pekerjaan yang dikerjakannya. Hal ini sangat berguna untuk kemajuan perusahaan.
5.5 Sarana dan Prasarana Produksi
Sarana dan prasarana produksi yang dimiliki oleh perusahaan sangat menunjang dalam kegiatan perusahaan. Sarana dan prasarana produksi PT. Inggu
Laut Abadi diantaranya: 1. Lahan
Luas lahan yang dimiliki PT. Inggu Laut Abadi cabang Cipanas-Cianjur adalah 3600 m
2
yang terdiri dari delapan Greenhouse, satu buah laboratorium, kantor, gudang, dan mess karyawan. Laboratorium digunakan untuk proses kultur
jaringan. Kedelapan greenhouse digunakan untuk kegiatan produksi yaitu Greenhouse 1,2,3,dan 4 sebagai tempat untuk tanaman induk yang siap
diproduksi, Greenhouse 5 untuk runut generasi, Greenhouse 6 untuk budidaya bibit anyelir, Greenhouse 7 untuk rooting pengakaran, dan Greenhouse 8 belum
digunakan dengan baik. Pembagian lahan untuk kegiatan produksi dapat dilihat pada Tabel 4 berikut ini.
Tabel 4. Ketersediaan lahan produksi bibit tanaman hias PT. Inggu Laut Abadi. Green House
Luas lahan m
2
Jumlah Shift
Bibit 1 267 2
produksi krisan 2 388.5 3
produksi krisan 3 360 2
produksi krisan 4 432 4
produksi krisan 5 147 1
indukan krisan 6 163.8 1
produksi anyelir 7 264
20 bak produksi krisan
8 400 1 belum dioptimalkan
Laboratorium 147
- botolan krisan dan anyelir
Sumber: PT. Inggu Laut Abadi 2008
2. Media Tanam Media yang digunakan dalam media tanam adalah komposisi media
Murashige dan Skoog dengan konsentrasi setengah dan diberi zat pengatur tumbuh IAA 0,1 ppm. Media tanam tersebut terdiri dari campuran beberapa bahan
kimia dan media agar-agar. Bahan kimia yang digunakan untuk media kultur jaringan ini terdiri larutan unsur makro serta unsur mikro. Unsur-unsur yang
terkandung dalam larutan makro serta volume yang dibutuhkan oleh setiap unsur dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5. Komponen Larutan Makro Satuan Liter
Unsur makro
0,5 1,0 1,5 2,0 2,5 3,0
NH
4
NO
3
0,825 1,65 2,475 3,3 4,125 4,95
KNO 0,95 1,9 2,85 3,8 4,75
5,7 CaCl
2.
2H
2
O 0,22 0,44 0,66 0,88 1,1 1,32
Mg SO
4
.7H2O 0,185 0,37 0,555 0,74 0,925 1,11
KH
2
PO
4
0,085 0,17 0,255 0,34 0,425 0,51
Myo Inositol 0,05 0,1 0,15 0,2 0,25
0,3 Sukrosa
15 30 45 60 75 90
Sumber: PT. Inggu Laut Abadi 2008 Campuran bahan kimia yang lain yaitu bahan kimia mikro yang dibuat
dalam suatu larutan stok karena konsentrasi yang dibutuhkannya sangat kecil. Komponen dan volume larutan stok mikro yang digunakan oleh PT. Inggu Laut
Abadi dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 6. Komponen Larutan Stok dan Vitamin Satuan Liter
Unsur Mikro
0,5 1,0 1,5 2,0 2,5 3,0 3,5 4,0 4,5 5,0 A2
0,5 1,0 1,5 2,0 2,5 3,0 3,5 4,0 4,5 5,0 B1
5,0 10,0 15,0 20,0 25,0 30,0 35,0 40,0 45,0 50,0 C1
0,5 1,0 1,5 2,0 2,5 3,0 3,5 4,0 4,5 5,0 D2
0,5 1,0 1,5 2,0 2,5 3,0 3,5 4,0 4,5 5,0 E
5,0 10,0 15,0 20,0 25,0 30,0 35,0 40,0 45,0 50,0 Sumber: PT. Inggu Laut Abadi 2008
Keterangan: • Larutan A2 terdiri dari unsur Na
2
MoO
4
.2H
2
O, H
3
BO
4
, COCl
2
.6H
2
O, ZnSO
4
.7H
2
O, CuSO
4
.7H
2
O • Larutan B1 terdiri dari unsur MnSO
4
.4H
2
O dan inositol • Larutan C1 terdiri dari unsur KI
• Larutan D2 terdiri dari unsur Nicotinic acid, Pyridoxin acid, Thiamin, dan Glycine
• Larutan E terdiri dari unsur FeSO
4
.7H
2
O, Na
2
EDTA 3. Sekam Bakar
Sekam bakar digunakan untuk media tanam pada kegiatan produksi aklimatisasi, runut generasi dan rooting pengakaran. Sekam bakar ini sangat
baik digunakan sebagai media tanam karena medianya inert sehingga tanaman bisa menyerap seluruh kandungan hara yang diperlukan.
4. Pupuk Pupuk yang digunakan dalam produksi bibit tanamn hias di PT. Inggu
Laut Abadi terdiri dari pupuk kimia serta pupuk organik. Pupuk kimia yang digunakan adalah pupuk NPK sedangkan pupuk organik yang digunakan yaitu
larutan pupuk kandang cair yang terdiri dari campuran pupuk kandang, urea, gula pasir dan EM 4.
4. Laminair Air Flow Cabinet Laminair Air Flow LAF Cabinet biasa digunakan sebagai tempat
menanam eksplan dan subkultur. Alat ini terletak di ruang penabur, yaitu ruangan
yang harus selalu dalam keadaan steril. Prinsip kerja alat ini adalah dengan mengalirkan arus udara yang laminair ke dalam lemari penabur melalui saringan
yang besar dengan ukuran mess 0,22-0,24 mikron. Bakteri dan jamur ditahan oleh saringan ini, sehingga udara yang masuk ke dalam LAF sudah steril dan membuat
ruangan menjadi steril pula. 5. Autoklaf
Autoklaf adalah alat sterilisasi untuk alat dan medium kultur jaringan. Dengan pemansan di dalam autoklaf maka bakteri dan mikroba dapat mati akibat
suhu yang tinggi 121
o
C dan tekanan uap air sebesar 0,15 psi. Cara penggunaan alat ini adalah diletakkan di atas kompor gas yang menyala. Jika alat ini
dipanaskan, maka akan terjadi uap air yang tidak dapat keluar karena bejana tertutup rapat, sehingga tekanan di dalam autoklaf akan naik sampai melebihi
tekanan normal. Kenaikan tekanan uap ini akan menyebabkan air mendidih di atas 100
o
C. Tekanan uap diatur dengan cara mengatur katup yang terdapat pada tutup autoklaf.
7. Erlenmeyer Erlenmeyer pada kultur jaringan digunakan sebagai tempat dan sarana
menuangkan air maupun sebagai tempat media dan penanaman eksplan. Ukuran Erlenmeyer bermacam-macam dari volume 50 ml, 100 ml, 200 ml, 250 ml,
sampai dengan 2 liter. 8. Neraca, Gelas Ukur, Corong dan Gelas Piala
Timbangan neraca dipakai untuk menimbang bahan kimia makro dalam pembuatan medium. Ketika menimbang dengan menggunakan alat ini dibutuhkan
ketelitian untuk meminimalisasi kesalahan. Gelas ukur dan corong dipakai untuk
menakar air dan bahan kimia yang akan digunakan. Ukuran gelas ukur bermacam- macam mulai dari volume 25 ml sampai dengan volume 250 ml.
Gelas piala glass ware dibutuhkan untuk menuangkan medium atau mempersiapkan bahan kimia dan air dalam pembuatan medium. Ukuran gelas
piala bermacam-macam, ada yang 100 ml, 300 ml, bahkan sampai dengan 1000 ml. Gelas ini biasanya jarang disterilkan karena penggunaannnya hanya untuk
pembuatan medium saja. 9. Petridish
Cawan petri petridish mutlak dibutuhkan dalam kultur jaringan. Petridish perlu dicuci bersih kemudian dikeringkan. Setelah kering dibungkus dengan
kertas koran untuk disterilisasi dengan autoklaf. 10. Pinset dan Skalpel
Pinset digunakan untuk memegang atau mengambil irisan eksplan atau untuk menanam eksplan. Jenis pinset ada tiga macam, yaitu pinset pendek untuk
memegang eksplan pada saat mengiris, pinset tanggung untuk mengambil potongan eksplan, serta pinset panjang untuk menanam eksplan. Skalpel atau
pisau digunakan untuk mengiris plastik wraping film. Pinset dan skalpel perlu disterilisasikan, dan sterilisasi dapat dilakukan dengan menggunakan autoklaf.
11. Lampu Spirtus, Boks Alkohol, dan Sprayer Semua alat tersebut digunakan untuk keperluan sterilisasi. Lampu spirtus
untuk sterilisasi dissecting cit skalpel dan pinset di dalam laminair air flow cabinet pada saat mengerjakan penanaman atau subkultur. Boks spirtus dan
sprayer digunakan untuk sterilisasi ruangan atau botol-botol eksplan yang akan
dimasukkan ke dalam ruang penabur. Bahan kimia yang biasa dipakai adalah alkohol 90 persen.
5.6 Proses Produksi