Perhitungan daya pembeda soal selengkapnya dapat dilihat pada lampiran halaman 164.
3.9 Metode Analisis Data
Analisa data merupakan suatu langkah yang paling menentukan dalam suatu penelitian, karena analisa data berfungsi untuk menyimpulkan hasil
penelitian. Metode analisa data yang digunakan untuk menganalisis dan membuktikan ada tidaknya perbedaan yang signifikan dari kedua kelompok
sampel. Analisis data menggunakan metode uji kesamaan dua rata-rata atau uji –t.
3.9.1 Uji Normalitas
Uji analisis data digunakan untuk memeriksa apakah populasi berdistribusi normal atau tidak. Data yang akan diuji yaitu variabel bebas dan variabel terikat.
Pengujian normalitas menggunakan rumus uji chi kuadrat: Sugiono, 2010: 107.
Keterangan: X
2
= Koefisien Chi kuadrat f
o
= Frekuensi yang di observasi f
h
=Frekuensi yang diharapkan Sugiono, 20010: 107. Data distribusi dinyatakan normal jika chi kuadrat X
2 hitung
X
2 table
dengan taraf kesalahan α = 5 dari derajat kebebasan. Hasil perhitungan normalitas data
dapat dilihat pada lampiran halaman 212-213
untuk data pre test, dan halaman 214-215
untuk data post test.
3.9.2 Analisis Kesamaan Dua Varians Uji Homogenitas
Uji homogenitas adalah suatu cara untuk mengetahui apakah data yang diperoleh dari hasil penelitian homogen mempunyai varians yang sama atau
tidak homogen mempunyai varians yang tidak sama maka perlu dilakukan uji homogenitas data, dimana pada penelitian ini menggunakan uji kesamaan dua
varians yaitu: F =
Vk Vb
terkecil ians
terbesar ians
var
var
Keterangan: V
b
: varians yang lebih besar V
k
: varians yang lebih kecil n
b
: banyak subjek pada varians yang lebih besar n
k
: banyak subjek pada varians yang lebih kecil Kriteria pengujiannya adalah jika harga F
hitung
F
5nb-1,nk-1
maka varians kedua kelompok tersebut sama Sudjana 2002 : 208.
3.9.3 Uji Hipoteses t-tes
Untuk mengetahui data awal memiliki prestasi yang sama, maka dilakukan uji kesamaan rata-rata dengan uji t. Hipotesisnya adalah:
Ho :
1
=
2
Ha :
1
≠
2
dengan rumus
2 1
n 1
n 1
s x
x t
2 1
dimana
2 n
n 1
n 1
n s
2 1
2 2
2 2
1 1
s s
Ho diterima apabila -t
1-12 αn1+n2-2
t t
1-1 2αn1+n2-2
Tahap akhir penelitian ini adalah menganalisis data kedua kelas setelah diberi perlakuan. Rata-rata nilai siswa pada saat tes awal dibandingkan dengan
rata-rata nilai setelah perlakuan. Setelah itu, perbandingan rata-rata post-test dilakukan uji-t untuk mengetahui perbedaan mutu antara kedua kelompok
sehingga kelompok yang lebih efektif akan terjawab. t = XA – XB
Langkahnya adalah: 1 Menghitung rata-rata tiap kelompok
2 Menghitung simpangan baku tiap kelompok 3 Menghitung simpangan baku gabungan
4 Memasukkan dalam rumus t 5 Membandingkan antara harga t hitung dengan t tabel
Dengan kata lain untuk mengetahui mana yang lebih baik antara kelas yang menggunakan Jigsaw dan kelompok konvensional, maka digunakan uji beda
dua rata-rata dengan hipotesis statistika sebagai berikut. H
: Tidak ada perbedaan rata-rata skor kelas ekperimen 2 dan eksperimen Ha: Ada perbedaan rata-rata skor kelas ekperimen 2 dan eksperimen
Untuk pengujian kebenaran hipotesis yang diajukan, maka digunakan uji t dua pihak dengan rumus t =
yang sama S
2
= Dengan kriteria pengujian: Ho diterima jika -t
1-12 n1+n2-2
t t
1-
12 n1+n2-2
dan H
o
ditolak apabila -t
1-12 n1+n2-2
≥ t ≥ t
1-12 n1+n2-2
, didapat dari daftar distribusi t dengan dk n1 + n2 — 2 dan a= 5.
Keterangan: X
1
: rata-rata hasil tes kemampuan peserta didik pada kelompok eksperimen X
2
: rata-rata hasil tes kemampuan pada kelompok ekperimen 2. S
1 2
: varians untuk kelompok eksperimen. S
2 2
: varians untuk kelompok ekperimen 2 n
1
: banyaknya peserta didik pada kelompok eksperimen n
2
: banyaknya peserta didik pada kelompok ekperimen 2.
3.9.4 Analisis data skor gain ternormalisasi