suatu daerah dipengaruhi oleh tingkat produktifitas daerah-daerah tetangga berbatasan wilayah administrasi secara nyata dan positif .
5.3.1.2.2. Pembobot Spasial Matriks Kebalikan Jarak Centroid
Berdasarkan hasil analisis pada Tabel 5.14, pembobot spasial menggunakan matriks kebalikan jarak antar centroid wilayah gravitasi potensial memberikan
hasil yang mirip dengan menggunakan multiple regressive biasa hanya terjadi perbedaan pada besar koefisien variabel-variabel yang signifikan , sehingga model
inipun belum bisa memberi gambaran pengaruh kinerja pembangunan antar daerah.
Tabel 5.14. Hasil Spatial Auto Regressive Model Y
1
dengan pembobot spasial matriks kebalikan jarak.
Regression Summary for Dependent Variable: Y1 R= .95222620 R²= .90673473 Adjusted R²= .86942862
F8,20=24.305 p.00000 Std.Error of estimate: .07180 Durbin- Watson d : 1,936862 Beta
Std.Err. B Std.Err. t20 p-level
of Beta
of B
Intercept 0,264968 0,134443 1,97086 0,062738
X1 0,512473 0,236652 0,586904 0,271024 2,16551 0,042612
X2 0,154304 0,103799 0,142361 0,095765 1,48657 0,152725
X3 0,450932 0,225117 0,470634 0,234953 2,0031 0,058906
X4 0,04514 0,08457 0,051639 0,096747 0,53375 0,599397
X5 -0,02186 0,07367 -0,00392 0,013209 -0,29668 0,769773
X6 -0,07275 0,090589 -0,1106 0,137714 -0,80308 0,431369
X7 -0,32319 0,080323 -0,59807 0,148638 -4,02365 0,000666
W2Y1 0,043599 0,086775 0,193679 0,38548 0,50244 0,620848
Keterangan : Angka yang dicetak tebal menunjukkan nilai koefisien yang signifikan pada p-level 5.
Dapat ditarik kesimpulan bahwa pada daerah penelitian kerjasama antar daerah wilayah grafitasi potensial belum memberi pengaruh terhadap tingkat
produktifitas.
5.3.1.2.3. Pembobot Spasial Matriks Aliran Barang
Berdasarkan hasil analisis pada Tabel 5.15, pembobot spasial menggunakan matriks aliran barang memberikan hasil yang mirip dengan menggunakan multiple
regressive biasa dan matriks kebalikan jarak antar centroid, hanya terjadi
perbedaan pada besar koefisien variabel-variabel yang signifikan , sehingga model
inipun belum bisa memberi gambaran pengaruh kinerja pembangunan antar daerah dengan mitra dagang.
Tabel 5.15. Hasil Spatial Auto Regressive Model dengan pembobot spasial matriks aliran barang.
Regression Summary for Dependent Variable: Y
1
R= .95421580 R²= .91052779 Adjusted R²= .87473891 F8,20=25.442 p.00000 Std.Error of estimate: .07033 Durbin- Watson d : 1,956
Beta Std.Err. B Std.Err.
t20 p-level
of Beta of B
Intercept 0,320737 0,111064 2,88786 0,009097
X1 0,479386 0,214704 0,549012 0,245888 2,23278 0,037155
X2 0,105762 0,109782 0,097576 0,101285 0,96338 0,346864
X3 0,44128 0,215617 0,460559 0,225037 2,04659 0,054068
X4 0,049329 0,082958 0,056432 0,094902 0,59463 0,558757
X5 0,010918 0,079288 0,001958 0,014217
0,1377 0,891854 X6
0,002496 0,099124 0,003795 0,150689 0,02518 0,98016 X7
-0,32767 0,077746 -0,60635 0,143868 -4,21463 0,000426 W3Y1
-0,10048 0,095324 -0,12501 0,118603 -1,05405 0,304428 Keterangan :
Angka yang dicetak tebal menunjukkan nilai koefisien yang signifikan pada p-level 5.
Dapat ditarik kesimpulan bahwa dengan menggunakan analisis spatial auto regressive model
pada daerah penelitian kerjasama antar daerah mitra bisnis atau mitra perdagangan belum memberi pengaruh terhadap tingkat produktifitas.
5.3.1.3. Model Ketiga dengan Analisis Spatial Durbin Model