cara memberikan materi pelajaran  yang menarik  dan mudah dipahami oleh  siswa yang dikemas menggunakan jigsaw.
Kecerdasan  merupakan  kemampuan  untuk  memecahkan  masalah  atau membuat  produk  yang  dihargai  dilingkungan  kebudayaan  Catharina  Tri  Anni,
2007:  117.  Kecerdasan  sangat  berpengaruh  terhadap  kemajuan  belajar,  semakin tinggi tingkat  intelegensi  seorang  individu, semakin  besar peluang meraih sukses
dalam  belajar  dan  sebaliknya,  semakin  rendah  intelegensi  seorang  individu, semakin sulit meraih sukses dalam belajar. Pembelajaran jigsaw dapat mengontrol
cara  belajar  siswa  sendiri  sesuai  dengan  kemampuan  intelegensi  siswa,  karena jigsaw  dapat  dipelajari  secara  berkelompok,  berdiskusi,  dan  saling  memberikan
informasi dan dapat memberikan respon langsung terhadap siswa.
Kemampuan  kognitif  artinya  kemampuan  intelektual  yaitu  kemampuan
individu  dalam  mengingat  dan  berfikir.  Materi  dalam  Membuat  Pola  pokok bahasan  membuat  pola  dasar  badan  atas  sistem  bunka  adalah  materi  berbentuk
teori  dan  praktik  antara  lain;  penjabaran  tentang  pengetahuan  pola,  cara mengambil  ukuran  sistem  bunka,  langkah-langkah  pembuatan  pola  dasar  sistem
bunka  beserta  tanda-tanda  pola,  sehingga  membutuhkan  kemampuan  kognitif siswa,  diharapkan  dengan  adanya  pembelajaran  jigsaw  dapat  meningkatkan
kemampuan kognitif siswa.
2.1.5.4.2  Faktor Luar Eksternal
Faktor luar yaitu, faktor-faktor yang berasal dari luar diri siswa yang dapat mempengaruhi hasil belajar. Faktor- faktor tersebut antara lain; faktor lingkungan
dan  faktor  instrumental  M.  Ngalim  Purwanto,  2011:  107.  Faktor  lingkungan
yang dapat mempengaruhi dalam proses dan hasil belajar adalah lingkungan alam dan lingkungan sosial.
a  Lingkungan Alam Lingkungan  alam  merupakan  kondisi  alam  yang  dapat  berpengaruh
terhadap  proses  dan  hasil  belajar,  misalnya  suhu,  udara,  cuaca,  musim  yang sedang  berlangsung  serta  kejadian-kejadian  alam  yang  tidak  diinginkan.
Lingkungan alam  disekitar sekolah berada jauh dari  kota di tengah  ladang  sawah dan jauh dari pemukiman warga, sehingga suasana terkesan tenang dengan udara
yang  sejuk  menambah  semangat  belajar  siswa  dan  memudahkan  guru  dalam menyampaikan  Membuat  Pola  pokok  bahasan  membuat  pola  dasar  badan  atas
sistem bunka. b  Lingkungan Sosial
Lingkungan  sosial  mempunyai  peran  penting  dalam  membentuk  individu siswa  baik  secara  langsung  maupun  tidak  langsung.  Lingkungan  sosial  yang
dimaksud  adalah  lingkungan  yang  berasal  dari  keluarga,  sekolah,  masyarakat sekitar,  dan  lain-lain.  Lingkungan  sosial  dapat  membentuk  kepribadian  siswa
kearah  yang  benar  maupun  sebaliknya,  siswa  yang  memiliki  bakat  dalam  bidang busana,  mempunyai  latar  belakang  keluarga  di  bidang  busana,  dan  siswa  yang
mempunyai  minat  yang  tinggi  mengenai  busana  seperti  mengikuti  kursus  atau pelatihan akan lebih mudah dan cepat dalam mengikuti dan memahami pelajaran
dibanding  dengan  siswa  yang  memperoleh  ilmu  pada  saat  diberikan  materi  oleh guru  khususnya  pada  Membuat  Pola  pokok  bahasan  membuat  pola  dasar  badan
atas sistem bunka.
c  Faktor Instrumental Faktor  instrumental  adalah  sarana  dan  prasarana  dalam  proses  belajar
mengajar.  Faktor  instrumental  meliputi;  kurikulumbahan  ajar,  guru,  sarana  dan prasarana M. Ngalim Purwanto, 2011: 107.
Kurikulum bahan ajar diartikan sebagai sejumlah kegiatan yang diberikan kepada  siswa.  Kurikulum  adalah  perangkat  mata  pelajaran  yang  diberikan  oleh
suatu  lembaga  penyelenggara  pendidikan  yang  berisi  rancangan  pelajaran  yang akan  diberikan  kepada  peserta  pelajaran  dalam  suatu  jenjang  pendidikan.
Kurikulum  di  SMK  Negeri  3  Magelang  menggunakan  kurikulum  spektrum. perangkat  mengajar  dalam  Program  Keahlian  Tata  Busana  antara  lain;  silabus,
prota,  promes,  RPP.  Bahan  ajar  yang  digunakan  dalam  mata  pelajaran  membuat pola adalah buku-buku yang berhubungan dengan pola.
Guru  merupakan  salah  satu  komponen  dalam  pembelajaran  yang  ikut berperan aktif dalam pembentukan sumber daya manusia  yang potensial dibidang
pembangunan,  oleh  karena  itu  guru  dituntut  berperan  aktif  dan  menempatkan kedudukanya  sebagai  tenaga  profesional  yang  tidak  hanya  berperan  sebagai
pengajar  tapi  juga  sebagai  pendidik  dan  pembimbing.  Guru  dengan  fungsinya sebagai  pengajar,  pendidik  dan  pembimbing  maka  diperlukan  adanya  peran  dari
guru. Peran  guru  tata  busana  dalam  proses  belajar  mengajar  antara  lain;
informator  yaitu  memberikan  informasi  kepada  siswa  dengan  cara  memberikan pengetahuan  terhadap  siswa,  organisator,  motivator  yaitu  guru  dapat
menumbuhkan  motivasi  belajar  siswa,  inisiator  yaitu  guru  dituntut  untuk  lebih
kreatif  dalam  memberikan  materi  pada  siswa,  transmeter,  fasilitator  yaitu  guru dapat memberikan fasilitas belajar yang sesuai dengan kebutuhan siswa, evaluator
yaitu guru dapat mengukur dan menilai keberhasilan belajar siswa.
Sarana dan prasarana pendidikan menurut daftar istilah pendidikan dikenal dengan  sebutan  alat  bantu  pendidikan  teaching  aids,  yaitu  segala  macam
peralatan  yang dipakai  guru untuk membantunya  memudahkan dalam melakukan kegiatan  mengajar.  Sarana  pendidikan  adalah  segala  macam  peralatan  yang
digunakan  guru  untuk  memudahkan  penyampaian  materi  pelajaran  yaitu  ruang kelas, meja, kursi, papan tulis, dan lain-lain.
Prasarana  pendidikan  adalah  segala  macam  peralatan,  kelengkapan,  dan benda-benda  yang  digunakan  guru  untuk  memudahkan  penyelenggaraan
pendidikan.  Perbedaan  sarana  pendidikan  dan  prasarana  pendidikan  adalah  pada fungsi masing-masing yaitu sarana pendidikan untuk “memudahkan penyampaian
materi  pelajaran,  “  prasarana  pendidikan  untuk  “memudahkan  penyelenggaraan pendidikan”  Tatangmanguni,  2010:  3.  Prasarana  pendidikan  yang  dimaksud
adalah dengan pembelajaran jigsaw. Berdasarkan  pendapat  diatas  faktor  yang  mempengaruhi  hasil  belajar
Membuat  Pola  dalam  penerapan  metode  pembelajaran  Jigsaw  adalah  faktor individu dan  faktor  sosial.  Dari  sejumlah  faktor-faktor  yang  tersebut berinteraksi
satu  sama  lain  untuk  menunjang  tercapainya  keluaran  yang  dikehendaki.  Dalam suatu  belajar  merupakan  suatu  proses  perubahan  tingkah  laku.  Sebagai  suatu
proses tentu ada yang diproses masukan input dan hasil dari pemprosesan adalah keluaran  out  put.  Siswa  sebagai  masukan  input  memiliki  karakrakteristik
tertentu,  baik  fisiologis  maupun  psikologis.  Fisiologis  yang  meliputi  bagaimana kondisi  fisik,  panca  indra  dan  lain-lain.  Sedangkan  yang  menyangkut  psikologis
adalah  minat,  tingkat  kecerdasan,  bakat,  motifasi,  kemampuan  kognitif.  Ketika masukan  input  sudah  ada  kesiapan  yang  baik,  maka  belajarnya  akan  lebih
berhasil  sehingga  dapat  mempengaruhi  bagaimana  keberhasilan  dalam menghasilkan keluaran out put di dalam belajar.
2.1.6 Membuat Pola