Penanaman Eksplan inokulasi Subkultur Aklimatisasi

4. Penanaman Eksplan inokulasi

Inokulasi adalah kegiatan penanaman eksplan ke dalam botol kultur atau penanaman ulang eksplan pada media dengan jenis yang sama atau tahap pertumbuhan yang sama Yustina, 2003. Pada PT. Inggu Laut Abadi, penanaman eksplan dilakukan setelah eksplan disterilisasi. Sebelum menanam, hal yang perlu diperhatikan adalah tangan harus dibersihkan dahulu dengan sabun dan semua perhiasan yang dipakai harus dilepas. Kemudian mengenakan jas kerja dan tangan disemprot dengan alkohol 70 persen. Alat dan bahan yang akan digunakan seperti pinset, petridish, gunting, skalpel, aquades, lampu spirtus dan media disemprot dahulu bagian permukaannya dengan alkohol 70 persen sebelum dimasukkan ke dalam LAF cabinet. Setelah itu nyalakan lampu spirtus. Eksplan dari kultur in-vitro dikeluarkan kemudian dimasukkan ke dalam cawan petri. Selanjutnya, potongan tanaman tersebut diinokulasikan ke dalam botol kultur. Selama inokulasi botol harus selalu berdekatan dengan nyala api spirtus dan pinset jangan sampai menyentuh mulut botol. Setelah itu botol segera ditutup kembali dengan menggunakan plastik. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya kontaminasi. Setelah eksplan selesai ditanam, botol eksplan disimpan di ruang inkubasi.

5. Subkultur

Subkultur adalah usaha untuk mengganti media tanam kultur jaringan dengan media yang baru, sehingga kebutuhan nutrisi untuk pertumbuhan kalus terpenuhi Hendaryono dan wijayani, 1994. Subkultur dilakukan apabila planlet yang tumbuh sudah memenuhi ruang dalam botol, kira-kira dua minggu setelah tanam yaitu dengan cara memotong planlet menjadi beberapa bagian. kemudian masing-masing bagian ditanam ke media yang baru dan langsung ditutup dengan plastik dan diinkubasikan kembali.

6. Aklimatisasi

Aklimatisasi adalah pengkondisian planlet atau tunas mikro di lingkungan baru yang septik dengan media tanah, sehingga planlet dapat bertahan dan terus tumbuh menjadi bibit yang siap di tanam di lapang Yusnita, 2003. Aklimatisasi sangat diperlukan karena hampir semua tanaman yang dihasilkan melalui kultur jaringan tidak mampu beradaptasi secara langsung dengan perubahan lingkungan yang drastis, dari kondisi terkontrol ke kondisi tak terkontrol. Planlet yang sudah berumur dua minggu sampai satu bulan atau yang pertumbuhannya sudah optimal baik dalam hal tinggi dan jumlah daun harus segera dikeluarkan dari botol kultur untuk mengadaptasikannya ke lapang. Tahap ini merupakan tahap kritis karena kondisi iklim mikro di rumah plastik dan rumah bibit sangat jauh berbeda dengan kondisi iklim mikro di dalam botol. Teknik aklimatisasi dimulai dari pengeluaran planlet dari botol kultur. Kegiatan ini harus dilakukan secara hati-hati agar organ planlet tidak terluka karena jika sampai ada organ yang terluka maka hal tersebut dapat mengakibatkan pertumbuhan planlet di lingkungan luar terganggu bahkan mati. Planlet yang sudah dikeluarkan selanjutnya ditempatkan di nampan yang berisi air untuk membersihkan akar dari pengaruh agar. Setelah itu dicelupkan ke dalam rootone yang berfungsi untuk mempercepat pengakaran. Planlet yang sudah diberi rootone ditanam di dalam bak plastik dengan media sekam bakar. Sebelumnya media tersebut disemprot terlebih dahulu dengan dithane yang sudah dicampur dengan air secukupnya. Hal tersebut bertujuan untuk mensterilisasi media sekam bakar dari bakteri dan jamur.

5.6.2 Pembibitan dengan Teknologi Stek