Kendala indukan untuk bibit produksi anyelir Kendala Tenaga Kerja

tersebut sebagai indukan untuk bibit produksi krisan. Dalam waktu satu tahun, untuk satu tanaman induk ini diperoleh bibit produksi rata-rata sebanyak dua puluh bibit. Ketersediaan tanaman induk krisan ini dalam waktu satu tahun sebanyak 61.311 tanaman. Koefisien kendala indukan untuk bibit produksi ini diperoleh dari satu tanaman induk dibagi dua puluh bibit produksi krisan. Nilai ruas kanan diperoleh dari jumlah tanaman induk krisan yang tersedia selama satu tahun. Fungsi kendala indukan untuk bibit produksi krisan dapat dirumuskan sebagai berikut: 0,05X2 ≤ 61.311 tanaman

6.2.9 Kendala indukan untuk bibit produksi anyelir

Tanaman induk untuk bibit produksi anyelir juga diperoleh perusahaan dengan proses kultur jaringan. Tanaman induk ini siap menghasilkan bibit produksi anyelir setelah melalui tahap runut generasi. Untuk satu tanaman induk anyelir, dalam satu tahun dapat menghasilkan tiga bibit produksi anyelir. Jumlah ketersediaan tanaman induk anyelir ini dalam satu tahun adalah 1.296 tanaman. Koefisien fungsi kendala tanaman induk anyelir diperoleh dari satu tanaman indukan dibagi dengan tiga bibit produksi anyelir. Nilai ruas kanan merupakan jumlah tanaman induk anyelir yang tersedia selama satu tahun. Fungsi kendala tanaman induk anyelir ini dapat dirumuskan dalam program linier sebagai berikut: 0,3X3 ≤ 1.296 tanaman

6.2.10 Kendala Tenaga Kerja

Kegiatan tenaga kerja yang ada di perusahaan bibit PT. Inggu Laut Abadi terbagi menjadi dua kegiatan, yaitu kegiatan di laboratorium serta kegiatan di lapang. Tenaga kerja yang ada di laboratorium terdiri dari dua orang pekerja dengan jam kerja per hari selama delapan jam dan hari kerja dalam sebulan 26 hari, sehingga ketersediaan rata-rata tenaga kerja laboratorium dalam setahun adalah 4.992 jam. Aktivitas yang dilakukan di laboratorium diantaranya: 1. Sterilisasi botol dan alat-alat kultur jaringan. Kebutuhan tenaga kerja untuk kegiatan sterilisasi dilakukan oleh satu orang tenaga kerja. Dalam satu hari kerja yaitu 8 jam kerja dihasilkan botol sebanyak 200 botol. Kegiatan ini dilakukan oleh satu orang tenaga kerja, sehingga untuk mensterilkan satu botol kultur jaringan diperlukan waktu sekitar 0,04 jam. 2. Pembuatan media kultur jaringan Kebutuhan tenaga kerja laboratorium untuk membuat media tanam kultur jaringan, dalam 8 jam diperoleh media kultur jaringan sebanyak 140 botol. Kegiatan ini dilakukan oleh satu orang tenaga kerja, sehingga untuk membuat satu botol media tanam diperlukan jam tenaga kerja sebesar 0,057 jam. 3. Inisiasi eksplan Jam tenaga kerja yang dibutuhkan untuk melakukan inisiasi eksplan yaitu dalam satu hari kerja atau 8 jam kerja dihasilkan inisiasi eksplan rata-rata sebanyak 150 botol eksplan. Kegiatan ini dilakukan oleh satu orang tenaga kerja, sehingga untuk mendapatkan satu botol inisiasi diperlukan jam tenaga kerja sebesar 0,053 jam. 4. Subkultur atau perbanyakan eksplan Subkultur dilakukan setelah proses inisiasi. Kebutuhan tenaga kerja untuk tahap subkultur ini, sama halnya dengan proses inisiasi. Dalam satu hari kerja rata-rata proses subkultur diperoleh sebanyak 150 botol. Kegiatan ini dilakukan oleh satu orang tenaga kerja, sehingga untuk mendapatkan satu botol yang telah diperbanyak diperlukan waktu 0,053 jam. Tenaga kerja laboratorium ini untuk memproduksi bibit botolan krisan dan bibit botolan anyelir. Untuk kedua jenis bibit botolan ini, menempuh tahapan yang sama serta membutuhkan banyaknya tenaga kerja yang sama. Total jam kerja yang dibutuhkan untuk memproduksi indukan botolan krisan maupun indukan botolan anyelir yaitu 0,203 jam. Dari satu botol indukan botolan tersebut dapat dihasilkan 500 buah bibit sehingga untuk masing-masing jenis bibit, baik bibit indukan krisan, bibit produksi krisan maupun bibit produksi anyelir membutuhkan jam tenaga kerja laboratorium sebesar 0,000406 jam tenaga kerja. Selain tenaga kerja laboratorium, ada pula tenaga kerja lapang yang terdiri dari 11 orang pekerja. Dengan jumlah jam kerja per hari 8 jam kerja serta hari kerja dalam satu bulan sebanyak 26 hari kerja. Total ketersediaan tenaga kerja lapang dalam satu tahun yaitu 27.456 jam. Tenaga kerja lapang ini dibagi untuk mengerjakan tiga produk yaitu bibit indukan krisan, bibit produksi krisan dan bibit produksi anyelir. Proses produksi bibit indukan krisan diawali dengan tahap aklimatisasi, runut generasi setelah itu tahap produksi untuk bibit indukan. Kebutuhan tenaga kerja untuk setiap aktivitas adalah sebagai berikut: 1. Kebutuhan tenaga kerja untuk proses aklimatisasi, dalam satu hari atau delapan jam kerja diperoleh bibit rata-rata sebanyak 720 bibit. Kegiatan ini dilakukan oleh satu orang tenaga kerja, sehingga jam tenaga kerja yang diperlukan untuk satu bibit indukan krisan untuk proses ini adalah 0,011 jam. 2. Kebutuhan tenaga kerja untuk proses runut generasi yaitu dalam satu hari kerja atau delapan jam kerja diperoleh bibit indukan sebanyak 100 tanaman indukan untuk induk. Kegiatan ini dilakukan oleh tiga orang pekerja. Oleh karena itu, untuk mendapatkan satu bibit krisan indukan diperlukan jam tenaga kerja sebesar 0,24 jam. 3. Pemupukan dilakukan oleh dua orang tenaga kerja dengan waktu satu hari kerja bisa memupuk tiga buah greenhouse. Pemupukan dilakukan sebanyak tiga kali, sehingga untuk satu greenhouse membutuhkan waktu 16 jam. Dalam satu greenhouse tempat produksi indukan bisa menghasilkan 5.000 bibit, sehingga jam tenaga kerja yang dibutuhkan untuk satu bibit indukan krisan adalah 0,0032 jam 4. Penyemprotan larutan HPT dilakukan oleh satu orang tenaga kerja dalam waktu satu hari kerja untuk enam greenhouse. Penyemprotan larutan HPT ini dilakukan sebanyak dua kali seminggu, sehingga untuk satu greenhouse membutuhkan waktu 5,3 jam. Dalam satu greenhouse tempat produksi indukan bisa menghasilkan 5.000 bibit, sehingga jam tenaga kerja yang dibutuhkan untuk satu bibit indukan krisan adalah 0,001jam. 5. Penyiraman dilakukan setiap hari selama satu jam sehingga jam tenaga kerja yang dibutuhkan untuk aktivitas ini adalah 14 jam, sehingga untuk satu bibit indukan krisan membutuhkan jam tenaga kerja 0,0028 jam. 6. Proses yang terakhir yaitu produksi bibit indukan krisan. Produksi bibit indukan krisan ini terdiri dari tahap pinching dan rooting. Dalam satu hari kerja delapan jam kerja, proses pinching bibit indukan krisan yang bisa dipinching rata-rata sebanyak 5.000 bibit. Kegiatan ini dilakukan oleh empat orang pekerja. Oleh karena itu, untuk mendapatkan satu bibit indukan krisan dalam kegiatan ini diperlukan jam tenaga kerja sebesar 0,0064 jam. Sedangkan untuk tahapan rooting, biasanya dilakukan oleh dua orang pekerja dengan jumlah bibit yang bisa dirooting sebanyak 5.000 bibit indukan krisan. Oleh karena itu, untuk mendapatkan satu bibit indukan krisan dalam kegiatan ini diperlukan waktu sekitar 0,0032 jam. Maka jam kerja lapang yang dibutuhkan untuk seluruh aktivitas dalam memproduksi bibit indukan krisan yaitu 0,2676 jam. Total jam tenaga kerja yang dibutuhkan untuk menghasilkan satuan bibit indukan krisan yaitu 0,268006 jam tenaga kerja. Kebutuhan jam tenaga kerja dalam setiap aktivitas untuk memproduksi bibit produksi krisan untuk jumlah bibit 10.000 bibit adalah sebagai berikut: 1. Kebutuhan tenaga kerja untuk persiapan media tanam bibit produksi krisan dilakukan oleh satu orang tenaga kerja yang dilakukan selama satu hari kerja yaitu satu jam untuk luas lahan dengan kapasitas 10.000 bibit produksi krisan. Oleh karena itu, kebutuhan jam tenaga kerja untuk aktifitas ini yaitu sekitar 0,0001 jam. 2. Pemupukan dilakukan oleh dua orang tenaga kerja dengan waktu satu hari kerja bisa memupuk tiga buah greenhouse. Pemupukan dilakukan sebanyak tiga kali, sehingga untuk satu greenhouse membutuhkan waktu 16 jam. Dalam satu greenhouse tempat produksi bibit produksi krisan bisa menghasilkan 10.000 bibit, sehingga jam tenaga kerja yang dibutuhkan untuk satu bibit produksi krisan adalah 0,0016 jam 3. Penyemprotan larutan HPT dilakukan oleh satu orang tenaga kerja dalam waktu satu hari kerja untuk enam greenhouse. Penyemprotan larutan HPT ini dilakukan sebanyak dua kali seminggu, sehingga untuk satu greenhouse membutuhkan waktu 5,3 jam. Dalam satu greenhouse tempat produksi bibit bisa menghasilkan 10.000 bibit, sehingga jam tenaga kerja yang dibutuhkan untuk satu bibit produksi krisan adalah 0,00053 jam. 4. Produksi bibit produksi krisan ini terdiri dari tahap pinching dan rooting. Dalam satu hari kerja delapan jam kerja, proses pinching bibit produksi krisan yang bisa dipinching rata-rata sebanyak 10.000 bibit. Kegiatan ini dilakukan oleh empat orang pekerja. Oleh karena itu, untuk mendapatkan satu bibit indukan krisan dalam kegiatan ini diperlukan jam tenaga kerja sebesar 0,0032 jam. Sedangkan untuk tahapan rooting, biasanya dilakukan oleh dua orang pekerja dengan jumlah bibit yang bisa dirooting sebanyak 7.000 bibit indukan krisan. Oleh karena itu, untuk mendapatkan satu bibit indukan krisan dalam kegiatan ini diperlukan waktu sekitar 0,0023 jam. 5. Penyiraman dilakukan setiap hari selama satu jam sehingga jam tenaga kerja yang dibutuhkan untuk aktivitas ini adalah 14 jam, sehingga untuk satu bibit indukan krisan membutuhkan jam tenaga kerja 0,0014 jam. Kebutuhan tenaga kerja lapang untuk satu bibit produksi krisan adalah 0,01003 jam. Total kebutuhan jam tenaga kerja untuk menghasilkan satu bibit produksi krisan yaitu 0,010436 jam tenaga kerja. Kebutuhan jam tenaga kerja dalam setiap aktivitas untuk bibit produksi anyelir untuk 5.000 bibit adalah sebagai berikut: 1. Persiapan lahan untuk media tanam bibit produksi anyelir dilakukan oleh satu orang tenaga kerja dalam waktu satu jam kerja. Untuk satu bibit produksi membutuhkan jam tenaga kerja 0,0002 jam. 2. Pemupukan dilakukan oleh dua orang tenaga kerja dengan waktu satu hari kerja bisa memupuk tiga buah greenhouse. Pemupukan dilakukan sebanyak enam kali, sehingga untuk satu greenhouse tempat produksi bibit produksi anyelir membutuhkan waktu 32 jam. Dalam satu greenhouse tempat produksi bibit bisa menghasilkan 5.000 bibit, sehingga jam tenaga kerja yang dibutuhkan untuk satu bibit produksi anyelir adalah 0,064 jam 3. Penyemprotan larutan HPT dilakukan oleh satu orang tenaga kerja dalam waktu satu hari kerja untuk enam greenhouse. Penyemprotan larutan HPT ini dilakukan sebanyak dua kali seminggu, sehingga untuk satu greenhouse membutuhkan waktu 10,67 jam. Dalam satu greenhouse tempat produksi bibit produksi anyelir bisa menghasilkan 5.000 bibit, sehingga jam tenaga kerja yang dibutuhkan untuk satu bibit produksi anyelir adalah 0,00213 jam. 4. Produksi bibit produksi ini terdiri dari tahap pinching dan rooting. Dalam satu hari kerja delapan jam kerja, proses pinching yang bisa dipinching rata-rata sebanyak 5.000 bibit. Kegiatan ini dilakukan oleh empat orang pekerja. Oleh karena itu, untuk mendapatkan satu bibit produksi anyelir dalam kegiatan ini diperlukan jam tenaga kerja sebesar 0,0064 jam. Sedangkan untuk tahapan rooting, biasanya dilakukan oleh dua orang pekerja dengan jumlah bibit yang bisa dirooting sebanyak 5.000 bibit produksi anyelir. Oleh karena itu, untuk mendapatkan satu bibit produksi anyelir dalam kegiatan ini diperlukan waktu sekitar 0,0046 jam. 5. Penyiraman dilakukan setiap hari selama satu jam sehingga jam tenaga kerja yang dibutuhkan untuk aktivitas ini adalah 14 jam, sehingga untuk satu bibit produksi anyelir membutuhkan jam tenaga kerja 0,0028 jam. Kebutuhan jam tenaga kerja lapang yang diperlukan untuk satu bibit produksi anyelir adalah 0,08013 jam. Total kebutuhan jam tenaga kerja untuk menghasilkan satu bibit produksi anyelir yaitu 0,080536 jam kerja. Total biaya tenaga kerja yang dikeluarkan oleh perusahaan yaitu Rp75.251.000,00. Total jam tenaga kerja yang tersedia selama satu tahun yaitu 32.448 jam. Maka biaya tenaga kerja rata-rata per jamnya sebesar Rp 2.319,126. Fungsi kendala tenaga kerja selama satu tahun adalah sebagai berikut: 0,268006 X1 + 0,010436 X2 + 0,080536 X3 ≤ 32.448 jam

6.2.11 Kendala Permintaan