Analisis Optimalisasi Produksi Kerangka Pemikiran Teoritis .1 Teori Produksi

3.1.2 Analisis Optimalisasi Produksi

Menurut Nasendi dan Anwar 1985, optimalisasi merupakan serangkaian proses untuk mendapatkan gugus kondisi yang diperlukan untuk mendapatkan hasil terbaik dalam situasi tertentu. Melalui teori ini, dapat diidentifikasi penyelesaian terbaik suatu masalah yang diarahkan pada tujuan maksimisasi dan minimisasi fungsi tujuan. Tujuan dilakukannya optimalisasi yaitu untuk memaksimumkan nilai atau keuntungan yang dihasilkan dari proses produksi atau untuk meminimumkan biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi dengan memperhatikan kendala- kendala yang berada di luar jangkauan pelaku kegiatan. Dengan demikian, dalam upaya mencapai tujuan tersebut, kegiatan produksi selalu berusaha untuk mengalokasikan sumberdaya yang terbatas diantaranya sebagai kegiatan yang saling bersaing Buffa dan Rakesh, 1996. Untuk menyelesaikan masalah optimalisasi ini, terdapat beberapa teknik yang dapat digunakan, diantaranya ekonometrika dan operation research. Dengan pendekatan ekonometrika, dapat diperoleh beberapa analisis optimalisasi, antara lain mengetahui faktor-faktor produksi yang berpengaruh nyata terhadap tingkat produksi. Selain itu, melalui pendekatan ekonometrika ini dapat menunjukkan hubungan antara hubungan antara produksi dengan faktor-faktor produksi dan tingkat penggunaan faktor produksi yang menggunakan keuntungan maksimum. Optimalisasi produksi yang diperoleh dengan menggunakan pendekatan ekonometrika ini menggunakan data time series. Selain ekonometika, terdapat suatu teknik yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah sehingga tercapai suatu optimalisasi yaitu operation research. Operation Research ini berusaha menetapkan arah serta tindakan terbaik optimum dari sebuah masalah pengambilan keputusan di bawah pembatasan sumberdaya yang terbatas. Optimalisasi produksi yang diperoleh dengan menggunakan pendekatan riset operasi ini dapat disesuaikan dengan kondisi perusahaan. Menurut Taha 1996, terdapat lima tahapan dalam melakukan operation research, diantaranya: 1. Definisi Masalah Untuk mengidentifikasi masalah terdapat tiga aspek yang harus diperhatikan, yaitu: deskripsi dari sasaran atau tujuan dari studi tersebut, identifikasi alternatif keputusan sistem tersebut, dan pengenalan tentang keterbatasan, batasan dari pernyataan sistem tersebut. 2. Pengembangan Model Model yang dipilih harus sesuai dan mewakili sistem yang bersangkutan, serta harus menyatakan ekspresi kuantitatif dari tujuan dan batasan masalah dalam bentuk variabel keputusan. 3. Pemecahan Model Dalam tahap ini, pemecahan model dicapai dengan menggunakan teknik- teknik optimalisasi yang didefinisikan dengan baik dan menghasilkan sebuah pemecahan yang optimal. 4. Pengujian Keabsahan Model Setelah mendapatkan pemecahan model, maka hasil tersebut harus diuji keabsahannya. Umumnya metode untuk menguji keabsahan model ini dengan membandingkan kinerjanya dengan data masa lalu yang tersedia untuk sistem aktual. 5. Implementasi Hasil Akhir Pada tahap ini, hasil operasi harus diterjemahkan oleh peneliti secara terperinci serta diberikan dalam bentuk yang mudah dimengerti oleh pihak yang mengatur dan mengoperasikan sistem yang direkomendasikan tersebut. Salah satu teknik yang digunakan untuk memecahkan masalah optimalisasi terkendala ini dengan menggunakan program linier linier programming, baik secara manual maupun dengan bantuan komputer untuk menghasilkan solusi yang cepat dan tepat bagi manajemen perusahaan. Program linier ini memiliki kelebihan karena pada program ini dapat digunakan banyak variabel, sehingga berbagai kemungkinan untuk memperoleh pemanfaatan sumberdaya yang optimal dapat tercapai. Kelebihan lainnya, fungsi tujuan dapat difleksibelkan sesuai dengan tujuan penelitian atau berdasarkan data yang tersedia Soekartawi, 1992.

3.1.3 Linier Programming