1.5.2 Membuat pola
Membuat  Pola  adalah  salah  satu  dari  mata  pelajaran  produktif  yang diajarkan di sekolah kejuruan khususnya pada program studi keahlian tata busana
di  SMK  Negeri  3  Magelang  sesuai  dengan  silabus  dan  kurikulum  spektrum  dan KTSP  dengan  kompetensi  dasar  menguraikan  macam-macam  teknik  pembuatan
pola  teknik  kontruksi  dan  teknik  draping  serta  membuat  pola  membuat  pola, teknik  menggambar  pola,  merubah  memecah  pola.  Membuat  pola  yang
dimaksud  adalah  membuat  pola  pokok  bahasan  pola  dasar  badan  atas  sistem bunka  suatu  mata  pelajaran  yang  berisi  uraian  menjelaskan  tentang  pengetahuan
membuat pola dan membuat pola sistem bunka  sesuai dengan ukuran pemesan.
1.5.3 Metode konvensional
Metode  ceramah  termasuk  metode  konvensional  karena  dalam pembelajaran metode konvensional ditandai dengan ceramah yang diiringi dengan
penjelasan,  serta  pembagian  tugas  dan  latihan.  Metode  ceramah  adalah  metode yang  dapat  dikatakan  metode  tradisional,  karena  sejak  dulu  metode  ini  telah
dipergunakan sebagai alat komunikasi lisan antara guru dengan anak didik dalam proses  belajar  mengajar  Zain  dan  Djamarah,  2010:  97.  Metode  ceramah  dalam
pelaksanaanya dapat menggunakan alat bantu mengajar untuk memperjelas uraian yang  disampaikan  kepada  murid-muridnya,  metode  ceramah  dalam  penelitian  ini
digunakan untuk menjelaskan materi dalam bentuk teori pokok bahasan membuat
pola dasar sistem bunka.
Metode demonstrasi adalah suatu metode dimana guru menunjukkan suatu contoh  atau  percobaan  suatu  proses  atau  prosedur  pembuatan  sesuatu  untuk
mencapai  tujuan  pengajaran  Nur’aini,  2004:  36.  Metode  demonstrasi  dalam penelitian  ini  digunakan  dalam  menjelaskan  materi  praktik  pokok  bahasan
pembuatan pola dasar sistem bunka.
1.5.4 Jigsaw
Jigsaw  adalah  teknik  guru  memperhatikan  skemata  atau  latar  belakang pengalaman  siswa  dan  membantu  siswa  mengaktifkan  skemata  ini  agar  bahan
pelajaran menjadi lebih bermakna Anita Lie, 2005: 69. Jigsaw merupakan salah pembelajaran  kooperatif  yang  terdiri  terdiri  dari  tim-tim  belajar  heterogen  yang
beranggotakan  empat  atau  lima,  materi  pelajaran  yang  diberikan  kepada  siswa
dalam  bentuk  topik.  Jigsaw  merupakan  gabungan  antara  dua  hal  yaitu  orang
belajar dengan kemampuan masing- masing  individu  dan  belajar  kelompok yang setiap anggota bertanggung jawab untuk mempelajari  bagian tertentu bahan  yang
diberikan  itu, dan mampu mengerjakan bagian tersebut kepada anggota tim  yang lain.
Jigsaw  dalam  mata  pelajaran  Membuat  pola  ini  ditujukan    dalam  bentuk kelompok-kelompok yang dinamakan kelompok asal, setelah terbentuk kelompok
ahli,  kemudian  memberikan  kesempatan  kepada  mereka  berdiskusi.  Setiap kelompok  tersebut  diberi  permasalahan  yang  akan  didiskusikan  dalam  satu
kelompok  yang disebut sebagai  kelompok ahli. Melalui diskusi di  kelompok ahli diharapkan mereka memahami topik  yang diberikan, selanjutnya mereka kembali
ke  kelompok  asal.  Artinya,  anggota-anggota  yang  berasal  dari  kelompok  asal berikan  kesempatan  kepada  mereka  untuk  berdiskusi,  sehingga  dapat
meningkatkan  rasa  tanggung  jawab  siswa  terhadap  pembelajarannya  sendiri  dan
juga  pembelajaran  orang  lain.  Siswa  tidak  hanya  mempelajari  materi  yang diberikan,  tetapi  mereka  juga  harus  siap  memberikan  dan  mengajarkan  materi
tersebut pada anggota  kelompoknya  yang  lain.  Setelah  semua  anggota  ahli  dapat menyelesaikan masalah, mereka kembali ke kelompok asalnya.
1.5.5 SMK Negeri 3 Magelang