Erna  Setyowati  2006: 2 beberapa  istilah  yang  menggunakan  pola  antara lain :
. b.  Pola cetak
Pola  cetak  merupakan  satu  stel  pola  dari  satu  model  busana.  Pola  cetak  ini ada  yang  dimasukkan  dalam  amplop  siap  pakai,  yang  berisi  lembaran-
lembaran pola dari satu model busana. Selain itu, pola ini lazim dicetak pada lembaran lebar, sebagai suplemen majalah wanita atau mode.
Pola  cetak  dilengkapi  dengan  keterangan  mengenai:  Ukuran,  Tempat pemasangan  lengan,  arah  benang,  tengah  muka  tengah  belakang,  dll.  Pola
cetak pada umumnya ketika kita praktik hanya memeriksa  apakah ukurannya sesuai dengan ukuran badan kita. Apabila sudah sesuai dengan ukuran badan,
sehingga  dapat  kita  gunting.  Petunjuk  tentang  arah  benang,  tempat pemasangan saku, lapisan, krah dan petunjuk lainnya jelas dicantumkan pada
tiap-tiap  pola  tersebut.  Pola  ini  dijual  dalam  satu  ampom,  dengan dicantumkan gambar model, ukuran dan penyelesaian.
c.  Pola jadi Satu  stel  pola  yang  langsung  dapat  dipergunakan,  sesuai  dengan  model
tertentu.  Pola  siap  pakai,  baik  berupaberupa  pola  dasar  maupun  pola  yang sudah  diubah  sesuai  model.  Pola  jadi  biasanya  menggunakan  ukuran  badan
tertentu  atau  standar.  Pola  jadi  biasanya  terdapat  dalam  beberapa  majalah a.  Pola standart atau pola baku
Pola yang dibuat berdasarkan ukuran standart baku    yang  dibuat  berdasarkan  sekelompok
orang  yang  besarnya  hampir  sama  seperti ukuran  S  Small,  M  Medium,  L  Large
dan XL Extra Large. Pola ini dipergunakan orang  untuk  membuat  pakain  yang  dapat
dipakai  oleh  banyak  orang.  Pola  baku dijadikan  master  atau  pedoman  dalam
pembuatan pakaian. Lihat gambar 1
1
4 3
2
Gambar 1
wanita,  misalnya  Majalah  Femina,  Burda,  Kartini  dan  sebagainya.  Ada  juga pola jadi yang khusus, disajikan dalam satu amplop. Ciri-ciri pola jadi sebagai
berikut. 1  Terdiri dari satu atau lebih desain pakaian.
2  Terdapat  jenis  kain  yang  digunakan  dan  banyaknya  bahan  yang dibutuhkan, ukuran panjang dan lebar, warna, corak dan tekstur, dan sifat
bahan. 3  Terdapat petunjuk cara menjahit.
4  Terdapat kode nomor pola. 5  Tersedia petunjuk cara menjahit.
6  Ukuran standart dinyatakan dengan huruf seperti S, M, L, XL atau dengan angka seperti 10, 11, 12, 14, 16
7  Jumlah dan bentuk potongan pola 8  Keterangan desain busana atau model
9  Table ukuran
Model 1 Model 2                       Model 3
Gambar 2
c.  Pola rader Pola  reader  terletak  pada  sehelai  kertas  yang  lebar.  Pada  selembar  kertas  ini
dicetak pola-pola dari berbagai model. Tiap model dicetak menggunakan satu macam ukuran. Satu stel pola reader menggunakan tanda garis tertentu untuk
membedakan satu model dengan model yang lain. Biasanya sebagai lembaran terpisah pada majalah mode.
Bentuk ini adalah ciri-ciri cara mengenal pola rader. Lihat Gambar 2. 1 Tiap-tiap desain pakaian mempunyai warna garis yang berbeda.
2 Tiap-tiap ukuran mempunyai bentuk garis yang berbeda. 3 Tiap-tiap desain pakaian mempunyai tanda berbeda.
B. Pengertian pola konstruksi
Konstruksi  pola  Widjiningsih  1994:  3  adalah  pola  yang  dibuat berdasarkan  ukuran  dari  bagian-bagian  badan  yang  diperhitungkan  secara
matematis dan digambar pada kertas sehingga tergambar bentuk badan muka dan belakang, rok, lengan, kerah dan sebagainya. Suryawati 2011: 2 pola konstruksi
adalah  pola  yang  dibuat  berdasarkan  ukuran  badan  seseorang.  Pola  dasar  badan dengan teknik konstruksi adalah gambar  atau potongan kertas yang dipakai untuk
contoh  sebelum  membuat  baju  dengan  sistem  cara  kerja  tertentu  atau  kutipan bentuk badan manusia yang asli atau yang belum dirubah yang dibuat berdasarkan
ukuran  dari  bagian-bagian  badan  yang  diperhitungkan  secara  matematis  dan digambar pada kertas sehingga tergambar bentuk badan muka dan belakang.
Gambar 3
Adapun hal-hal  yang harus dikuasai untuk mendapat hasil pola konstruksi yang baik  Widjiningsih, 1994:4, antara lain:
4  Cara mengambil macam-macam jenis ukuran harus tepat dan cermat 5  Cara  menggambar  bentuk  tertentu  seperti  garis  leher,  garis  lubang  lengan
harus lancar luwes dan tidak ada keganjilan dari bentuk yang dibuat 6  Perhitungan  pecahan  dari  ukuran  yang  ada  dalam  konstruksi  secara  cermat
dan tepat, konstuksi harus dikuasai Meskipun pola konstruksi dapat dibuat untuk semua bentuk badan, namun
tidak lepas dari kelebihan dan kekurangan. 1  Kelebihan pola konstruksi, antara lain:
a Bentuk badan lebih  sesuai dengan bentuk badan seseorang b Besar  kecilnya  lipit  kup  lebih  sesuai  dengan  besar  besar  kecilnya  bentuk
buah dada seseorang c Perbandingan bagian-bagian dari model lebih sesuai dengan besar kecilnya
bentuk badan si pemakai. 2  Kekurangan pola konstruksi, antara lain:
a  Pola konstruksi tidak mudah digambar b  Waktu yang diperlukan lebih lama dari memakai pola jadi
c  Harus mengetahui kelemahan dari konstruksi yang dipilih. Kualitas pola pakaian akan ditentukan oleh beberapa hal, diantaranya adalah:
1.  Ketepatan  dalam  mengambil  ukuran  tubuh  sipemakai,  hal  ini  mesti didukung  oleh  kecermatan  dan  ketelitian  dalam  menentukan  posisi  titik
dan garis tubuh serta menganalisa posisi titik dan garis tubuh sipemakai 2.  Kemampuan  dalam  menentukan  kebenaran  garis-garis  pola,  seperti  garis
lingkar kerung lengan, garis lekuk leher, bahu, sisi badan, sisi rok, bentuk lengan,  kerah  dan  lain  sebagainya,  untuk  mendapatkan  garis  pola  yang
luwes mesti memiliki sikap cermat dan teliti dalam melakukan pengecekan ukuran
3.  Ketepatan memilih  kertas untuk pola, seperti kertas dorslag, kertas  karton manila atau kertas coklat
4.  Kemampuan  dan  ketelitian  memberi  tanda  dan  keterangan  setiap  bagian- bagian  pola,  misalnya  tanda  pola  bagian  muka  dan  belakang,  tanda  arah
benangserat  kain,  tanda  kerutan  atau  lipit, tanda  kampuh  dan  tiras,  tanda kelim dan lain sebagainya
5.  Kemampuan  dan  ketelitian  dalam  menyimpan  dan  mengarsipkan  pola. Agar  pola  tahan  lama  sebaiknya  disimpan  pada  tempat-tempat  khusus
seperti rak dan dalam kantongkantong plastik, diarsipkan dengan memberi nomor, nama dan tanggal serta dilengkapi dengan buku katalog.
C. Alat dan bahan pembuatan pola
 Alat
Alat  untuk  membuat  pola  adalah  semua  bahan  atau  barang  yang digunakan  untuk  dapat  menghasilkan  gambar  pola  yang  bagus,  rapi,  bersih
dan benar. Alat pembuat pola
1. Alat ukur i.
Pita ukur Adalah  alat  yang  dipakai  untuk  mengambil  ukuran.  Pita  ukur  juga
menjadi  alat  bantu  pada  waktu  membuat  ukuran  di  pola  besar. Biasanya  pita  ukuran  terbuat  dari  plastic  lentur  yang  tidak  tembus
pandang  atau  kain.  Lebar  pita  tersebut  1  -  1 2
1 cm  sedangkan
panjangnya  biasanya  150-200cm.  pita  ukur  mempunyai  dua  macam ukuran  disetiap  sisinya  yaitu  ukuran  sentimeter  pada  sisi,  dan  ukuran
inci pada sisi sebaliknya. Pita  ukuran  yang  tidak  boleh  meregang.  Garis-garis  dan  angka  yang
tertera  pada  ukuran  harus  jelas  pada  kedua  sisinya.  Logam  penjepit pada ujung pita harus terpasang datar dan tidak miring. Fungsi logam
adalah untuk menjaga agar ujung pita ukuran tidak sobek ii.
Macam-macam  pengaris  pola  penggaris  lurus,  pengaris  siku, penggaris panggul
iii. Penggaris bentuk lengan, kerung lengan, pesak, dll
2. Pensil 3. Skala
Skala  atau  ukuran  perbandingan  adalah  ukuran  yang  digunakan  untuk mengukur pada waktu menggambar pola pada buku pola. Skala ini terbuat
dari kertas  yang cukub tebal tetapi lentur seperti karton, manila berbentuk penggaris dengan berbagai ukuran 1:2, 1:3, 1:4, 1:6 dan 1:8
4.  Bolpointdrawing  pen  hitam  digunakan  untuk  menggambar  bentuk  pola asli
5. Penghapus 6. Pemberat pola
7. Spidol pensil warna merah digunakan untuk pola menggambar garis pola jadi bagian muka dan warna biru untuk menggambar garis pola jadi bagian
belakang 8. Gunting kertas untuk menggunting kertas pola kecil maupun besar.
9. Peterban 10. Lem
Alat-alat menggambar pola
e
1
d
h i
g 2
b 3
c
  Bahan
Bahan  untuk  membuat  pola  adalah  benda  atau  barang  yang  dapat  dijadikan pola.
a.  Kertas HVS b.  Kertas payungkertas coklat
c.  Kertas dorslag d.  Buku costume
berukuran  folio  dengan  lembar  halaman  berselang-seling  bergaris  dan polos.  Lembar  bergaris  untuk  mencatat  ukuran  dan  keterangan,  sedang
lembar polos untuk menggambar pola dalam skala
Bahan-bahan pembuat pola
Gambar 5 d
c b
D. Cara penggunaan penggaris pola
E. Pengambilan ukuran
Pengertian  ukuran  pada  pembuatan  pola  busana,  adalah  bilangan  yang menunjukkan  besar  kecilnya  satuan  ukuran  atau  benda.  Pembuatan  pola  bunka
sebenarnya  ukuran  diperlukan  lingkar  badan,  lingkar  pinggang  dan  panjang punggung,  karena  dari  ukuran  tersebut  dapat  diperoleh  lebar  pola  dasar,  batas
ketiak,  lebar  muka,  batas  kerung  leher  dan  lebar  punggung.  Setelah  ke  lima ukuran  tersebut  diperoleh  pada  akhirnya  akan  ditemukan  ukuran  panjang  bahu,
panjang muka, panjang sisi, lingkar kerung leher dan lingkar kerung lengan. Dari pertimbangan ukuran lingkar badan maka akan  didapatkan beberapa ukuran  yang
lain,  maka  sebelum memulai membuat pola dilalukan perhitungan  secara  cermat, sehingga  pada  saat  membuat  pola  sudah  langsung  menggunakan  ukuran  yang
sudah  dihitung  sebelumnya.  Dalam  membuat  pola  dasar  sistem  bunka  ini bardasarkan  perbandingan  ukuran  tubuh,  sehingga  kecil  kemungkinan  hasilnya
akan  gagal.  Kalau  terjadi  kegagalan  kemungkinan besar disebabkan  karena  salah dalam menghitung perbandingannya membagi, menambah dan mengurangi.
Pengukuran  ukuran  tubuh  adalah  berdasarkan  hasil  dari  analisa  bentuk tubuh,  sehingga  dari  hasil  analisa  tersebut  dapat  ditetapkan  posisi  apa  saja  yang
akan diukur. Untuk mendapatkan ukuran dengna tepat, kita memerlukan peter ban untuk  memudahkan  pengambilan  ukuran  pada  lingkar  badan,  lingkar  pinggang
dan  lingkar  panggul  diikat  terlebih  dengan  sikap  tubuh  badan  tegak  dan  lurus, paandangan lurus, kedua kaki rapat dan tangin lurus pada sisi.
Eri  Novida,  2009:11-12  dalam  pembuatan  pola  dasar  sistem  bunka pengambilan  ukuran  tubuh  adalah  dengan  cara  ukuran  diambil  pas.  Penambahan
dilakukan  pada  saat  pembuatan  pola.  Sebab  yang  dikatakan  pola  dasar  adalah dasar  dari  bentuk  manusia.  Pola  yang  sudah  ada  garis-garis  kupnat  atau  lipit
pantas,  bearti  pola  tersebut  sudah  mengalami  perubahan  menyesuaikan  bentuk pinggang atau sisi atau bentuk lain. Fungsi ukuran adalah :
a.  Sebagai data dalam pembuatan pola dasar, baik pola dasra flat pattern pola datar maupun pola pulir drapping
b.  Sebagai dasar untuk pengembangan desain-desain baru c.  Merupakan referensi didalam pengecekan pola
d.  Membantu didalam pengepasan. Tujuan pengukuran, untuk:
a.  Mengetahui besar dan bentuk badan 1  Untuk desain
2  Untuk menggambar pola b.  Produksi pembuatan busana diperlukan ukuran badan untuk membuat suatu
busana c.  Penilaian hasil produksi hubungan antara badan dan busana yang dibuat
Dalam  pengambilan  ukuran  tubuh  ada  hal  yang  perlu  diperhatikan sebelumnya Erna Setyowati 2006 : 3-4 diantaranya adalah :
   Bagi yang mengambil ukuran
c.  Menyiapkan catatan, alat tulis dan perlengkapan seperti : peterban, pita ukur, penggaris.
d.  Cara  pengambilan  badan  harus  teliti,  tepat  dan  sistematis  tidak  boleh terpengaruh pada ukuran pakaian yang dipakai pada saat model diambil
ukurannya
  Bagi orang yang diambil ukuran badannya
e.  Badan  dalam  posisi  tegak  lurus  tidak  boleh  memberi  bantuan  pada orang yang mengambil ukuran
f. Sebaiknya memakai pakaian yang pas dengan badan, jangan memakai ikat pinggang  dan  semua  barang  yang  ada  dikantong  dikeluarkan  karena
akan berpengaruh pada saat pengambilan ukuran g.  Untuk memakai letak pinggang  dan panggul yang tepat maka pinggang
dan panggul diikat dengan peterban hingga tidak bisa naik atau turun h.  Model  yang  diukur  jangan  terlalu  banyak  bergerak    karena  akan
berpengaruh pada saat pengambilan ukuran. Soekarno,  2002:12  Pengukuran  dalam  pembuatan  pola  busana
terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu: h  Sebaiknya  tubuh  diukur  memakai  pakaian  dalam  yang  baik  tidak
terlalu sempit dan tidak terlalu longgar, i Di  sekeliling  tubuh  tidak  dipasang  pita  ukur  secara  ketat  sehingga
menekan otot, misalnya otot perut, panggul, dan dada, j Sebaiknya  pita  ukur  diletakkan  dengan  tekanan  yang  ringan  dan  merata,
untuk mendapatkan ukuran yang benar, k  Berdiri tegak dan tidak mengganggu orang yang sedang mengukur, dan
garis pandang sejajar dengan letak tinggi mata. l Memberi  tali  pada  bagian  pinggang,  dada,  dan  panggul  untuk
memudahkan pengukuran dan menghasilkan ukuran yang lebih tepat, m  Memberi tanda ukur pada bagian yang akan diukur peter ban, minimal
pada bagian pinggang dan dada, n  Mengambil ukuran secara tepat, teliti, dan sistematis
o  Sebaiknya  letakkan  pita  ukuran  dengan  tekanan  yang  ringan  dan merata, untuk mendapatkan ukuran yang benar.
p  Memberi  tanda  pada  pinggang  yang  paling  kecil,  gunakan  pita  ukuran lebar ± 0,5 cm.
q  Sebaiknya  posisi  yang  mengukur  di  sebelah  kanan  depan  si  model peragawati.
r  Menyiapkan  daftar  ukuran  tubuh  sesuai  dengan  urutan  ukuran  tubuh untuk mempermudah menghemat waktu dalam bekerja.
F. Teknik mengukur
Mengukur  tubuh  baik  dewasa  maupun  anak-anak  pada  prinsipnya  mempunyai cara teknik  yang sama. Untuk mendapatkan ukuan  yang tepat, sebaiknya dibantu
dengan  pemasangan  body  line  pada  lingkar  badan,  lingkar  pinggang,  dan  lingkar pinggul.
Mengukur  hendaknya  dilakukan  secara  sistematis,  sehingga  orang  yang  diukur tidak  merasa  lelah  dan  tidak  memakan  waktu  terlalu  lama.  Pengukur  berdiri  di
depan  model  pada  posisi  45°  samping  kanan  dan  bagian  belakang,  bukan  model yang berputar.
a. Menentukan  posisis  titik  garis  tubuh  body  line  secara  anatomi
wanita
Lingkar pinggang Lingkar Badan
Lingkar panggul Panjang punggung
Gambar 6
b. Menganalisis tubuh model
1.  Siapkan model atau peragawati berdiri dengan posisi  yang benar  yaitu: badan  tegak  dan  lurus,  pandangan  lurus,  kedua  kaki  rapat,  dan  tangan
lurus pada sisi 2.  Model  berdiri  tegak,  orang  yang  akan  menganalisis  berdiri  dipinggir
siapkan catatan 3.  Mulailah  model  dianalisis  apakah  termasuk  tubuh  ideal,  tinggi  gemuk,
tinggi kurus, pendek gemuk, pendek kurus 4.  Sebaiknya  model  atau  peragwati  ditimbang  berat  badannya  supaya
diketahui  apakah  model  mempunyai  tubuh  seimbang  antara  tinggi badan dan berat badan
5.  Menganalisa  dengan  cara  berdiri  didepan  kaca  ada  bagian  muka  dan belakang,  yang  bertujuan untuk  mengetahui  kelebihan  dan  kekurangan
yang  ada  pada  tubuh  kita,  sehingga  saat  pada  waktu  pembuatan  pola adalah supaya busana  yang kita buat nantinya dapat lebih menonjolkan
kelebihan yang kita miliki dan dapat menutupi bentuk kekurangan yang ada pada tubuh kita
c. Cara pengambilan ukuran sistem bunka
Ukuran yang diperlukan dalam pengambilan sistem bunka adalah: 1.  Lingkar badan bust line
2.  Lingkar pinggang waist line 3.  Panjang punggung back length
Ukuran  panjang  punggung  adalah  menjadi  ukuran  panjang  pola. Sedangkan  ukuran  lingkar  badan  adalah  dasar  untuk  mendapatkan  :  Lebar  pola,