6.3 Analisis Optimalisasi Bibit Tanaman Hias PT. Inggu Laut Abadi
Variabel keputusan yang ingin diketahui dalam penelitian ini adalah kombinasi jumlah bibit tanaman hias yaitu bibit indukan krisan, bibit produksi
krisan, dan bibit produksi anyelir selama satu tahun yang memberikan keuntungan maksimum. Hal ini dapat tercapai apabila produktivitas per bibit, harga perikat
serta biaya produksi dapat dipertahankan selama satu tahun dan seluruh hasil produksinya dapat diserap oleh pasar. Kombinasi setiap jumlah bibit tanaman hias
yang dapat memberikan keuntungan maksimum dalam satu tahun berdasarkan pemecahan model program linier dapat dilihat pada Tabel 10.
Tabel 10. Kombinasi Jumlah Bibit Tanaman Hias yang Optimal Jenis Bibit Tanaman Hias
Aktual Optimal
Bibit indukan krisan 15799
13091 Bibit produksi krisan
1176188 1226188
Bibit produksi anyelir 3888
4320 Keuntungan Rp
101.173.097,61 103.372.579,98
Berdasarkan Tabel 10, jumlah kombinasi bibit optimal berbeda dengan jumlah yang aktual. Pada kondisi optimal, perusahaan memproduksi seluruh jenis
bibit tanaman hias yaitu bibit indukan krisan, bibit produksi krisan dan bibit produksi anyelir. Selisih bibit yang diproduksi antara kondisi aktual tidak berbeda
jauh dengan kondisi optimal. Jumlah bibit yang diproduksi pada kondisi optimal dapat memenuhi
seluruh permintaan yang dihadapi oleh perusahaan, sehingga perusahaan dapat memenuhi seluruh permintaan bibit tanaman hias yang ada. Produksi yang
tertinggi yaitu untuk bibit produksi krisan baik pada kondisi aktual maupun pada kondisi optimal karena jenis bibit ini merupakan bibit dengan permintaan yang
paling banyak. Selain itu, bibit tanaman krisan ini merupakan produk utama dari PT. Inggu Laut Abadi.
Dengan asumsi bahwa seluruh produksi mampu diserap pasar, dengan produktivitas setiap jenis bibit tetap serta harga jual dan total biaya per bibit tidak
berubah maka keuntungan yang dapat diperoleh perusahaan selama satu tahun adalah Rp 103.372.579,98. Sedangkan dalam kondisi aktual, perusahaan dapat
memperoleh keuntungan sebesar Rp 101.173.097,61. Tambahan keuntungan
dalam satu tahun yang diterima perusahaan sebesar Rp 2.199.482,37. Model linear programming dan hasil input LINDO pada kondisi optimal dapat dilihat
pada Lampiran 6.
6.4 Analisis Nilai Dual