diatur dalam perencanaan pembangunan wilayah. Tata ruang wilayah merupakan landasan dan juga sekaligus sasaran dari perencanaan pembangunan wilayah.
Perencanaan pembangunan wilayah tidak mungkin terlepas dari apa yang sudah ada saat ini di wilayah tersebut. Aktorpelaku pembangunannya adalah seluruh
masyarakat yang ada di wilayah tersebut termasuk di dalamnya pemerintah daerah serta pihak-pihak luar yang ingin melakukan kegiatan di wilayah tersebut. Paling
tidak terdapat dua peran pemerintah daerah yang cukup penting dalam pembangunan wilayah yakni sebagai pengatur atau pengendali regulator dan
sebagai pemacu pembangunan stimulator. Dana yang dimiliki pemerintah dapat digunakan sebagai stimulan untuk mengarahkan investasi swasta atau masyarakat
umum ke arah yang diinginkan oleh pemerintah. Salah satu pendekatan dalam perencanaan pembangunan menurut Tarigan
2004 adalah pendekatan sektoral. Pendekatan sektoral dilakukan dengan mengelompokkan kegiatan pembangunan kedalam sektor-sektor. Selanjutnya
masing-masing sektor dianalisis satu persatu untuk menetapkan apa yang dapat dikembangkan atau di tingkatkan dari sektor-sektor tersebut guna lebih
mengembangkan wilayah.
2.1.1. Pembangunan Ekonomi Daerah
Salah satu aspek yang perlu mendapat perhatian dalam pelaksanaan pembangunan daerah adalah aspek ekonomi. Menurut Arsyad 1999
pembangunan ekonomi daerah adalah suatu proses dimana pemerintah daerah dan masyarakatnya mengelola sumber-sumber daya yang ada dan membentuk suatu
pola kemitraan antara pemerintah daerah dengan sektor swasta untuk menciptakan suatu lapangan kerja baru dan merangsang perkembangan kegiatan ekonomi
dalam wilayah tersebut. Pembangunan ekonomi daerah adalah suatu proses dimana pemerintah
daerah dan masyarakat mengelola sumberdaya – sumberdaya yang ada dan membentuk kemitraan antara pemerintah daerah dan sector swasta untuk
menciptakan lapangan kerja baru dan menumbuhkan kegiatan ekonomi pertumbuhan ekonomi daerah tersebut. Dalam kebijakan pembangunan ekonomi
daerah penekanannya didasarkan pada kekhasan daerah yang bersangkutan endogenous development dengan menggunakan potensi sumberdaya manusia
dan sumberdaya fisik secara lokal. Agar pembangunan ekonomi tersebut dapat mencapai sasaran sesuai
dengan tujuan, yaitu meningkatkan jumlah dan jenis peluang kerja dan pertumbuhan ekonomi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, maka
diperlukan suatu strategi pembangunan yang tepat. Program pembangunan di kebanyakan negara sedang berkembang sering lebih ditekankan pada
pembangunan prasarana untuk mempercepat pembangunan sektor produktif, hal ini dimaksudkan guna meningkatkan produktivitas barang dan jasa sehingga
PDPPDRB negaradaerah tersebut juga akan meningkat, oleh karena itu PDBPDRB merupakan salah satu indikator yang digunakan dalam mengukur
pertumbuhan ekonomi suatu negaradaerah. Sejalan dengan terjadinya pergeseran paradigma dalam pembangunan
ekonomi, maka ukuran keberhasilan pembangunan ekonomi juga mengalami pergeseran, tidak hanya dari aspek pertumbuhan Produk Domestik Bruto PDB
atau kenaikan pendapatan per kapita penduduknya namun lebih jauh lagi ke arah perkembangan masyarakat. Menurut Arsyad 1999, pembangunan ekonomi
didefinisikan sebagai proses yang menyebabkan kenaikan pendapatan riil per kapita penduduk suatu negara dalam jangka panjang, yang disertai oleh perbaikan
sistem kelembagaan. Jadi pembangunan ekonomi harus dipandang sebagai suatu proses dimana saling keterkaitan dan saling mempengaruhi antara faktor-faktor
yang menyebabkan terjadinya pembangunan ekonomi tersebut dapat diidentifikasi dan dianalisis dengan seksama.
2.2. Pengukuran Kinerja Pembangunan Daerah