Aspek proses membuat pola

4.3.3 Aspek proses membuat pola

Hasil analisis uji prasyarat menyatakan bahwa data hasil belajar tes objektif dan praktik pada kelompok konvensional yang diajar menggunakan metode konvensional dan kelas yang diajar menggunakan jigsaw pada saat pretest dan postest dinyatakan berdistribusi normal dan homogen sehingga dapat dilakukan analisis parametik. Analisis parametik yang dipakai pada penelitian ini adalah t-test. Hasil analisis t-test pretest kelas yang diajar menggunakan jigsaw dan kelas konvensional menyimpulkan bahwa kedua kelas mempunyai kemampuan awal yang sama. Hal ini dikarenakan kedua kelompok sama-sama belum mendapatkan materi membuat pola. Hasil analisis t-test pada postest kelas yang diajar menggunakan jigsaw maupun kelas yang diajar dengan konvensional menunjukan perbedaan. Hasil postest kedua kelas meningkat, namun hasil belajar kelas yang diajar menggunakan jigsaw dengan katagori sangat tinggi djauh lebih baik daripada kelas yang diajar dengan metode konvensional dengan katagori tinggi lihat pada tabel 4.6. Pengamatan pada proses ini adalah hasil kegiatan siswa mulai dari persiapan, proses sampai hasil jadi pembuatan pola. Hasil proses yang dilakukan pada yaitu kelas dengan jigsaw lebih baik dari pada kelompok metode konvensional hal ini menunjukkan bahwa a Persiapan dengan meliputi penerapan K3, kelengkapan alat dan bahan, menyiapkan alat ukur sesuai dengan kebutuhan cenderung lebih tinggi, b Proses meliputi menentukan garis tubuh berdasarkan anatomi tubuh, pengambilan ukuran, penggunaan alat, langkah–langkah membuat pola, menggambar garis lengkung pada membuat pola dasar sistem bunka, menggambar garis lurus dalam membuat pola dasar sistem bunka diterapkan dengan benar dan tepat c Hasil proses pola meliputi ketepatan ukuran, ketepatan letak tanda garis pola, kebersihan pola, kerapihan pola, keselarasan bentuk pola keluwesan bentuk pola tersaji secara tepat, lengkap, rapi dan bersih. Prasarana pendidikan adalah segala macam peralatan, kelengkapan, dan benda-benda yang digunakan guru untuk memudahkan penyelenggaraan pendidikan. Perbedaan sarana pendidikan dan prasarana pendidikan adalah pada fungsi masing-masing yaitu sarana pendidikan untuk “memudahkan penyampaian materi pelajaran, “ prasarana pendidikan untuk “memudahkan penyelenggaraan pendidikan” Tatangmanguni, 2010: 3. Prasarana pendidikan yang dimaksud adalah dengan menggunakan jigsaw. Pada kelompok konvensional guru hanya menjelaskan langkah-langkah pembuatan pola dasar sistem bunka hanya sekali di papan tulis dan siswa pada kelas yang diajarkan konvensional dapat mempelajari sendiri materi secara visual dan audio sesuai dengan kecepatan masing-masing siswa dalam memahami sedangkan kelas yang diajar menggunakan jigsaw menjalin hubungan antarpribadi dalam kelompok untuk mencapai dan menguasai konsep yang diberikan guru interaksi tatap muka setiap individu akan berinteraksi secara tatap muka langsung dalam kelompok. Interaksi yang serentak berlangsung dalam setiap kelompok melalui komunikasi setiap individu yang turut serta mengambil bagian sehingga bahan pelajaran menjadi lebih bermakna dan mempunyai banyak kesempatan untuk mengolah informasi dan meningkatkan keterampilan berkomunikasi.

4.3.4 Aspek observasi aktivitas siswa dalam pembelajaran Membuat Pola

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar siswa dengan menggunakan metode pembelajaran konvensional dan metode pembelajaran konvensional dan metode pembelajaran portofolio dalam mata pelajaran kimia: studi eksperimen di SMA Negeri I Pondok Aren Tangerang, Banten

1 22 87

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN MEMBUAT HIASAN BUSANA MENGGUNAKAN MODEL KONVENSIONAL DENGAN GROUP INVESTIGATION DI SMK

0 12 181

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA SMK AL MUSYAFA’ KELAS X PADA MATA PELAJARAN MEMBUAT POLA YANG DIAJAR MENGGUNAKAN METODE CERAMAH DAN DEMONSTRASI DENGAN CERAMAH DAN MPI

8 119 247

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MEMBUAT POLA BUSANA WANITA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA ALAT LEBAR GANTUNG DAN MEDIA PAPAN TULIS PADA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 1 KISARAN.

0 2 25

PENGARUH METODE DRILL TERHADAP HASIL BELAJAR MEMBUAT POLA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 8 MEDAN TAHUN AJARAN 2014/2015.

2 9 26

PENGARUH METODE LATIHAN TERHADAP HASIL BELAJAR MEMBUAT POLA ROK PADA SISWA KELAS X SMK NEGERI 3 PEMATANG SIANTAR.

0 4 23

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN JIGSAW DAN KONVENSIONAL TERHADAP HASIL BELAJAR TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN (TPHP) DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA SMK DI KABUPATEN KUDUS.

0 0 19

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN KKPI PADA MATERI MENGOPERASIKAN SOFTWARE SPREADSHEET ANTARA MENGGUNAKAN MODUL DENGAN METODE KONVENSIONAL DI SMK MA’ARIF 3 WATES.

0 3 259

PERBEDAAN KEMATANGAN KARIR SISWA KELAS X SMK NEGERI 3 MAGELANG DITINJAU DARI POLA ASUH ORANG TUA.

0 6 165

PERBEDAAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE JIGSAW DENGAN METODE EVERYONE IS TEACHER HERE (ETH) PADA PELAJARAN TEKNIK ELEKTRONIKA DI SMK NEGERI 2 YOGYAKARTA.

0 0 1