isinya. Seperti diketahui, puisi umumnya terbentuk dari unsur bunyi yang estetis, kata-kata yang padat dan kaya makna, dan tipografi. Sementara itu, isinya beragam. Akan tetapi, bentuk yang dipilih biasanya serasi dan dapat mengekspresikan isinya. 1. Bacakan puisi berikut Anda yang tidak membaca bertugas mendengarkan baik-baik. Turunnya Saju Giosue Carducci 1 Diam dan pelan salju turun dari langit kelabu, Jerita dan gaduh hidup nun di kota pada bisu. Tiada lagi teriak pejaja dan derak roda berputar, Tiada lagi lagu asyik cinta dan remaja terdengar. Dari menara suram, lintas udara berat, kleneng parau, Menangisi saat, bagai keluh dunia terpisah dari waktu. Burung-burung kelana mendesak mengetuk kaca jendela, Hantu-hantu, temanku, kembali, memandang, memanggilku. Sejenak, kawanku, sejenak – diamlah, o, hatiku lengang – Masuk senyap aku turun – mau istirah dalam bayang. Dari Taslim Ali, Puisi Dunia 1 2. Bagaimana penilaian Anda mengenai kata, rima, irama, dan isi puisi terjemahan yang Anda dengarkan tadi?

A. Mendengarkan

Uji Kompetensi 18.1 Nilai dalam Karya Sastra 215

B. Berbicara

Tujuan Pembelajaran: Membandingkan puisi Indonesia dengan puisi terjemahan dalam hal penggunaan bahasa dan nilai-nilai estetika yang dianut. Membandingkan puisi Indonesia dengan puisi terjemahan Sejak awal sudah banyak karya terjemahan dan saduran diperkenalkan. Misalnya, Mahabarata, Ramayana, Kitab Seribu Satu Malam, terdapat berbagai versi karena terjemahan atau saduran. Fenomena serupa berlangsung sampai hari ini. Puisi asli dan terjemahan tidak hanya memiliki persaman, tetapi juga perbedaan. Bagaimana persamaan dan perbedaannya, mari kita bandingkan ‘Catatan Mawar’ karya Ahmad Syubbanuddin Alwy 2 dengan puisi terjemahan yang telah Anda dengarkan. Pada kedua puisi tersebut tampak huruf, kata, kalimat, larik, dan bait dalam tipografi yang khas. Jika diperhatikan lebih lanjut, unsur-unsur itu tidak hanya kaya dan padat makna, tetapi juga estetis. Catatan Mawar Oleh Ahmad Syubbanuddin Alwy Mawar di tanganku Seberapa indah kutanam di rumahmu Mawar di hatiku Seberapa wangi bila kuselipkan di jubahmu Mawar di mulutku Seberapa sedih bila kulukis di airmatamu Mawar di tintaku Seberapa tetes bila kualirkan di namamu Mawar di doaku Adakah sampai di jarakmu? Dari Taufiq Ismail, dkk ed., Horison Sastra Indonesia 1 Kitab Puisi Turunnya Saju Giosue Carducci Diam dan pelan salju turun dari langit kelabu, Jerita dan gaduh hidup nun di kota pada bisu. Tiada lagi teriak pejaja dan derak roda berputar, Tiada lagi lagu asyik cinta dan remaja terdengar. Dari menara suram, lintas udara berat, kleneng parau, Menangisi saat, bagai keluh dunia terpisah dari waktu. Burung-burung kelana mendesak mengetuk kaca jendela, Hantu-hantu, temanku, kembali, memandang, memanggilku. Sejenak, kawanku, sejenak – diamlah, o, hatiku lengang – Masuk senyap aku turun – mau istirah dalam bayang. Dari Taslim Ali, Puisi Dunia 1 2 Ahmad Syubbanuddin Aly lahir di Cirebon 26 Agustus 1962. Kumpulan puisinya, bentang Sunyi 1996. Bersama teman-temannya, berupa puisinya dimuat dalam antologi Puisi Indonesia 1987, Titian Antar Bangsa 1998, Negeri Bayang-banyang 1996, dan Cermin Alam