Model Gravitasi TeoriModel-Model Interaksi Spasial

sumberdaya manusia di dalam suatu wilayah. Aktivitas-aktivitas yang dimaksudkan mencakup di antaranya mobilitas kerja, migrasi, arus informasi dan arus komoditas, mobilitas pelajar dan aktifitas-aktifitas konferensi, seminar, lokakarya atau kegiatan sejenisnya, pemanfaatan fasilitas pribadi dan atau fasilitas umum, bahkan tukar menukar pengetahuan.

2.4.1.1. Model Gravitasi

Model grafitasi adalah salah satu model yang umum dipakai di dalam menjelaskan fenomena interaksi antar wilayah. Model gravitasi merupakan salah satu alat analisis yang memungkinkan kita menjelaskan keberadaan kegiatan pada suatu lokasi. Model gravitasi adalah model yang paling banyak digunakan untuk melihat besarnya daya tarik dari suatu potensi yang berada pada suatu lokasi. Model ini sering digunakan untuk melihat kaitan potensi suatu lokasi dan besarnya wilayah pengaruh dari potensi tersebut. Model ini pada dasarnya merupakan bentuk analogi fenomena Hukum Fisika Gravitasi Newton yang dikembangkan untuk ilmu sosial. Dalam perkembangnnya model gravitasi lebih lanjut, interaksi antar dua wilayah i dan j dimodelkan sebagai fungsi dari massa kedua wilayah m i dan m j , serta jarak antar kedua wilayah d ij , sebagai berikut: c ij j i ij d m m k T β α = dimana: T ij : Interaksi spasial i dan j perjalanan, arus barangorang, dll m i : massa wilayah asal i populasi, PDRB, rasio lahan urban,dll, push factor m j : massa wilayah tujuan j populasi, PDRB, rasio lahan urban, dll, pull factor d ij : jarak antar wilayah i dan j jarak jalan, waktu tempuh, ongkos perjalanan, dll α, β, c: koefisien peubah massa wilayah asal i, massa wilayah tujuan j dan jarak d k : konstanta Penyelesaian dari persamaan diatas dapat dipecahkan dengan pendekatan fungsi regresi linier dengan terlebih dahulu mentranformasikan persamaaan diatas ke dalam bentuk logaritma natural ln, sehingga menjadi: ij d c j m i m k ij T ln ln ln ln ln − + + = β α Nilai parameter-parameter yang dihasilkan dari analisis di atas dapat menggambarkan karakteristik suatu wilayah. Wilayah dengan nilai α lebih besar dari β, menunjukkan karakter wilayah produksi, dimana kegiatan interaksi wilayah terutama ditimbulkan oleh aktivitas produksi di wilayah tersebut. Sedangkan wilayah dengan β yang lebih tinggi dari α adalah karakteristik wilayah pasar. Daya tarik pasar menjadi faktor daya tarik yang dominan di dalam interaksi antar sub-wilayah di wilayah tersebut. Nilai c menunjukkan elastisitas perubahan interaksi T ij untuk setiap perubahanpeningkatan jarak, artinya, terdapat dampak yang tinggi dari setiap perubahan jarak aksesibilitas terhadap interaksi antar- wilayah.

2.4.1.2. Analisis Diversitas Entropi