BAB 2 LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR
DAN HIPOTESIS
2.1 Landasan teori
Dalam landasan teori ini penulis menguraikan landasan teoritis yang di gunakan dalam penelitian. Landasan teoritis mencakup hal-hal yang relevan
dengan variabel yang di teliti. Teori yang sesuai akan mempermudah dalam pelaksanaan penelitian dan dapat memberi gambaran mengenai batasan penelitian
sehingga dapat membantu pemahaman mengenai alur pikir dalam penelitian yang akan di lakukan.
2.1.1 Metode konvensional
2.1.1.1 pengertian metode konvensional
Metode konvensional guru merupakan atau dianggap sebagai gudang ilmu, guru bertindak otoriter, guru mendominasi kelas, guru mengajarkan ilmu, guru
langsung membuktikan dalil-dalil, guru membuktikan contoh-contoh soal Ruseffendi, 2005: 17. Metode konvensional siswa harus duduk rapi
mendengarkan, meniru pola-pola yang diberikan guru, mencontoh cara-cara si guru menyelesaikan soal, siswa bertidak pasif. Metode konvensional ditandai
dengan guru mengajar lebih banyak mengajarkan tentang konsep-konsep bukan kompetensi, tujuannya adalah siswa mengetahui sesuatu bukan mampu untuk
melakukan sesuatu, dan pada saat proses pembelajaran siswa lebih banyak
17
mendengarkan. Metode konvensional yang dimaksud adalah proses pembelajaran yang lebih banyak didominasi guru sebagai “pentransfer ilmu, sementara siswa
lebih pasif sebagai “penerima” ilmu. Selain itu pembelajaran metode konvensional ditandai dengan ceramah yang diiringi dengan penjelasan, serta
pembagian tugas dan latihan. Sejak dahulu guru dalam usaha menularkan pengetahuannya pada siswa, ialah secara lisan atau ceramah.
Pembelajaran konvensional cenderung pada belajar hafalan yang mentolerir respon-respon yang bersifat konvergen, menekankan informasi konsep, latihan
soal dalam teks, serta penilaian masih bersifat tradisional dengan paper dan pensil test yang hanya menuntut pada jawaban benar. Belajar hafalan mengacu pada
penghafalan fakta-fakta, hubungan-hubungan, prinsip, dan konsep. Pembelajaran konvensional tradisional pada umumnya memiliki kekhasan tertentu, misalnya
lebih mengutamakan hafalan daripada pengertian, menekankan kepada keterampilan berhitung, mengutamakan hasil daripada proses, dan pengajaran
berpusat pada guru. ciri-ciri metode konvensional secara umum, adalah: 1 Siswa adalah penerima informasi secara pasif, dimana siswa menerima
pengetahuan dari guru dan pengetahuan diasumsinya sebagai badan dari informasi dan keterampilan yang dimiliki sesuai dengan standar.
2 Belajar secara individual 3 Pembelajaran sangat abstrak dan teoritis
4 Perilaku dibangun atas kebiasaan 5 Kebenaran bersifat absolut dan pengetahuan bersifat final
6 Guru adalah penentu jalannya proses pembelajaran
7 Perilaku baik berdasarkan motivasi ekstrinsik 8 Interaksi di antara siswa kurang
9 Guru sering bertindak memperhatikan proses kelompok yang terjadi dalam kelompok-kelompok belajar.
2.1.1.2 Metode ceramah