Kendala Permintaan Kendala Indukan Botolan

5. Penyiraman dilakukan setiap hari selama satu jam sehingga jam tenaga kerja yang dibutuhkan untuk aktivitas ini adalah 14 jam, sehingga untuk satu bibit produksi anyelir membutuhkan jam tenaga kerja 0,0028 jam. Kebutuhan jam tenaga kerja lapang yang diperlukan untuk satu bibit produksi anyelir adalah 0,08013 jam. Total kebutuhan jam tenaga kerja untuk menghasilkan satu bibit produksi anyelir yaitu 0,080536 jam kerja. Total biaya tenaga kerja yang dikeluarkan oleh perusahaan yaitu Rp75.251.000,00. Total jam tenaga kerja yang tersedia selama satu tahun yaitu 32.448 jam. Maka biaya tenaga kerja rata-rata per jamnya sebesar Rp 2.319,126. Fungsi kendala tenaga kerja selama satu tahun adalah sebagai berikut: 0,268006 X1 + 0,010436 X2 + 0,080536 X3 ≤ 32.448 jam

6.2.11 Kendala Permintaan

Kendala permintaan pada PT. Inggu Laut Abadi merupakan permintaan minimum setiap produk yang dihasilkan oleh perusahaan dalam jangka waktu satu tahun. Setiap produk yang dihasilkan oleh perusahaan menghadapi permintaan yang berbeda-beda. Produk yang paling banyak diminta yaitu bibit produksi krisan sedangkan produk yang paling sedikit yaitu bibit produksi anyelir. dalam satu tahun harus memproduksi bibit minimal sebesar 1216109 bibit produksi krisan. Permintaan bibit indukan krisan sebesar 10960 bibit per tahun, sedangkan bibit produksi anyelir sebesar 4050 bibit dalam satu tahun. Kendala pasar ini dapat dirumuskan sebagai berikut: X1 ≥ 10.928 bibit X2 ≥ 1.216.109 bibit X3 ≥ 4.050 bibit

6.2.11 Kendala Indukan Botolan

Pada proses kultur jaringan, produksi bibit terlebih dahulu ditanam dalam botol yang dinamakan lingkungan in vitro. Penanaman bibit ini memanfaatkan media agar-agar yang telah dicampur dengan bahan-bahan kimia serta unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman. Tanaman yang masih berada dalam botol dinamakan eksplan. Eksplan-eksplan ini yang nantinya akan dijadikan induk untuk ditanam di lapangan melalui tahap aklimatisasi dan runut generasi. Untuk satu botol terdiri dari lima ekplan yang dapat menghasilkan sekitar 1000 bibit dengan presentase angka pertumbuhan rata-rata sebesar 50 persen, sehingga satu botol indukan tersebut dapat menghasilkan bibit sekitar 500 bibit. Baik untuk bunga krisan maupun anyelir. Nilai ruas kanan pada kendala indukan botolan ini merupakan stok atau ketersediaan bibit botolan untuk masing-masing produk yang tersedia dalam waktu satu tahun. Jumlah indukan botolan untuk bunga krisan yaitu 15602 botol, sedangkan untuk indukan botolan bunga anyelir yaitu 200 botol. Koefisien untuk masing-masing bibit yaitu 0.002. Secara matematis, kendala indukan botolan ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 0.002 X1 + 0.002 X2 ≤ 15620 botol 0.002 X3 ≤ 200 botol

6.3 Analisis Optimalisasi Bibit Tanaman Hias PT. Inggu Laut Abadi