Bunga Potong Anyelir Komoditas Bunga Potong

sepanjang 60-80 cm dengan menyisakan tunggul batang setinggi 20-30 cm dari permukaan tanah. Perkiraan hasil bunga krisan pada jarak 10 x 10 cm seluas 1 ha yaitu 800.000 tanaman. Bunga yang telah dipanen dikumpulkan kemudian mengikat tangkai- tangkai bunga tersebut berisi sekitar 50-1000 tangkai. Setelah itu, dilakukan penyortiran dan penggolongan tipe bunga, warna dan varietasnya. Kriteria utama bunga potong meliputi penampilan yang baik, menarik, sehat dan bebas hama dan penyakit. Kriteria ini dibedakan menjadi 3 kelas yaitu Kelas I untuk konsumen di hotel dan florist besar, yaitu panjang tangkai bunga lebih dari 70 cm, diameter pangkal tangkai bunga lebih 5 mm, Kelas II dan III untuk konsumen rumah tangga, florits menengah dan dekorasi massal yaitu panjang tangkai bunga kurang dari 70 cm dan diameter pangkal tangkai bunga kurang dari 5 mm. Setelah penyortiran dan penggolongan selesai, dilakukan pengemasan dan pengangkutan. 4

2.3.2 Bunga Potong Anyelir

Bunga anyelir telah banyak dijual di pasaran dan telah dibudidayakan di Indonesia sekian lama. Pada masa sekarang, bunga anyelirsudah jauh berbeda dari bunga asalnya. Menurut Rismunandar dalam Soekartawi 2002, sejak William Sin pada tahun 1938 berhasil menyoilangkan bunga ini, lahirlah ratusan varietas baru dengan sifat-sifat yang unggul, seperti tangkainya panjang, mahkota bunga lebih besar dan penuh, gradasi warna yang halus serta mampu berbunga terus sepanjang tahun. 4 http:www.ristek.go.id . Tentang Budidaya Pertanian: Krisan. Diakses tanggal 14 januari 2008. A. Budidaya Bunga Potong Anyelir Seperti tanaman bunag yang lain, daerah tumbuh bunga anyelir sifatnya tertentu. Untuk dapat menghasilkan bunga potong yang baik, anyelir menghendaki iklim cerah karena merupakan tanaman yang menyukai sinar matahari. Tanaman anyelir menyukai tanah yang gembur dengan pH 6-8 dan tanah yang berkadar humus tinggi, tetapi tidak menghendaki air yang menggenang dalam waktu yang relatif lama. Oleh karena itu, anyelir menghendaki tanah yang daya serap airnya cukup tinggi. Dengan demikian bila kekurangan air pada saat musim kemarau perlu diperhatikan pengairannya. Teknik pemupukan bunga anyelir di Indonesia, bervariasi. Namun, dapat dianjurkan setiap 100 m 2 lahan dapat diberi pupuk kandang atau kompos 1-3 m 3 atau lebih, tergantung pada kesuburan tanahnya. Kemudian ditambah dengan 5kg superfosfat atau 2.5kg DS. Kedua pupuk ini dimasukkan ke dalam tanah bersamaan dengan penggarapan tanah. Maksudnya agar tercipta media tumbuh yang memadai. Sedangkan pemupukan tambahan dapat diberikan dalam bentuk pupuk campuran sebanyak 1-2 kg per 100 m 2 dengan dua kali pengulangan atau tergantung kopndisi tanahnya. Tanaman anyelir yang berasal dari stek akan berbunga setelah 2-3 bula kemudian tergantung jenisnya. Untuk mendapatkan ukuran bunga yang besar, dapat dilakukan dengan cara membuang bunga samping dan memelihara bunga yang tersisa bunga pokok. Selanjutnya perlu diperhatikan pula tentang pemberian naungan dari plastik di atas bedengan agar diperoleh bunga yang bermutu baik. Hujan yang langsung turun di atas bunga yang sedang berkembang dapat menurunkan kualitas bunga. Begitu pula halnya dengan sengatan matahari yang dapat merusak helaian mahkota bunga dan dapat memudarkan warna bunga. Oleh karena itu peranan naungan sangat penting untuk diperhatikan. B. Pembentukan Batang dan Panen Pembentukan batang baru atau perbanyakan anyelir dapat dilakukan melalui biji dan stek. Perkembangbiakan dengan biji dapat dilakukan dengan cara menyemaikan biji dalam bak yang diisi dengan media pasir, kompos, dan tanah gembur dengan perbandingan yang sama. Setiap 1 cm 2 bak disemaikan satu gram biji, setelah berumur satu bulan semaian dipindahakan ke tempat pembiakan dengan jarak tanam 5x5 cm. Sebulan kemudian, semaian sudah dapat dipindahkan ke lapangan. Selain perkembangbiakan dengan biji, dapat pula dikembangbiakan dengan cara stek. Pengambilan stek sebaiknya dari bagian tengah batang karena stek pucuk masih merupakan stek yang lemah. Sebelum stek ditanam sebaiknya diberikan zat penumbuh akar misalnya rootone. Setelah itu, stek dimasukkan ke dalam pasir atau sekam bakar. Hal yang harus diperhatikan, kelembaban lingkungan stek harus tetap terjamin agar terhindar dari kepanasan. Pembiakan dengan stek ini paling banyak dilakukan dalam membudidayakan bunga potong anyelir. Jarak tanam anyelir dapat bervariasi, dapat dilakukan dengan jarak tanam rata-rata 25 cm x 25 cm atau 30 cm x 30 cm. Umumnya anyelir ditanam diatas bedengan satu meter agar mudah dipelihara. Hal ini maksudnya untuk menjaga iklim mikro tanaman yang baik untuk perkembangan vegetatifnya. Kegiatan pemotongan bunga sebaiknya dilakukan pagi hari bila bunga sudahn membuka dan sudah tidak ada embun yang melekat pada bunga. Setelah itu, batang bunga segera dimasukkan ke dalam air untuk kemudian dibawa ke tempat penampungan atau tempat penyortiran. Penyortiran dilakukan sesuai dengan mutu dan warna. Bunga yang cacat, rusak serta terkena penyakit sebaiknya dipisahkan.

2.4 Peluang Agribisnis Tanaman Hias