seminggu sekali dengan menggunakan disinfektan seperti formalin 0,1 M dan alkohol 70 persen.
Sterilisasi peralatan dimulai dengan sterilisasi LAF cabinet dengan menggunakan alkohol 70 persen dengan cara membasahi kapas dengan alkohol
kemudian diusapkan pada LAF cabinet. Peralatan lain yang perlu disterilisasi yaitu botol eksplan dan cawan petri dengan cara merendam alat-alat tersebut ke
dalam larutan detergen, kemudian didiamkan selama 24 jam agar alat-alat tersebut bersih dari kotoran yang menempel. Botol yang sudah direndam lalu dicuci dan
digosok bagian dalam dan luarnya, kemudian dikeringkan. Setelah kering alat-alat lain yang akan digunakan seperti cawan petri, pinset, gunting, dan skalpel dalam
kultur jaringan dibungkus dengan kertas koran yang bersih dan diikat dengan karet gelang. Selanjutnya, botol dan alat-alat tersebut disterilkan dengan
menggunakan autoklaf yang dipanaskan di atas kompor gas dengan temperatur 121
o
C, tekanan 0,15 psi selama kurang lebih 30 menit PT. Inggu Laut Abadi, 2008. Sterilisasi perlu dilakukan untuk mencegah tanaman agar tidak
terkontaminasi oleh bakteri.
2. Persiapan Pembuatan Media
a. Pembuatan Larutan Stok Komposisi media kultur yang diformulasikan untuk mengoptimalkan
pertumbuhan dan perkembangan tanaman hias dikultur ke dalam komposisi media Murashige dan Skoog MS. Jumlah kimia yang diperlukan dalam kultur jaringan
rata-rata sedikit, sehingga perlu dibuat larutan stoknya. Larutan stok adalah larutan berisi satu atau lebih komponen media yang konsentrasinya lebih tinggi
daripada konsentrasi komponen tersebut dalam formulasi media yang dibuat Yusnita, 2003.
Semua larutan yang diperlukan dalam kultur jaringan dibuat larutan stoknya, kecuali unsur makro yaitu NH
4
NO
3
, KNO, CaCl
2
.2H
2
O, MgSO
4
.7H
2
O, KH
2
PO
4,
MIO dan sukrosa ditimbang secara langsung sesuai kebutuhan. Setelah larutan stok dibuat, pengambilannya untuk membuat media dapat dilakukan
dengan cara menggunakan pipet atau menakarnya dengan gelas ukur. b. Pembuatan Media Tanam
Media yang digunakan dalam media tanam adalah komposisi media Murashige dan Skoog dengan konsentrasi setengah dan diberi zat pengatur
tumbuh IAA 0,1 ppm. Pembuatan media diawali dengan mencampurkan larutan stok dengan larutan makro. Larutan stok yang telah dibuat dikeluarkan dari lemari
pendingin, kemudian dicampurkan ke dalam erlenmeyer yang telah diisi aquades kurang dari satu liter dengan bahan kimia lain dari unsur makro dan sukrosa yang
sudah dtimbang sesuai dengan ketentuan. Setiap
memasukkan suatu
unsur, erlenmeyer harus digoyang-goyang
sampai bahan-bahan kimia tersebut benar-benar larut. Setelah itu, larutan tersebut dicampur ke dalam tiga liter aquades dan diaduk-aduk hingga merata. Sebelum
dicampur dengan agar-agar, larutan diukur kadar pH-nya. Kadar pH normal berkisar antara 6-7 dan apabila kadar pH larutan dibawah 6 maka akan membuat
agar-agar menjadi encer. Jika kadar pH sudah sesuai dengan standar, bahan agar- agar dimasukkan ke dalam larutan. Kemudian larutan tersebut dimasak sampai
mendidih. Setelah mendidih, larutan dituangkan ke dalam botol eksplan yang sudah steril kurang lebih sebanyak 10 cc dan langsung ditutup dengan
menggunakan plastik tahan panas dan diikat dengan menggunakan karet gelang. Selanjutnya seluruh botol yang sudah diisi larutan kimia disterilkan kembali
dengan menggunakan autoklaf kurang lebih selama satu jam. Sesudah proses sterilisasi, botol-botol dikeluarkan dari autoklaf dan langsung dimasukkan ke
dalam ruang inkubasi. Ruangan ini dilengkapi dengan Air Conditioner AC dengan suhu ± 14
o
C serta lampu yang berguna untuk menjaga kelembaban ruangan. Media yang telah dibuat harus segera digunakan dan tidak dapat
disimpan lebih dari satu bulan.
3. Menyiapkan Eksplan