Faktor Dalam Internal Faktor–faktor yang mempengaruhi hasil belajar

Gambar 2.2 Bagan Faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar M. Ngalim Purwanto, 2011: 107. Penjelasan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar adalah sebagai berikut: faktor dalam internal dan faktor luar eksternal.

2.1.5.4.1 Faktor Dalam Internal

Faktor dalam Internal adalah faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar yang berasal dari dalam individu manusia meliputi, faktor fisiologi dan faktor psikologi. a Faktor fisiologi Faktor fisiologi adalah kondisi fisik yang terjadi atau dialami individu saat belajar. Kondisi fisiologi pada umumnya sangat berpengaruh terhadap siswa. Faktor fisiologi dibagi menjadi dua yaitu kondisi fisikjasmani dan kondisi psikologis M. Ngalim Purwanto, 2011: 107. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Proses dan Hasil Belajar Dalam Internal Fisiologi Psikologi  Kondisi fisik  Bakat  Minat  Motivasi  Kecerdasan  Kemampuan kognitif Luar Eksternal Lingkungann Instrumental  Alam  sosial  Kurikulumbahan pelajaran  Guru pengajaran  Sarana dan fasilitas  Administrasi manajemen Kondisi fisikkeadaan jasmani, siswa yang berada dalam kondisi jasmani yang kurang segar tidak akan memiliki kesiapan yang memadai untuk memulai tindakan belajar, siswa cenderung kurang bersemangat dalam mengikuti pelajaran sehingga lamban dalam memahami materi pelajaran. Sebaliknya kondisi jasmani yang sehat, bugar akan memberikan pengaruh terhadap kegiatan belajar individu terutama dalam mengikuti mata pelajaran Membuat Pola pokok bahasan membuat pola dasar badan atas sistem bunka yaitu siswa akan lebih bersemangat dan lebih mudah dalam memahami materi pelajaran. Kondisi psikologis, kondisi ini juga berpengaruh dalam mempelajari mata pelajaran membuat pola terutama unsur penglihatan dan pendengaran M. Ngalim Purwanto, 2011: 107. Kondisi pancaindera sangat dibutuhkan dalam proses belajar mengajar Membuat Pola pokok bahasan membuat pola dasar badan atas sistem bunka menggunakan jigsaw, pancaindera yang memiliki peran besar dalam aktifitas belajar adalah mata, tangan, dan telinga. Mata digunakan untuk melihat serta memahami materi dalam jigsaw, tangan digunakan untuk meraba mengontrol, telinga digunakan untuk mendengarkan narasi penjabaran materi dalam bentuk suara dalam jigsaw. Guru maupun siswa perlu menjaga pancaindera secara preventif maupun yang bersifat kuratif, dengan menyediakan sarana belajar yang memenuhi persyaratan, memeriksa kesehatan dan mengkonsumsi makanan yang bergizi. b Faktor Psikologis Faktor psikologis adalah suatu keadaan atau kondisi mengenai gejala- gejala kehidupan kejiwaan yang berpengaruh terhadap proses belajar. Faktor- faktor psikologis umum yang dapat mempengaruhi proses belajar siswa adalah; bakat, minat, motivasi, kecerdasan, kemampuan kognitif M. Ngalim Purwanto, 2011: 107. Bakat merupakan salah satu kemampuan manusia untuk melakukan suatu kegiatan dan sudah ada sejak manusia itu lahir M. Ngalim Purwanto, 2011: 55. Bakat mempengaruhi perkembangan individu Oemar Hamalik, 2010: 93. Siswa yang memiliki bakat sesuai dengan bidang yang sedang dipelajari busana, maka bakat itu akan mendukung proses belajarnya, sehingga tidak akan merasa kesulitan dalam memahami materi pokok bahasan Membuat pola dasar badan atas sistem bunka dan cenderung lebih cepat memahami pelajaran dibanding siswa lain. Minat merupakan kecenderungan dan gairah tinggi terhadap sesuatu yang tetap pada suatu hal atau bidang sehingga ia selalu memperhatikan secara terus- menerus dengan diikuti rasa senang. Minat sangat berpengaruh pada hasil belajar, guru perlu mengetahui tentang minat belajar siswa agar bisa memotivasinya Nur’aini, 2006: 27. Siswa yang memiliki minat belajar yang tinggi akan lebih bersemangat dalam mengikuti pelajaran, diharapkan dengan penerapan metode jigsaw dapat meningkatkan minat siswa dalam mengikuti Membuat Pola pokok bahasan membuat dasar badan atas sistem bunka. Motivasi adalah dorongan yang menyebabkan terjadi suatu perbuatan atau tindakan tertentu. Perbuatan belajar terjadi karena adnya motivasi yang mendorong seseorang untuk melakukan perbuatan belajar Oemar Hamalik, 2010: 50. Motivasi yang dimaksud adalah menumbuhkan motivasi belajar siswa dengan cara memberikan materi pelajaran yang menarik dan mudah dipahami oleh siswa yang dikemas menggunakan jigsaw. Kecerdasan merupakan kemampuan untuk memecahkan masalah atau membuat produk yang dihargai dilingkungan kebudayaan Catharina Tri Anni, 2007: 117. Kecerdasan sangat berpengaruh terhadap kemajuan belajar, semakin tinggi tingkat intelegensi seorang individu, semakin besar peluang meraih sukses dalam belajar dan sebaliknya, semakin rendah intelegensi seorang individu, semakin sulit meraih sukses dalam belajar. Pembelajaran jigsaw dapat mengontrol cara belajar siswa sendiri sesuai dengan kemampuan intelegensi siswa, karena jigsaw dapat dipelajari secara berkelompok, berdiskusi, dan saling memberikan informasi dan dapat memberikan respon langsung terhadap siswa. Kemampuan kognitif artinya kemampuan intelektual yaitu kemampuan individu dalam mengingat dan berfikir. Materi dalam Membuat Pola pokok bahasan membuat pola dasar badan atas sistem bunka adalah materi berbentuk teori dan praktik antara lain; penjabaran tentang pengetahuan pola, cara mengambil ukuran sistem bunka, langkah-langkah pembuatan pola dasar sistem bunka beserta tanda-tanda pola, sehingga membutuhkan kemampuan kognitif siswa, diharapkan dengan adanya pembelajaran jigsaw dapat meningkatkan kemampuan kognitif siswa.

2.1.5.4.2 Faktor Luar Eksternal

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar siswa dengan menggunakan metode pembelajaran konvensional dan metode pembelajaran konvensional dan metode pembelajaran portofolio dalam mata pelajaran kimia: studi eksperimen di SMA Negeri I Pondok Aren Tangerang, Banten

1 22 87

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN MEMBUAT HIASAN BUSANA MENGGUNAKAN MODEL KONVENSIONAL DENGAN GROUP INVESTIGATION DI SMK

0 12 181

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA SMK AL MUSYAFA’ KELAS X PADA MATA PELAJARAN MEMBUAT POLA YANG DIAJAR MENGGUNAKAN METODE CERAMAH DAN DEMONSTRASI DENGAN CERAMAH DAN MPI

8 119 247

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MEMBUAT POLA BUSANA WANITA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA ALAT LEBAR GANTUNG DAN MEDIA PAPAN TULIS PADA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 1 KISARAN.

0 2 25

PENGARUH METODE DRILL TERHADAP HASIL BELAJAR MEMBUAT POLA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 8 MEDAN TAHUN AJARAN 2014/2015.

2 9 26

PENGARUH METODE LATIHAN TERHADAP HASIL BELAJAR MEMBUAT POLA ROK PADA SISWA KELAS X SMK NEGERI 3 PEMATANG SIANTAR.

0 4 23

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN JIGSAW DAN KONVENSIONAL TERHADAP HASIL BELAJAR TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN (TPHP) DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA SMK DI KABUPATEN KUDUS.

0 0 19

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN KKPI PADA MATERI MENGOPERASIKAN SOFTWARE SPREADSHEET ANTARA MENGGUNAKAN MODUL DENGAN METODE KONVENSIONAL DI SMK MA’ARIF 3 WATES.

0 3 259

PERBEDAAN KEMATANGAN KARIR SISWA KELAS X SMK NEGERI 3 MAGELANG DITINJAU DARI POLA ASUH ORANG TUA.

0 6 165

PERBEDAAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE JIGSAW DENGAN METODE EVERYONE IS TEACHER HERE (ETH) PADA PELAJARAN TEKNIK ELEKTRONIKA DI SMK NEGERI 2 YOGYAKARTA.

0 0 1